Ormas Islam Ini Harap Pemerintah Prioritaskan Akhlak dalam Perekrutan ASN

ASN yang berakhlak baik dapat menanggapi permasalahan dengan penuh pengertian.

Dok. Web
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso.
Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, pemerintah harus mengutamakan akhlak dalam perekrutan dan pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan juga arus menjadi perhatian Kabinet Merah Putih Menurutnya, Indonesia bisa maju bila aparaturnya berakhlak mulia.
Hal itu ia sampaikan dengan penuh keprihatinan karena pejabat Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), terlibat memberi perlindungan judi online.
“Mereka tahu judi online telah merusak ekonomi, merusak moral, dan mengakibatkan kerusakan dalam hubungan sosial kemasyarakatan. Tapi mereka tidak peduli dengan kehancuran moral bangsa, yang penting mereka untung,” kata KH Chriswanto mengutarakan keprihatinannya, Rabu, (6/11/2024).
Ia mengingatkan kembali pentingnya pemerintah memberantas judi online, mengingat korbannya beragam dari anak-anak, remaja hingga dewasa.
"Yang paling bahaya adalah rusaknya generasi muda karena mereka rentan terhadap judi online. Ini menyebabkan patologi sosial, yang dampak kerusakannya berkepanjangan,” kata dia.
Ia mengingatkan, dampak buruk judi online bagi remaja sangat signifikan, mengingat masa remaja merupakan tahapan penting dalam pembentukan karakter dan cita-cita mereka sebagai manusia. “Judi online sangat berpotensi menghancurkan masa depan mereka, sekaligus menjauhkan mereka dari pendidikan, serta merusak kualitas hidup dalam jangka panjang,” ujar KH Chriswanto.
Terkait mentalitas ASN Komdigi yang melindungi judi online, ia mengingatkan kembali mengenai akhlak memegang peranan penting dalam rekrutmen dan pembinaan ASN.
“ASN yang berakhlak baik akan mengutamakan prinsip kejujuran, keadilan, dan transparansi dalam profesionalitasnya. ASN yang memiliki akhlak yang baik akan berusaha menjunjung tinggi integritasnya dalam menjalankan tugas,” paparnya.
Dia juga menyakini, aparatur negara yang memiliki akhlak mulia dapat menunjukkan sikap ramah, empati, dan peduli terhadap masyarakat yang dilayaninya.
Dengan empati itulah, ASN yang berakhlak baik dapat menanggapi permasalahan dengan penuh pengertian, sehingga masyarakat merasa dihargai dan diperlakukan dengan adil.
“Profesionalisme seorang ASN bukan hanya ditunjukkan melalui kecakapan teknis, tetapi juga melalui sikap dan karakter yang baik. Dengan akhlakul karimah itu, mereka bisa menjadi pribadi yang disiplin, berkomitmen pada pekerjaannya, sekaligus memiliki tanggung jawab yang tinggi,” kata Chriswanto.


sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler