Luar Biasa Warga Bali, Kumpulkan Donasi Rp 1,5 M untuk Palestina dalam Sehari Saja!
Sumbangan untuk Palestina berasal dari berbagai latar belakang warga Bali
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejak 7 Oktober 2023 lalu, Israel terus melancarkan serangan ke Gaza, Palestina. Sebagai bentuk solidaritas, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Bali dan Kota Denpasar melakukan infak kemanusiaan bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali di Lapangan Renon Denpasar.
Ketua Baznas Kota Denpasar, Feri Hendri menilai kepedulian masyarakat Bali terhadap Palestina cukup tinggi. Pasalnya, hanya dalam waktu sehari, donasi yang terkumpul sebanyak Rp 1,5 Miliar.
"Sekitar enam bulan lalu, waktu itu kita mengumpulkan bersama dengan MUI Provinsi Bali, mengumpulkan para masyarakat, jamaah masjid di lapangan Renon. Alhamdulillah waktu itu dapat sekitar Rp 1,5 Miliar," ujar Feri saat ditemui di Kantor Baznas Kota Denpasar, Jumat (25/10/2024).
"Untuk Palestina kita sangat peduli dan tinggi. Buktinya, pagi itu kita bisa galang hampir 1,5M itu," ucap Feri.
Menurut dia, saat itu pihaknya juga mengundang seorang ustadz atau pendakwah dari Jakarta untuk mengajak masyarakat berinfak untuk membantu warga Palestina. "Di situ kan lokasi car free day juga, banyak juga bule-bule yang ikut berdonasi," kata Feri.
Setelah acara itu, pihaknya juga menggalang donasi kemanusiaan ke pasar-pasar, sehingga terkumpul sebanyak Rp 80 juta. Donadi yang berasal dari umat beragama itu pun langsung diantarkan ke Baznas.
"Waktu dua bulan yang lalu langsung saya antar ke Basnas Pusat. Langsung diterima oleh pimpinan yang membawahi Bali, Prof Zainulbahar Noor," jelas Feri.
BACA JUGA: Hancurkan Masjid di Lebanon, Tentara Israel Tertawa dan Nanyikan Lagu: Tuhan Menari Girang
Sebagai Pimpinan Baznas RI Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan, Prof Zainul Bahar Noor menyampaikan terima kasih kepada Baznas Kota Denpasar yang telah menyalurkan bantuan kepada rakyat Gaza, Palestina, melalui Baznas.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Baznas Kota Denpasar dan juga masyarakat Kota Denpasar yang telah mempercayakan infaknya kepada Baznas guna membantu saudara-saudara kita di Palestina,” kata Prof Zainul.
n/Muhyiddin
Sementara itu, di lokasi terpisah lebih dari 820 warga Palestina gugur dalam operasi militer Israel yang berlangsung selama 22 hari tanpa jeda di wilayah Gaza utara.
Aksi bengis Israel itu oleh pejabat Gaza disebut sebagai "kampanye genosida dan pembersihan etnis," demikian disampaikan Kantor Media Pemerintah Gaza pada Sabtu (26/10/2024).
“Angkatan bersenjata Israel telah membunuh lebih dari 820 warga Palestina dalam waktu sekitar tiga pekan di Utara Gaza,” kata Ismail Thawabta, direktur Kantor Media Pemerintah Gaza, dalam sebuah pernyataan.
“Puluhan jenazah tergeletak di jalanan dan di dalam rumah-rumah yang hancur, sementara banyak warga Palestina masih terjebak di daerah yang terus menerus dibombardir,” tambahnya.
Menurut Thawabta, krisis kemanusiaan semakin memburuk karena sistem pelayanan kesehatan lokal hancur akibat blokade militer Israel, yang memutus akses ke rumah sakit dan perawatan medis.
Pada Jumat (25/10/2024), pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan, salah satu dari sedikit pusat medis yang tersisa di wilayah tersebut, menahan staf medis, orang yang terluka, dan pasien di dalam fasilitas tersebut.
“Situasi kesehatan di Utara Gaza sangat memprihatinkan, dan warga sipil terputus dari perawatan dan fasilitas yang penting, sementara para pekerja bantuan dicegah untuk menjangkau yang terluka,” tambah Thawabta, mengatakan bahwa tempat penampungan, lingkungan, dan infrastruktur sedang menjadi sasaran secara sistematis.
Sementara itu, pada Sabtu pagi, Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi bahwa pasukan Israel telah menahan petugas medis, pasien, dan individu yang terluka di Rumah Sakit Kamal Adwan.
BACA JUGA: Israel Babak Belur Dihajar Hizbullah di Lebanon, Tentara Banyak yang Tewas
Laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa mereka kehilangan kontak dengan staf di rumah sakit tersebut, yang tetap terisolasi setelah serangan Israel.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel tanpa henti menyerang dan menghancurkan Gaza sejak serangan lintas batas kelompok perlawanan Palestina, Hamas, tahun lalu.
Hampir 43 ribu orang telah gugur, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 100 ribu lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza.