Kenakan Baju Banser, Anindya Bakrie: Rugi Kadin tak Kolaborasi dengan GP Ansor

Kadin menyatakan siap bekerja sama dengan GP Ansor

Dok Istimewa
Ketum Kadin hadir di Konbes GP Ansor
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, SENTUL— Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie mengaku rugi jika pihaknya tidak bekerjasama dengan Gerakan Pemuda Ansor. Pasalnya, dia melihat GP Ansor merupakan organisasi pemuda yang progresif. Kadin dan GP Ansor harus bersinergi.

"GP Ansor progresif. Jadi rugi kalau Kadin tidak kerja sama dengan GP Ansor. Ayo segera kita buat MoU antara Kadin dengan GP Ansor tidak hanya di pusat tapi hingga kabupaten kota," katanya saat berbicara di Konferensi Besar GP Ansor di Hotel Harris, Sentul, Jawa Barat, Jumat (18/10/2024).

Anin mengaku senang hadir dalam acara Konbes Ansor. Setelah dirinya mendengarkan visi misi GP Ansor selama lima tahun ke depan, yaitu BISA (Bisnis, Inovasi, SDM, dan Anak Muda) dia melihat potensi kerja sama antara Kadin dan GP Ansor sangat kuat.

Baca Juga


"Banyak sekali tanda-tanda kerja sama Kadin dan GP Ansor. Kita harus bersinergi dan percaya diri," katanya.

Dalam kesempatan itu, Anin mengatakan bahwa Kadin adalah wadah dunia usaha di Indonesia. Kadin juga, lanjutnya, merupakan mitra strategis di bidang ekonomi. "Untuk itu, kita perlu kesajama yang elok," katanya.

Usai menutup pidatonya, Anin pun berkesempatan dikenakan jaket Banser dari Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin, yang menandakan dirinya resmi sebagai warga Banser-Ansor.

Sebelumnya, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharudin menilai kondisi dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Perang berkecamuk di sejumlah wilayah mengakibatkan rantai pasok logistik, ekonomi terganggu, dan juga berdampak kepada Indonesia. Untuk itu, dia mengimbau kepada seluruh kadernya untuk menyiapkan langkah-langkah besar mengantisipasi hal tersebut.

“Situasi hari ini dunia sedang tidak baik-baik saja. Dampak dari perang yang berkepanjangan mengganggu rantai pasok termasuk ekonomi. Demikian di Indonesia, ekonomi tidak baik-baik saja, banyak PHK, ekonomi cukup menurun, pengangguran bertambah. Untuk itu, dengan kondisi hari ini butuh langkah-langkah besar untuk mengatasinya,” urainya di hadapan ratusan pimpinan GP Ansor dari nasional hingga daerah.

Addin melanjutkan, sebagai organisasi pemuda terbesar di Indonesia dengan 8 juta anggotanya, Ansor memiliki banyak perangkat, dari Banser, Rijalul Ansor, LBH, dan berbagai macam badan atau lembaga baik di pusat maupun daerah. “Semua menjadi satu kesatuan di bawah orkestrasi Gerakan pemuda Ansor. Oleh karena itu tugas kita secara keseluruhan dari pimpinan pusat maupun wilayah sama-sama mengemban tugas-tugas berat organisasi kita ke depan baik bidang politik, sosial, maupun ekonomi,” katanya.

Addin mengatakan, dalam kondisi seperti ini, GP di berbagai wilayah Ansor harus membangun kekuatan ekonomi, membangun SDM anak-anak muda, dan upaya lain, bahu-membahu dengan pemerintah menghadapi tantangan ini.

Kata Addin, semua harus dilakukan demi kemajuan masyarakat, bangsa, dan negara. Setiap pimpinan harus mewujudkan seluruh kekuatan Ansor untuk mewujudkan hal tersebut.

"Kita lakukan dengan penuh keteladanan, disiplin, serius, dan konsisten sehingga tidak ada yang tidak mungkin kita wujudkan dalam agenda-agenda besar organisasi dan kebangsaan. Dan saya yakin itu,” katanya.

“Agenda-agenda besar ini kita pahami, cerna kemana arah pimpinan pusat dan organisasi, arah kebijakan, pola pengembangan, maka di situ kemudian pimpinan wilayah, cabang, anak cabang, ranting harus mengikuti irama dan langkah organisasi dan pimpinan pusat,’ tambahnya.

Konbes GP Ansor ke XXVII berlangsung di Hotel Harris, Sentul, Bogor pada Kamis-Sabtu, 17-19 Oktober 2024.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler