UAH Beberkan Bukti Betapa Pengecut Kaum Yahudi
Penindasan kepada Bani Israil membentuk karakter sifat penakut yang dalam.
REPUBLIKA.CO.ID, Satu di antara banyak karakter buruk Yahudi adalah karakter penakut. Ustadz Adi Hidayat dalam kajian yang ditayangkan channel Youtube Adi Hidayat Official mengungkapkan hal tersebut.
Ustadz Adi Hidayat yang sering disebut UAH mengatakan, penindasan yang berlangsung selama era Firaun kepada Yahudi atau Bani Israil membentuk karakter sifat penakut yang sangat dalam.
"Jadi Yahudi itu sebenarnya penakut, saya konfirmasi ya, Yahudi itu sebenarnya penakut," kata UAH.
Ia menjelaskan, di Madinah ada benteng tempat Yahudi Madinah, yang terkenal benteng Ka'b bin al-Ashraf. Jadi dari dulu untuk menutupi ketakutan itu, Yahudi selalu membuat benteng-benteng besar sebagai parameter, supaya mereka diisolasi di dalamnya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
هُوَ الَّذِيْٓ اَخْرَجَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ مِنْ دِيَارِهِمْ لِاَوَّلِ الْحَشْرِۗ مَا ظَنَنْتُمْ اَنْ يَّخْرُجُوْا وَظَنُّوْٓا اَنَّهُمْ مَّانِعَتُهُمْ حُصُوْنُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ فَاَتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ حَيْثُ لَمْ يَحْتَسِبُوْا وَقَذَفَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ يُخْرِبُوْنَ بُيُوْتَهُمْ بِاَيْدِيْهِمْ وَاَيْدِى الْمُؤْمِنِيْنَۙ فَاعْتَبِرُوْا يٰٓاُولِى الْاَبْصَارِ
Dialah yang mengeluarkan orang-orang yang kufur di antara Ahlulkitab (Yahudi Bani Nadir) dari kampung halaman mereka pada saat pengusiran yang pertama. Kamu tidak menyangka bahwa mereka akan keluar. Mereka pun yakin bahwa benteng-benteng mereka akan dapat menjaganya dari (azab) Allah. Maka, (azab) Allah datang kepada mereka dari arah yang tidak mereka sangka. Dia menanamkan rasa takut di dalam hati mereka sehingga mereka menghancurkan rumah-rumahnya dengan tangannya sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka, ambillah pelajaran (dari kejadian itu), wahai orang-orang yang mempunyai penglihatan (mata hati). (QS Al-Hasyr Ayat 2)
UAH mengatakan, "Makanya kalau sekarang antum lihat di wilayah Palestina yang diklaim itu, antum temukan benteng-benteng besar sebagai penutup, itu sebetulnya bukan menunjukkan ketinggian teknologi dan kehebatan. Itu untuk mengonfirmasi sifat takut orang-orang Yahudi."
"Saya mau konfirmasikan, sampai saking sifat takut ini mengakumulasi maka lahirlah sifat pengecut (pada diri orang Yahudi)," ujar UAH.
UAH mengingatkan kisah Nabi Musa dan kaumnya yakni Yahudi. Kaum Yahudi saat diperintahkan oleh Nabi Musa untuk berperang di jalan Allah, mereka menolak karena takut.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
قَالُوْا يٰمُوْسٰٓى اِنَّ فِيْهَا قَوْمًا جَبَّارِيْنَۖ وَاِنَّا لَنْ نَّدْخُلَهَا حَتّٰى يَخْرُجُوْا مِنْهَاۚ فَاِنْ يَّخْرُجُوْا مِنْهَا فَاِنَّا دٰخِلُوْنَ
Mereka (Yahudi) berkata, “Wahai Musa, sesungguhnya di dalamnya (negeri itu) ada orang-orang yang sangat kuat dan kejam. Kami tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar. Jika mereka keluar dari sana, kami pasti akan masuk.” (QS Al-Ma'idah Ayat 22)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
قَالَ رَجُلَانِ مِنَ الَّذِيْنَ يَخَافُوْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمَا ادْخُلُوْا عَلَيْهِمُ الْبَابَۚ فَاِذَا دَخَلْتُمُوْهُ فَاِنَّكُمْ غٰلِبُوْنَ ەۙ وَعَلَى اللّٰهِ فَتَوَكَّلُوْٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Berkatalah dua orang laki-laki di antara mereka yang bertakwa, yang keduanya telah diberi nikmat oleh Allah, “Masukilah pintu gerbang negeri itu untuk (menyerang) mereka (penduduk Baitulmaqdis). Jika kamu memasukinya, kamu pasti akan menang. Bertawakallah hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang mukmin.” (QS Al-Ma'idah Ayat 23)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
قَالُوْا يٰمُوْسٰٓى اِنَّا لَنْ نَّدْخُلَهَآ اَبَدًا مَّا دَامُوْا فِيْهَا ۖفَاذْهَبْ اَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلَآ اِنَّا هٰهُنَا قٰعِدُوْنَ
Mereka berkata, “Wahai Musa, sesungguhnya kami sampai kapan pun tidak akan memasukinya selama mereka masih ada di dalamnya. Oleh karena itu, pergilah engkau bersama Tuhanmu, lalu berperanglah kamu berdua. Sesungguhnya kami tetap berada di sini saja.” (QS Al-Ma'idah Ayat 24)
UAH menjelaskan, kaum Yahudi hanya diminta masuk kemudian menang, tapi mereka ketakutan kepada raja Jalut. Yahudi malah menyuruh Nabi Musa masuk ke negeri itu bersama Allah untuk berperang, sementara mereka menonton. Jika Nabi Musa menang, barulah kaum Yahudi mau masuk ke negeri itu.
"Sudah ditampakkan di hadapan mata mereka (Yahudi), Firaun yang lebih tinggi dari Jalut itu ditenggelamkan di Laut Merah, di hadapan matanya (kaum Yahudi tapi mereka masih takut saat diseru Nabi Musa untuk menghadapi Jalut)," ujar UAH.
UAH menyampaikan, kemudian hukuman turun dari Allah kepada kaum Yahudi. Mereka harus bekelana selama 40 tahun, selama 40 tahun ini ada yang menafsirkan 40 masa atau 40 generasi.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
قَالَ فَاِنَّهَا مُحَرَّمَةٌ عَلَيْهِمْ اَرْبَعِيْنَ سَنَةً ۚيَتِيْهُوْنَ فِى الْاَرْضِۗ فَلَا تَأْسَ عَلَى الْقَوْمِ الْفٰسِقِيْنَ ࣖ
(Allah) berfirman, “(Jika demikian,) sesungguhnya (negeri) itu terlarang buat mereka selama empat puluh tahun. (Selama itu) mereka akan mengembara kebingungan di bumi. Maka, janganlah engkau (Musa) bersedih atas (nasib) kaum yang fasik itu.” (QS Al-Ma'idah Ayat 26).