Khotbah Jumat Ayatollah Ali Khamenei: Negara Israel tidak akan Bertahan Lama

Khamenei memimpin ibadah Jumat di Teheran untuk kali pertama dalam 5 tahun terakhir.

X/@Khamenei_fa
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memimpin ibadah Jumat di Teheran, Jumat (4/10/2024).
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Untuk kali pertama dalam 5 tahun terakhir, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memimpin ibadah Jumat di Teheran, pada Jumat (4/10/2024). Dalam khotbahnya, Khamenei mengatakan bahwa Israel "tidak akan bertahan lama", sambil menegaskan bahwa, Palestina memiliki hak berdiri tegak melawan penjajahan rezim Zionis.

Baca Juga


Berkhotbah di hadapan ribuan jamaah yang menghadiri ibadah sholat Jumat di sebuah masjid di Teheran, Khamenei menegaskan bahwa Iran mendukung perjuangan Palestina dan Lebanon. Dia pun membela serangan 7 Oktober, dengan mengatakan bahwa, "tidak ada pengadilan atau organisasi internasional punya hak untuk menentang negara Palestina dalam melawan rezim Zionis".

Khamenei menyebut serangan 7 Oktober oleh Hamas ke Israel sebagai "aksi yang sah". Dia kembali menegaskan, hak rakyat Palestina untuk melawan Israel.

"Bangsa Palestina memiliki hak, menghadapi musuh yang telah mencuri tanah mereka, mereka memiliki hak untuk melawan," kata Khamenei, dikutip Iran Wire.

"Rakyat Palestina harus menentukan nasib bangsa mereka sendiri, dan tidak ada negara atau organisasi internasional punya hak menentang rakyat Palestina melawan rezim Zionis. Sama halnya bagi mereka yang membantu rakyat Palestina dan Lebanon tidak boleh dikritisi, karena itu adalah kewajiban mereka."

 

Khamenei menjustifikasi serangan misil ke Israel pada Selasa (1/10/2024), dengan mengatakan, "Gerakan diambil oleh pasukan bersenjatan kita adalah hukuman ringan atas kejahatan yang dibuat oleh rezim Zionis."

Khamenei pun merujuk Israel sebagai makhluk "haus darah" dan seekor "anjing gila". Dalam khotbahnya, Khamenei mengatakan," Musuh dari negara Iran, sama dengan musuh dari Palestina, Lebanon, Irak, Mesir, dan Suriah."

Negara-negara Muslim, menurut Khamenei, harus bersatu dan berkonfrontasi melawan musuh mereka (Israel) dan menegaskan ulang hak negara Palestina. 

"Hari ini, kita harus mengencangkan ikat pinggang pertahanan kita dan mengejar kemerdekaan dari Afgahanistan ke Yaman, dan dari Iran ke Gaza dan Lebanon dan semua negara-negara Islam," kata Khamenei.

Pada Selasa lalu, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan, mereka mengirim hampir 200 misil ke Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan Hassan Nasrallah dan komandan Abbas Nilforoushan pada akhir September di Beirut dan pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran pada Juli.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, bersumpah akan membalas serangan misil Iran. Namun, pernyataan Netanyahu itu segara direspons oleh beberapa pejabat Iran dengan mengingatkan Israel untuk tidak mengambil langkah ceroboh.

"Kami bisa saja meratakan Tel Aviv dan Haifa dengan tanah, tapi kami tidak melakukannya atas pertimbangan kemanusiaan," kata Komandan IRGC, Ahmad Vahidi.

"Namun, jika rezim (Zionis) membuat kesalahan, kami akan meratakan Tel Aviv dan Haifa hanya dalam waktu satu malam," kata Vahidi.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler