Kronologi Lengkap BEM FISIP Unair Dibekukan Usai Singgung Prabowo-Gibran dan Jokowi

Ucapan selamat berisi satir BEM FISIP Unair kepada Prabowo-Gibran berujung dibekukan.

Republika.co.id
Papan karangan bunga satir buatan BEM FISIP Unair untuk pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, serta Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (BEM FISIP Unair) dibekukan oleh dekanat. Hal itu terjadi setelah pengurus BEM FISIP Unair membuat ucapan karangan bunga selamat satir atas pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga


Pun mereka membuat ucapan selamat dengan menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai Mulyono. Bahkan, ada kata-kata kasar disematkan kepada Jokowi sebagai penghancur demokrasi.

Ucapan selamat dalam bentuk papan yang dipajang di kampus Unair itu pun viral di media massa. Dalam suratnya, Dekan FISIP Unair Prof Bagong Suyanto mengirimkan surat nomor: 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024 perihal Pembekuan Kepengurusan BEM FISIP Unair.

"Menindaklanjuti meluasnya informasi di media sosial tentang kasus pemasangan karangan bunga ucapan selamat atas dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden RI di halaman FISIP Universitas Airlangga oleh pengurus BEM FISIP Unair, dan menimbang beberapa hal," demikian surat yang dibuat Bagong kepada BEM FISIP Unair dikutip Republika.co.id di Jakarta, Senin (28/10/2024).

Menimbang penggunaan narasi dalam karangan bunga yang tidak sesuai dengan etika dan kultur akademi pimpinan fakultas. Selain itu, menimbang pemasangan karangan bunga di halaman FISIP Unair yang dilakukan tanpa izin dan koordinasi dengan pimpinan fakultas.

Baca: Kala Presiden Prabowo Bercanda dengan Aulia Pohan di Istana

"Sehubungan dengan hal tersebut, dekanat FISIP Unair memutuskan bahwa kepengurusan BEM FISIP Unair, sejak hari ini dinyatakan dibekukan dan menunggu diterbitkannya surat keputusan dekan FISIP Unair selanjutnya," begitu surat yang ditandatangani Bagong.

Dalam siaran pers, BEM FISIP Unair mengaku, mendapatkan surat elektronik (surel) perihal pemberitahuan pembekuan BEM dari pihak dekanat pada Jumat (25/10/2024) sekitar pukul 16.13 WIB. Pembekuan tersebut buntut dari ungkapan ekspresi kekecewaan terhadap fenomena Pemilu 2024 yang dituangkan dalam karya seni satir berbentuk karangan bunga yang ditujukan untuk memberi ucapan selamat atas pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih di Taman Barat FISIP Unair.

"Janji dan komitmen kami di awal sejak struktural Kabinet Panca Aksara terbentuk, yakni menciptakan kebermanfaatan untuk seluruh sivitas akademika FISIP Unair. Hal ini termasuk menumbuhkan jiwa kritis dan peka sosial kepada mahasiswa. Adapun janji kami hampir seluruhnya terwujud melalui puluhan program kerja dan agenda yang telah terlaksana dan sedang dilaksanakan," begitu keterangan BEM FISIP Unair.

Baca: Menhan Sjafrie Gelar Rapat Perdana dengan Pejabat Kemenhan

Per berita acara ini dirilis, kata BEM, belum ada proses diskusi lebih lanjut dengan dekan FISIP perihal surat pemberitahuan pembekuan BEM. "Kami sepakat untuk tidak menyerah untuk memproses keadilan bagi seluruh fungsionaris dan tetap melanjutkan perjuangan sampai waktu demisioner yang telah ditentukan," demikian sikap BEM FISIP Unair.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler