Shin Tae-yong: Ini Bukan Akhir dari Segalanya

Menurut Shin Tae-yong peluang Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 masih terbuka.

dok PSSI
Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong dalam konferensi pers setelah laga China vs Indonesia di Qingdao Youth Football Stadium, Selasa (16/2024) malam WIB.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, QINGDAO -- Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong mengatakan kekalahan dari China pada laga keempat putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia bukanlah akhir dari segalanya. Indonesia takluk 1-2 pada laga yang digelar di Stadion Sepak Bola Pemuda Qingdao, Selasa (15/10/2024) malam itu.

"Ini bukan akhir dari segalanya. Kami akan memiliki persiapan yang lebih baik. Pada pertandingan berikutnya, kami bisa menunjukkan performa yang lebih baik," ujar pelatih 54 tahun tersebut pada sesi jumpa pers pascalaga, Selasa.

Dengan enam laga tersisa, Shin menilai peluang lolos menuju Piala Dunia 2026 untuk mengejar target finis di posisi ketiga dan keempat putaran ketiga guna mengincar tiket tersisa di putaran keempat masih terbuka sangat lebar. Hal ini dikarenakan, Indonesia yang berada di posisi kelima klasemen sementara dengan tiga poin hanya berjarak dua poin dari tiga tim di posisi keempat sampai kedua yang dihuni Bahrain, Arab Saudi, dan Australia.

Bahkan jarak poin ini juga membuat kesempatan lolos otomatis ke Piala Dunia 2026 sebagai pemuncak grup atau runner-up grup di putaran ketiga masih sangat mungkin didapatkan Indonesia. Lebih lanjut, Shin mengatakan ada faktor ketidakberuntungan timnya menelan kekalahan melawan China setelah tampil dominan dengan 74 persen penguasaan bola dan juga unggul kreasi peluang dengan 14 tembakan yang enam di antaranya tepat sasaran.

"Kami tidak bermain bagus melawan Bahrain, terutama dalam hal penguasaan bola. Setelah pertandingan melawan Bahrain, kami merefleksikan permainan rutin kami, dan kami mencoba memperbaiki beberapa hal," kata dia.

"Kami berlatih bagaimana kami bermain melawan China, dan alur permainannya sesuai dengan yang kami inginkan. Kami akan melakukan yang terbaik, dan kami akan melakukan lebih banyak upaya untuk menjadi lebih baik," lanjut dia.

Hasil ini membuat tuan rumah mengakhiri hasil buruk setelah kalah dari tiga laga. Di sisi lain, bagi Indonesia, kekalahan ini memutus hasil positif dari tiga kali imbang pada tiga laga pertama melawan Arab Saudi, Australia, dan Bahrain.

Kekalahan ini tak mengubah posisi kedua tim dalam klasemen Grup C. Indonesia tetap posisi kelima dengan tiga poin, unggul selisih gol dari China di dasar klasemen dengan koleksi poin sama. Jepang yang bermain imbang 1-1 melawan Australia di Stadion Saitama hari ini masih memimpin klasemen dengan 10 poin.

 

Perjuangan Indonesia di Grup C akan dilanjutkan pada November mendatang. Pada 14 November, pasukan Shin Tae-yong akan menjamu pemuncak klasemen, Jepang. Kemudian pada 19 November, Indonesia akan menjamu raksasa Asia lainnya, Arab Saudi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta tim nasional sepak bola Indonesia tetap bersemangat meski kalah dengan skor 1-2 dari China di laga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C. "Yang paling penting tetap semangat karena kita masih memiliki peluang besar untuk masuk ke ronde berikutnya," kata Jokowi di sela kunjungan kerja di Sumatera Utara, Rabu sebagaimana rekaman suara yang diterima di Jakarta.

Dia mengatakan kekalahan dalam sepak bola adalah hal yang biasa. "Ya namanya bola itu ada menang, kadang-kadang ada kalah, kadang-kadang drop itu biasa," ujarnya.

Berbicara terpisah, Wakil Presiden Ma'ruf Amin memuji penampilan tim nasional Indonesia saat berhadapan dengan China. "Sebenarnya permainannya bagus di Timnas itu, cuma nasibnya kurang bagus," kata Wapres saat memberikan keterangan pers usai meresmikan Universitas Darul Ma’arif Indramayu, Jawa Barat, Rabu.

Wapres berharap agar pertahanan Timnas Indonesia dapat terus ditingkatkan. "Jadi, saya kira itu pertahanan harus dipertajam, terutama di defense, pertahanan kita," katanya.

Wapres juga berharap agar strategi serangan Timnas ke depannya dapat lebih agresif dan waspada. "Tapi kemarin ada kelambatan-kelambatan serangan dan yang pertama malah tim menganggap tidak berbahaya. Tapi ternyata itu justru sesuatu yang di luar perkiraan, ya," katanya.

Adapun, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengatakan, Timnas Indonesia menunjukkan perkembangan yang bagus dari segi permainan meskipun kalah 1-2 melawan China dalam laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.M eskipun kalah dari China, Timnas Indonesia harus tetap semangat dan optimistis menatap laga selanjutnya dengan meraih kemenangan.

"Permainan (Timnas Indonesia) sangat menguasai, penyerangannya juga baik, tadi ball possession-nya kalau tidak salah timnas kita 76 persen dan China 24 persen, itu yang harus kita apresiasi, " kata Dito Ariotedjo sebagaimana dilansir dari laman resmi Kemenpora di Jakarta, Rabu.

Dito mengakui, China merupakan negara yang kuat di bidang sepak bolanya. Dari sisi peringkat FIFA, China berada di posisi ke-91 atau jauh di atas Indonesia yang menempati peringkat ke-129.

Namun, dalam pertandingan, kata dia, anak asuh pelatih Shin Tae-yong menunjukkan progres kualitas permainan yang baik, seperti dari sisi penguasaan bola. "Penguasaan bola itu yang harus kita apresiasi, itu adalah suatu gres yang sangat baik. Dan untuk wasit kali ini ya (sudah) adil dan baik," ujarnya.

Ia berharap skuad Garuda mampu memaksimalkan kesempatan pada pertandingan-pertandingan selanjutnya hingga akhirnya bisa lolos kualifikasi Piala Dunia 2026. "Kita ya harus berhitung lagi ini, PSSI bagaimana analisanya, kemungkinannya apakah ada peluang tetap lolos ke babak selanjutnya atau tidak," ujarnya.

Dito pun mengibaratkan perjuangan Timnas Indonesia seperti menaiki anak tangga satu per satu untuk mencapai puncak prestasi. Perjuangan tersebut, kata dia, tidak mudah sehingga membutuhkan persiapan maksimal.

"Dengan persiapan maksimal dan juga pengelolaan timnas saat ini ya kita selalu optimis," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler