Pangkas Jumlah BUMN Karya, Erick: Infrastruktur Kunci Sukses Percepat Swasembada Pangan

Infrastruktur memiliki peran vital dalam mewujudkan program Presiden Prabowo.

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kiri). Erick mengatakan infrastruktur jadi kunci mewujudkan program swasembada pangan.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmen BUMN dalam mendukung percepatan program swasembada pangan, energi, hingga hilirisasi Presiden Prabowo Subianto. Erick mengatakan sektor infrastruktur memiliki peran vital dalam menunjang target tersebut. 

Baca Juga


"Infrastruktur ini menjadi sebuah kunci kesuksesan dari swasembada energi, pangan, hilirisasi karena dengan infrastruktur itu kita bisa menekan seluruh biaya logistik di pelabuhan, bandara, jalan tol, maupun jalan-jalan yang ada di daerah," ujar Erick saat konferensi pers dengan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo di lobi utara kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (15/11/2024).

Untuk mencapai target tersebut, Erick juga akan melakukan konsolidasi terhadap tujuh BUMN karya seperti PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita (Persero), PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero) menjadi hanya tiga BUMN karya. 

"Tadi kita sudah bicara bahwa ketujuh BUMN ini nanti akan dipayungi oleh tiga induk, jadi ini hanya bagian kita restrukturisasi," ucap Erick. 

Erick memastikan perampingan jumlah BUMN karya tidak akan mengganggu penugasan dan percepatan yang ditargetkan pemerintah. Erick justru meyakini konsolidasi ini akan mempercepat dan mendorong efektivitas dalam pelaksanaan program strategis nasional. 

"Insya Allah kita jalankan, apalagi kemarin kita juga sudah restrukturisasi, kita kerja keras memastikan BUMN ini karya ini sehat dan kita pastikan efisiensi," sambung Erick. 

Tak hanya melakukan perbaikan dari aspek bisnis, Erick juga meneruskan program bersih-bersih di BUMN karya sebagai wujud komitmen menciptakan tata kelola perusahaan yang baik. Erick mengaku tidak segan-segan menghukum oknum yang melakukan pelanggaran hukum. 

"Siapa pun yang melakukan pelanggaran, kemarin kita bekerja sama dengan Kejaksaan Agung, sudah banyak juga yang ditahan karena kasus-kasus. Jadi direksi yang sekarang, kita yakini mereka benar-benar bekerja secara profesional, transparan, dan efisiensi kita terus tekan," kata Erick.

Muhammad Nursyamsi

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler