Teroris Serang Fasilitas Turkish Aerospace Industries di Ankara

Suara tembakan dan ledakan dilaporkan terdengar dalam serangan yang terjadi di TAI.

Muhammed Abdullah Kurtar/Anadolu Agency
Asap membumbung tinggi usai ledakan akibat serangan teroris di fasilitas Turkish Aerospace Industries (TAI), Ankara.
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Sekelompok teroris dilaporkan menyerang fasilitas perusahaan dirgantara Turki, Turkish Aerospace Industries (TAI) di Ankara, Rabu (24/10/2024) waktu setempat, sehingga menyebabkan korban jiwa dan luka-luka. Suara tembakan dan ledakan dilaporkan terdengar dalam serangan yang terjadi di fasilitas TAI di Distrik Kahramankazan, Ankara itu.


Pasukan keamanan, petugas pemadam kebakaran, dan personel medis segera diluncurkan ke lokasi kejadian di tengah serangan yang masih berlangsung. Dilaporkan pula sejumlah karyawan perusahaan diarahkan ke tempat berlindung demi keselamatan.

Sembari memastikan jatuhnya korban jiwa melalui pernyataan di media sosial, Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya meminta masyarakat mencari informasi terkait serangan tersebut melalui sumber resmi. Senada, badan pencegah disinformasi Turki melalui media sosialnya juga mengimbau masyarakat untuk mengandalkan sumber resmi dan menghindari kabar simpang siur terkait serangan itu.

Kementerian Kehakiman Turki memastikan penyelidikan terhadap serangan tersebut segera dilaksanakan oleh Kejaksaan Ankara. Sementara itu, Menteri Industri dan Teknologi Turki Fatih Kacir menegaskan, serangan tersebut tak akan membuat Turki mundur dalam upaya mengembangkan industri pertahanan nasional.

"Inisiatif teknologi dan industri pertahanan kita adalah kunci untuk mencapai kemerdekaan sempurna bagi Turki," kata Kacir.

Wakil Ketua Parlemen Turki Celal Adan turut mengecam serangan teror tersebut dan menegaskan bahwa para pelaku akan mendapat ganjarannya. "Tak akan ada tindak terorisme yang dapat menyimpangkan negara kita dari jalurnya," tutur Adan dilaporkan Anadolu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler