Wapres Singgung soal Kemerdekaan Palestina di KTT ASEAN-Australia
Salah satu solusi bagi Palestina menurut wapres adalah solusi dua negara.
REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Muhammad Hafil dari Vientiane, Laos
Saat menghadiri KTT ke-4 ASEAN-Australia di Vientiane, Laos, pada Kamis (10/10/2024), Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menekankan bahwa situasi geopolitik global semakin memanas, ditandai dengan konflik dan perang yang meluas. Oleh karena itu, Wapres mengimbau agar hukum internasional diterapkan secara konsisten di seluruh dunia untuk menangani pelanggaran kemanusiaan.
“Hukum internasional harus berlaku di setiap belahan dunia termasuk Palestina. Tidak boleh ada standar ganda,” ujar Wapres.
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, sebagai bangsa yang majemuk, perdamaian dapat terwujud melalui upaya kolaboratif. Diantaranya, dengan bersama-sama menghindari terjadinya konflik dan kondisi yang semakin panas.
“Terutama dengan menghindari kebijakan pertahanan yang memicu perlombaan senjata dan ketegangan di kawasan. Serta memastikan terjaganya stabilitas di perairan kawasan,” imbuh Wapres.
“Termasuk melalui Solusi Dua Negara dan pengakuan bagi kemerdekaan Palestina,” tambahnya.
Untuk itu, Wapres pun mengajak seluruh peserta KTT yang hadir untuk bersama-sama menjaga perdamaian dunia dan meredakan konflik yang saat ini sedang berlangsung.
“Mendorong perdamaian dan stabilitas global adalah tanggung jawab bersama termasuk ASEAN dan Australia,” kata Wapres.
“Kita berharap dengan Australia kita dapat bersama-sama menciptakan kawasan yang lebih aman, stabil, dan makmur bagi semua,” pungkasnya.
Sebelumnya, PM Australia H.E. Anthony Norman Albanese menyampaikan bahwa Australia berkomitmen untuk bekerja memastikan kawasan ASEAN sebagai area yang terpusat untuk pertumbuhan ekonomi.
"Bagi Australia, pendekatan ekonomi dengan ASEAN merupakan hal yang penting. Pemerintahan Saya bekerja keras untuk mencari peluang dan kemitraan demi kesejahteraan kawasan," tuturnya.
Satu hal yang menurutnya juga penting adalah menjaga stabilitas keamanan negara karena akan berpengaruh terhadap sektor kehidupan masyarakat lainnya.
"Dengan stabilitas dan keamanan kawasan, dapat membuat kita mencapai pertumbuhan di bidang ekonomi, bisnis, pendidikan dan turisme. Dan kita semua mengambil keuntungan dari kerjasama ini," tambahnya.
Hadir juga dalam pertemuan tersebut, Sultan and Yang Di-Pertuan of Brunei Darussalam His Majesty Sultan Haji Hassanal Bolkiah, PM Cambodia H.E. Samdech Moha Borvor Thipadei Hun Manet, PM Lao PDR H.E. Sonexay Siphandone, PM Malaysia H.E. Dato’ Seri Anwar Ibrahim, Permanent Secretary Myanmar Mr. Aung Kyaw Moe, President of Philippines H.E. Ferdinand Romualdez Marcos Jr., PM Singapore H.E. Lawrence Wong, PM Thailand H.E. Paetongtarn Shinawatra, PM Vietnam H.E. Pham Minh Chinh, PM Timor-Leste H.E. Xanana Gusmao, dan Secretary General ASEAN H.E. Dr. Kao Kim Hourn.