Panglima: Dua Prajurit TNI Anggota UNIFIL yang Terluka di Lebanon Sudah Kembali Bertugas

Dua prajurit TNI anggota UNIFIL sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit.

REUTERS/Thaier Al-Sudani
Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) melihat perbatasan Lebanon-Israel, di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023.
Rep: Bayu Adji P Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan dua orang anggotanya yang terluka saat bertugas bersama pasukan perdamaian PBB UNIFIL di Lebanon telah pulih. Dua prajurit itu disebut telah kembali bertugas bersama satuannya.

Baca Juga


Menurut Panglima, dua anggotannya itu mengalami luka ringan akibat serangan rudal. Saat ini, keduanya telah pulih dan kembali bertugas bersama satuannya.

"Sekarang sudah sehat, sudah kembali ke satuan," kata dia di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2024).

Agus menyebutkan, dua anggota TNI itu sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit. Namun, kondisi kedua anggota itu telah sepenuhnya baik.

"Sudah bergabung lagi dengan induk pasukan. Sudah baik," kata dia.

Sebelumnya, pada Kamis (10/10/2024), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerang tiga posisi UNIFIL, menurut sumber penjaga perdamaian kepada Al Jazeera. Akibatnya, terdapat dua penjaga perdamaian terluka dalam serangan tersebut. Media melaporkan bahwa IDF menempatkan penjaga perdamaian dalam bahaya dengan memposisikan pasukan mereka di dekat misi PBB selama operasi darat Israel melawan gerakan Hizbullah, Lebanon.

 

 

Pekan lalu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto saat dihubungi di Jakarta, Kamis (10/10/2024), membenarkan ada prajurit TNI yang bertugas bersama Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) kena serangan tembak militer Israel (IDF). Prajurit yang kena serangan tembak itu mengalami luka ringan pada kaki dan dalam kondisi normal.

“Pada Kamis 10 Oktober 2024 pukul 05.05 waktu setempat di Tower Pengamatan (OP 14) Naqoura telah terjadi aktivitas saling tembak antara IDF dan Hizbullah, terdengar ledakan dari kedua belah pihak,” kata Kapuspen TNI menjelaskan kronologi peristiwa.

"Situasi kontak tembak terus terjadi dan tank Merkava IDF mulai terpantau keberadaannya di seputaran Green Hill. Rekoset (peluru nyasar) luncuran mengenai tower pengamatan (OP 14) yang diduduki oleh personel pengamat situasi,” ujar Hariyanto menambahkan.

Hariyanto menyebut personel TNI itu terluka akibat rekoset baku tembak IDF dan Hizbullah. Terlepas dari itu, siaran resmi UNIFIL yang dikeluarkan tidak lama setelah insiden itu menyebut tank Merkava IDF membidik dan menembak ke arah tower pengamat di Markas UNIFIL di Naqoura, Lebanon.

Daftar Kejahatan Tentara Israel - (Republika)

UNIFIL mengingatkan serangan apapun yang sengaja ditujukan kepada prajurit pasukan perdamaian merupakan pelanggaran terhadap Resolusi Nomor 1701 Dewan Keamanan PBB.

“Kami menindaklanjuti masalah ini dengan IDF (militer Israel),” kata UNIFIL dalam pernyataan resminya yang dikutip di Jakarta, Kamis.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengutuk keras serangan militer Israel yang menargetkan pasukan perdamaian PBB sekaligus prajurit TNI itu. Retno menyatakan Indonesia tidak akan pernah gentar membantu PBB menjaga perdamaian di Lebanon.

“Serangan merupakan upaya teror Israel kepada pasukan penjaga perdamaian dan masyarakat internasional. Indonesia menegaskan bahwa mereka yang teguh pada prinsip perdamaian tidak akan pernah gentar,” kata Menlu RI pada sela-sela kegiatannya di Vientiane, Laos, Jumat.



Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler