Petani Indramayu Mesti Bersabar, Irigasi Baru Terjamin pada 2026
Waduk Cipanas, masih dalam proses pengisian dan akan terisi maksimal awal 2026
REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Irigasi bagi pertanian di Kabupaten Indramayu akan terjamin pada 2026 mendatang. Hal itu diharapkan akan berbanding lurus dengan kesejahteraan para petani di daerah tersebut. Terjaminnya irigasi di Kabupaten Indramayu pada 2026 tersebut seiring dengan selesainya berbagai proyek irigasi di berbagai saluran yang ada di Kabupaten Indramayu.
Pjs Bupati Indramayu, Dedi Taufik mengatakan, pertanian di Kabupaten Indramayu pada 2026 mendatang akan secara maksimal dialiri sumber irigasi dari Waduk Jatigede, Cipanas, Cipancuh, dan Sadawarna. Sedangkan saat ini, dari sumber air tersebut masih ada pembangunan saluran irigasi maupun pengisian waduk.
Untuk sumber air Waduk Jatigede, saat ini masih ada pekerjaan proyek Rentang Irrigation Modern System (RIMS) yang masih berjalan di berbagai saluran irigasi di Kabupaten Indramayu. Sedangkan Waduk Cipanas saat ini masih dalam proses pengisian dan akan terisi maksimal pada awal 2026 mendatang. Begitu pun di saluran Salam Darma, saat ini masih berlangsung pekerjaan proyek.
‘’Dari semua sumber irigasi tersebut, Insya Allah akan maksimal pada 2026 mendatang dan bisa mengaliri lahan sawah di wilayah timur, tengah, barat, maupun sampai utara atau hulu. Jika air terjamin, kesejahteraan petani juga terjamin,’’ ujar Dedi, ketika menghadiri Rakor Pertanian Kecamatan Anjatan dan Sukra, di Kantor Kecamatan Anjatan, Selasa (5/11/2024).
Dengan terairinya semua lahan pertanian di Kabupaten Indramayu, diharapkan tidak ada lagi persoalan air yang dialami petani. Apalagi, pada empat sampai lima tahun mendatang, Indonesia menuju swasembada pangan sesuai program Presiden Prabowo Subianto.
‘’Sumber air ini menjadi perhatian serius kita semua. Dan saya berkomitmen agar petani Indramayu memiliki daya tawar tinggi,’’ kata Taufik.
Seperti diketahui, areal persawahan di sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu selama ini langganan mengalami kekeringan saat musim kemarau. Pasalnya, daerah mereka berada di ujung atau hilir dari layanan irigasi sehingga pasokan air tak sampai.
Kondisi itu di antaranya terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Kandanghaur. Bahkan, pada musim kemarau tahun ini, petani mengungkapkan kekesalan mereka dengan menggelar balap motor di areal persawahan yang kering dan retak-retak. Padahal, di areal tersebut ditumbuhi tanaman padi. Video aksi petani itupun sempat viral di media sosial.