Buldozer IDF Robohkan Tembok-Tembok UNIFIL, Tank Zionis Kembali Incar Pasukan PBB

Serangan Israel melukai beberapa tentara penjaga perdamaian dari Sri Lanka.

REUTERS/Thaier Al-Sudani
Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) melihat perbatasan Lebanon-Israel, di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023.
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) mengatakan pada Jumat (11/10/2024), sebuah buldoser militer Israel (IDF) merobohkan penghalang di posisi PBB 1-31 di dekat Garis Biru di Labbouneh. Tank-tank IDF juga kembali bergerak mendekati posisi pasukan PBB.

Baca Juga


“Hari ini, beberapa tembok runtuh di salah satu lokasi kami di dekat Garis Biru di Al-Labouneh akibat serangan buldoser Israel,” media Israel Ynet mengutip laporan pasukan militer UNIFIL melaporkan seperti dikutip JPost.

“Insiden ini menempatkan pasukan penjaga perdamaian PBB dalam bahaya besar. Ini merupakan perkembangan yang serius, dan kami menekankan bahwa keamanan pasukan PBB dan properti mereka harus dipastikan. Setiap serangan terhadap UNIFIL merupakan pelanggaran berat terhadap hukum kemanusiaan internasional dan Resolusi 1701.”

Menyusul insiden tersebut, duta besar Israel di Prancis, Joshua Zarka, dipanggil untuk pertemuan dengan Kementerian Luar Negeri Prancis di mana dia akan diminta untuk mengklarifikasi keadaan insiden tersebut, demikian laporan media Israel, mengutip Kementerian Luar Negeri Prancis.

Tentara Israel pada Jumat dilaporkan kembali meluncurkan serangan ke markas Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) di Lebanon selatan. Serangan tersebut melukai beberapa tentara penjaga perdamaian dari Sri Lanka yang bertugas disana.

Menurut Kantor Berita Nasional Lebanon, sebuah tank Merkava Israel menargetkan salah satu menara pengawas UNIFIL di jalan utama yang menghubungkan Tyre dengan Naqoura, di depan pos pemeriksaan Tentara Lebanon, dan melukai kontingen Sri Lanka.

Disebutkan bahwa tank tentara Israel itu menembakkan peluru meriam yang menghantam pintu masuk utama pusat komando UNIFIL di Naqoura, menyebabkan kerusakan di lokasi itu.

Pusat komando UNIFIL di Naqoura menjadi target pasukan artileri Israel untuk kedua kalinya dalam tiga hari terakhir. Pada Kamis, pasukan penjaga perdamaian PBB itu mengatakan bahwa markas besar UNIFIL di Naqoura dan posisi pasukannya berulangkali ditembaki pasukan Israel, hingga melukai dua anggotanya.

Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) melihat perbatasan Lebanon-Israel, di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023. - (REUTERS/Thaier Al-Sudani)

Situasi di lokasi tetap tegang karena UNIFIL beroperasi dalam lingkungan yang menantang di tengah aksi militer yang sedang berlangsung di kawasan tersebut.

Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon dengan dalih menyasar Hizbullah sejak 23 September, menewaskan sedikitnya 1.351 orang, melukai lebih dari 3.800 orang lainnya, dan membuat lebih dari 1,2 juta orang mengungsi.

Serangan udara tersebut merupakan eskalasi dari perang lintas batas selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya serangannya di Jalur Gaza, di mana Israel telah menewaskan lebih dari 42.000 orang, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas tahun lalu.

Meskipun ada peringatan internasional bahwa Timur Tengah berada di ambang perang kawasan di tengah serangan gencar Israel terhadap Gaza dan Lebanon, Israel tetap memperluas konflik dengan meluncurkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler