Peringati 7 Oktober, Hizbullah Kirim 'Kado' Rudal Bombardir Haifa

Lolosnya rudal-rudal tersebut menyebabkan beberapa ledakan besar.

X
Kota Haifa dibombardir rudal Hizbullah
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, TELAVIV — Media-media Israel telah melaporkan kerusakan parah di jantung Kota Haifa menyusul serangkaian rudal yang diluncurkan dari Lebanon pada Ahad malam hingga Senin (7/10/2024) dini hari. Juru bicara pasukan pendudukan Israel mengonfirmasi bahwa tidak ada rudal dari tembakan ke Haifa yang berhasil dicegat. Lolosnya rudal-rudal Hizbullah memperlihatkan 'kebocoran' signifikan dalam keamanan Israel.

Baca Juga


Rekaman dari tempat kejadian menangkap beberapa rudal yang menghantam gedung-gedung di kota yang diduduki. Serangan rudal tersebut menyebabkan ledakan besar. Pada gilirannya, Channel 12, saluran berita Israel, juga melaporkan insiden tersebut, mengungkapkn, setidaknya ada kedatangan enam orang yang cedera di Rumah Sakit Rambam di Haifa, termasuk satu orang yang cedera serius setelah terkena rudal di Tabarayya.

Kelompok Perlawanan Islam, Hizbullah,  menyatakan telah meluncurkan serangkaian rudal Fadi 1 yang menargetkan pangkalan Carmel di selatan Haifa. Operasi ini diumumkan sebagai bagian dari rangkaian operasi Perlawanan Khaybar, yang dilakukan sebagai balasan atas serangan yang sedang berlangsung terhadap warga sipil di Lebanon dan kekejaman yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel.

Koresponden Al-Mayadeen di Lebanon selatan mengonfirmasi pada Ahad malam bahwa Perlawanan Islam di Lebanon - Hizbullah memaksa pasukan Israel untuk mundur menuju Palestina yang diduduki dan keluar dari wilayah Lebanon saat mereka mencoba menyusup ke kota perbatasan Yaroun.

 

Tarik mundur pasukan

 

Suara pertempuran, diselingi dengan ledakan, terdengar di desa-desa tetangga, seorang koresponden Al-Mayadeen melaporkan.

Koresponden Al-Mayadeen menyatakan bahwa Yaroun, yang telah menjadi sasaran pendudukan Israel dengan kampanye pengeboman selama sekitar satu tahun, merupakan titik lemah geografis dan militer bagi pendudukan. Israel  melakukan serangan darat di kota itu, tetapi tidak dapat membangun posisi di dalamnya.

Laporan dari koresponden Al-Mayadeen bertepatan dengan konfrontasi berkelanjutan Hizbullah dengan IDF di garis depan, saat menargetkan, pada Ahad, pertemuan tentara pendudukan di Khallet Shuaib, sebelah timur kota Blida, dengan peluru artileri. Hizbullah sebelumnya telah memaksa pasukan tentara Israel untuk mundur ketika mereka mencoba menyusup ke Khallet Shuaib, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Setelah laporan tentang "insiden keamanan besar" di al-Jalil Panhandle muncul pada Sabtu pagi, Perlawanan Islam di Lebanon - Hizbullah mengungkapkan bahwa yang terjadi adalah penyergapan besar di dekat perbatasan Lebanon-Palestina.

Meskipun sensor militer Israel telah memberlakukan pembatasan ketat pada informasi di zona pertempuran, media Israel melaporkan baku tembak hebat dan pengerahan helikopter serang di dekat pemukiman kota Kiryat Shmona.

Perkembangan tersebut tidak jelas karena sedikitnya informasi yang diizinkan untuk dipublikasikan oleh rezim Israel, namun, pernyataan yang dirilis oleh Unit Media Militer Perlawanan mengungkapkan bahwa para pejuang telah menghadapi pasukan darat Israel hingga larut malam.

Pada pukul 11:00 malam (waktu setempat) pada hari Jumat, para pejuang Hizbullah memantau pasukan darat Israel, yang berupaya melakukan penyerbuan ke kota perbatasan Odeissah. Pasukan tersebut disergap dan kemudian bentrokan bersenjata meletus di daerah tersebut, yang telah menyaksikan pertempuran sengit dalam beberapa hari terakhir. Odeissah juga menyaksikan tewasnya sedikitnya sembilan perwira dan tentara Israel dari Unit Egoz Divisi ke-98 dan Unit Yahalom pada Kamis

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler