Beda dengan Gal Gadot, Aktris Putri Salju Bela Palestina: Tak Bisa Lihat Anak-Anak Mati

Aktris Rachel Zegler bermain di film Putri Salju bersama Gal Gadot yang bela Israel.

EPA-EFE/ANDY RAIN
Aktris Rachel Zegler pemeran Snow White atau Putri Salju. Zegler vokal membela Palestina, sementara lawan mainnya Gal Gadot berdiri di kubu Israel.
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris pemeran Snow White atau Putri Salju, Rachel Zegler, vokal menunjukkan dukungannya untuk Palestina selama setahun belakangan ini. Lawan mainnya, Gal Gadot (yang berperan sebagai Ratu Jahat di film yang sama) merupakan aktris asal Israel yang pernah bertugas selama dua tahun sebagai Pasukan Pertahanan Israel.

Baca Juga


Tidak mengherankan jika kedua bintang tersebut tidak sependapat tentang masalah Israel-Palestina. Pada Agustus, The Guardian melaporkan bahwa pandangan mereka yang terpolarisasi telah mengubah kisah dongeng Putri Salju menjadi mimpi buruk.

Namun dalam edisi terbaru Variety, Zegler, yang menjadi bintang sampul majalah tersebut untuk bulan Oktober, bulan yang menandai satu tahun sejak Israel melancarkan serangan militernya di Gaza terhadap serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober, menjelaskan mengapa pendiriannya berakar pada rasa kemanusiaan yang mendalam tanpa ada hubungannya dengan film Putri Salju dan keberhasilannya. Zegler pada Agustus lalu menulis cicitan di X yang berterima kasih kepada para penggemar karena mendukung film Putri Salju dengan sebuah pengingat untuk "membebaskan Palestina". Segera setelah itu, media Newsweek menuliskan bahwa Zegler berada di jalur berseberangan dengan lawan mainnya, Gal Gadot.

Fox News melaporkan, "Rachel Zegler menimbulkan lebih banyak kontroversi". Saat Zegler menanggung beban karena berbicara untuk Palestina, BDS justru menyerukan boikot Putri Salju karena menampilkan Gadot yang berpihak pada Israel.

"Saya tidak bisa melihat anak-anak mati," kata Zegler kepada Variety dikutip dari laman Images.

Sikap sang aktris tidak untuk mencari keuntungan agama atau politik. Hal ini dibuktikan dengan ucapannya, "Saya hanya bertanggung jawab atas apa yang saya rasakan. Saya juga bertanggung jawab atas bagaimana saya bertindak. Setahun sejak serangan mengerikan di Israel pada 7 Oktober, tetapi saya telah mengikuti konflik ini selama bertahun-tahun. Seperti banyak orang lainnya, saya sangat sedih dengan hilangnya nyawa yang kita lihat dengan jumlah korban tewas yang gila-gilaan," kata dia.

Komentar Zegler muncul pada saat Hollywood "terpecah" di kubu Palestina dan Israel. Namun, ia bersikeras menggunakan platformnya untuk mendukung Palestina meskipun ada dampak yang tak terelakkan. Seperti yang dijelaskan dalam artikel Variety, Zegler menyadari besarnya pengaruhnya dan bersedia menanggung beban tanggung jawab yang menyertainya. "Jika itu berarti kita dapat memegang kekuasaan dengan cara yang membantu, maka saya akan melakukannya dengan senang hati," ujarnya.

Sikap Zegler yang berprinsip, seperti halnya Nicola Coughlan atau selebritas lain yang telah vokal tentang perang di Gaza, menjadi acuan bagi selebritas untuk menggunakan platform mereka untuk aktivisme. Komentarnya juga menempatkannya dalam posisi yang sulit, terutama saat Putri Salju bersiap untuk ditayangkan bersama Gadot, seorang pendukung Israel. Bagaimana dinamika ini akan terlihat di mata publik masih harus dilihat, tetapi bagi Zegler, tujuannya sepadan dengan risikonya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler