Waktu Ideal Ganti Handuk Agar Terhindar dari Bau Apek dan Kulit Gatal
Handuk yang kotor dapat menyebabkan gangguan pada kulit.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menggunakan kembali handuk yang baru saja digunakan dianggap sebagai pilihan sadar lingkungan karena membantu mengurangi konsumsi air dan energi. Namun, itu tidak berarti handuk yang pernah Anda gunakan bebas dari kuman.
Handuk yang telah digunakan menjadi lembap sehingga menjadi tempat lingkungan ideal bagi bakteri tumbuh dan berkembang biak. "Semakin lama handuk lembap, semakin lama pula ragi, bakteri, jamur, dan virus tetap hidup dan aktif," kata dokter kulit Alok Vij MD untuk Cleveland Clinic dikutip dari laman Best Life, Selasa (5/11/2024).
Dia mengatakan handuk yang kotor dapat menyebabkan wabah jamur kuku kaki, kutu air, hingga util di selangkangan, hingga menyebabkan kondisi kulit tersebut menyebar. Handuk kotor juga dapat menyebabkan kambuhnya eksim atau dermatitis atopik.
Seorang dokter naturopati dan ahli gizi holistik, Pedi Mirdamadi, menjelaskan seberapa sering Anda harus mencuci handuk. Menurut dia, meski telah mandi, kulit Anda masih mengandung bakteri. "Saat Anda mengeringkan diri, kelembapan dari handuk yang dikombinasikan dengan bakteri yang tersedot dari tubuh Anda menjadi campuran bakteri yang menular," kata dia.
Dr Mirdamadi mengatakan pada hari pertama, saat handuk dicuci dan masih belum digunakan, Anda masih dapat "membudidayakan" bakteri dari handuk. Pada hari pertama, jumlah bakteri meningkat. "Pada hari kelima penggunaan, handuk Anda mengandung begitu banyak bakteri, yang saya yakin beberapa dari Anda dapat menciumnya. Itulah asal muasal bau handuk basah yang tak sedap. Bakteri memakan minyak tubuh agar dapat bertahan hidup dan tumbuh di bahan handuk," kata dia.
Dia mencatat, masalah yang sama terjadi pada handuk wajah. “Jadi yang perlu Anda lakukan adalah mengganti handuk Anda setidaknya tiga kali setiap pekan karena bahkan pada hari ketiga, handuk Anda mengandung begitu banyak bakteri sehingga sebaiknya Anda mencucinya atau menggantinya. Ini dapat membantu mengatasi jerawat dan banyak masalah kulit lainnya,” ujarnya.
Handuk tangan menimbulkan risiko yang lebih besar karena cenderung digunakan bersama oleh banyak orang dalam rumah tangga. Seorang ahli mikrobiologi di Universitas Arizona,Charles Gerba, mengatakan kepada Time pada 2017 bahwa jika Anda menggunakan handuk untuk mengeringkan tangan setelah mencucinya, kemungkinan besar handuk tersebut mengandung bakteri feses. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa 90 persen handuk kamar mandi terkontaminasi bakteri coliform, dan 14 persennya mengandung E coli.
Menurut Gerba, handuk yang dicuci lebih sering memiliki tingkat bakteri yang lebih rendah. "Setelah sekitar dua hari, jika Anda mengeringkan wajah dengan handuk tangan, Anda mungkin akan mendapatkan lebih banyak E coli di wajah Anda daripada jika Anda memasukkan kepala ke dalam toilet dan menyiramnya," kata dia.
Menurut perkiraannya, Anda harus berencana untuk mencuci handuk tangan Anda dua hari sekali. Jadi, seberapa sering Anda harus mencuci handuk? Lebih sering daripada yang Anda lakukan saat ini. Patuhi jadwal untuk mencucinya sekali setiap dua hingga tiga kali pemakaian, dan pastikan untuk langsung memasukkannya ke dalam mesin cuci dengan suhu tinggi jika Anda mencium bau apek.