Sudah Berdoa, Shalat, Berusaha, tapi Rezeki tak Datang Juga: Ini Pesan dari UAH

Allah akan memberikan rezeki kepada mereka yang bersungguh-sungguh dalam berusaha,

Edi Yusuf/Republika
Ustaz Adi Hidayat yang akrab disapa UAH/ Pesan UAH Soal Rezeki (Ilustrasi)
Rep: MgRol153 Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, Pendiri Quantum Akhyar Institute Ustadz Adi Hidayat (UAH) menyampaikan pemahaman mengenai konsep rezeki dengan usaha. Dia menekankan, rezeki adalah sesuatu yang harus diupayakan dengan sungguh-sungguh. Menurut UAH, Allah memberikan rezeki sesuai dengan kadar usaha yang dilakukan oleh manusia. 

Baca Juga


Ustadz Adi menjelaskan, "Usaha yang serius, atau dikenal dengan istilah sa'a yas'a, adalah bentuk komitmen manusia kepada Allah," jelas dia.

Allah akan memberikan rezeki kepada mereka yang bersungguh-sungguh dalam berusaha. Jika seseorang tidak berusaha, maka Allah pun tidak akan memberikannya rezeki. 

Dalam tahap pertama untuk mendapatkan rezeki, Ustadz Adi menekankan pentingnya mendekatkan diri kepada Allah. Hal ini bisa dimulai dengan sholat, sebagai langkah awal sebelum memulai aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan rezeki. 

Dengan berdoa dan sholat, seseorang meminta kenyamanan dan pertolongan kepada Allah agar diberikan rezeki yang berkah dan bermanfaat. Dia juga menyarankan agar manusia selalu berpikir positif terhadap Allah, meskipun rezeki belum datang. Setelah berdoa, kita juga hendaknya berprasangka baik bahwa Allah akan memberikan yang terbaik pada waktu yang tepat.

Ustadz Adi Hidayat mengibaratkan, "Usaha dengan berlari kecil, seperti ketika umat Islam melakukan sa'i antara bukit Safa dan Marwah saat umrah," ujar dia. Hal ini menggambarkan bahwa dalam usaha, seseorang harus gigih dan tidak mudah menyerah.

 

Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan, dalam perjalanan menuju rezeki, seseorang mungkin akan mengalami berbagai rintangan, naik turun, atau situasi yang tidak selalu stabil.

 

Menurut UAH, pentingnya mengejar setiap peluang dengan cara yang baik dan ikhlas karena Allah. Jika Allah belum memberikan rizki, bukan berarti Dia tidak mengabulkan doa, melainkan mungkin Allah menunda untuk memberikan nikmat yang lebih sempurna di kemudian hari.

Dalam usaha ini, selain mendapatkan rezeki materi, manusia juga akan memperoleh nikmat lain, seperti pahala, doa, dan kesempatan untuk terus memperbaiki diri melalui istighfar.

UAH mengingatkan bahwa malaikat Mikail adalah yang bertugas untuk menyalurkan rezeki kepada manusia. Meski usaha sudah maksimal namun belum mendapatkan hasil, UAH menyarankan untuk  tetap bersabar dan yakin bahwa Allah akan memberikan rezeki pada waktunya.

UAH juga memperingatkan agar manusia tidak mudah berputus asa atau mengeluarkan kata-kata negatif karena hal itu hanya akan mendatangkan kesulitan.

Prinsip dalam mencari rezeki, menurut UAH, adalah berusaha dengan maksimal, melibatkan semua anggota tubuh dan pikiran, serta tetap menjaga perkataan dan sikap yang baik dalam segala kondisi.

Berusaha mendapatkan rezeki/ Ilustrasi pekerja menyelesaikan pembangunan jalur LRT.- (ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler