Pemilihnya Terpecah di Pilgub Jatim, Ini Respons PDIP
PDIP mempertanyakan mengapa elektabilitas Khofifah-Emil hanya 52 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) PDIP, Aryo Seno Bagaskoro, menanggapi hasil survei Litbang Kompas terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024. Dalam survei tersebut, pemilih PDIP terpecah ke tiga pasangan calon (paslon).
"Ya yang terbelah bukan hanya kami sebetulnya kalau melihat hasilnya. Artinya dari partai-partai politik pengusung Ibu Khofifah pun itu juga banyak yang mendukung Ibu Risma. Itu faktanya seperti itu," kata Aryo kepada Republika ketika diminta tanggapannya perihal hasil survei Litbang Kompas terkait Pilgub Jatim 2024, Jumat (15/11/2024).
Terdapat tiga paslon dalam Pilgub Jatim 2024. Mereka adalah Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim (diusung PKB), Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak (diusung 15 partai), dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (diusung PDIP). Aryo berpendapat, dalam pilkada, figur atau sosok memang lebih dipandang dibandingkan partai.
Alih-alih mencermati pemilih PDIP yang terpecah di Pilgub Jatim 2024, Aryo justru menyoroti elektabilitas pasangan Khofifah-Emil yang menurut survei Litbang Kompas hanya 52 persen. Menurutnya, hal itu cukup aneh.
"Sebagai seorang incumbent yang didukung oleh mayoritas partai politik, pernah maju sebagai calon gubernur ini sudah keempat kali berturut-turut, tapi angka survei per hari ini hanya di angka 50 sekian persen. Artinya ini kan menunjukkan bahwa ada separuh masyarakat Jawa Timur yang merasa bahwa hidupnya tidak berubah itu di masa kepemimpinan pasangan incumbent," ucap Aryo.
Dia berpendapat, hal itu menjadi ceruk yang bisa dimanfaatkan. "Apalagi masih ada debat pamungkas, debat ketiga. Bagi kami untuk bisa meyakinkan masyarakat Jawa Timur bahwa ada solusi yang ditawarkan dan solusi ini pernah dilakukan berdasarkan benchmarking pada saat Bu Risma memimpin sebagai wali kota Surabaya," katanya.
"Jadi ada potensi separuh pemilih, yang ini masih merasa bahwa hidupnya tidak berubah, ini tercermin dari survei yang menunjukkan meskipun Bu Khofifah sudah maju empat kali, tapi hari ini (elektabilitasnya) masih di angka 50 sekian persen. Jadi potensinya buat kami masih sangat optimis," tambah Aryo.
Aryo mengatakan, PDIP terus melakukan konsolidasi internal. Hal itu guna menyolidkan internal pemilih dan mesin partai.
Survei Litbang Kompas Pilgub Jatim
Litbang Kompas merilis hasil survei elektabilitas di Pilgub Jatim 2024 pada Jumat (15/11/2024). Berikut hasil survei elektabilitas paslon:
1. Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim: 3,8%
2. Khofifah Indar Prawansa-Emil Dardak: 52,5%
3. Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta: 20,9%
Tidak tahu/belum menentukan pilihan: 22,8%.
Survei tersebut juga mengukur elektabilitas paslon berdasarkan partai politik pilihan responden. Hasilnya sebagai berikut:
PKB
Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim: 6,4%
Khofifah Indar Prawansa-Emil Dardak: 60%
Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta: 15,5%
Tidak tahu/tidak jawab: 18,1%
Gerindra
Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim: 5%
Khofifah Indar Prawansa-Emil Dardak: 58,8%
Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta: 21%
Tidak tahu/tidak jawab: 15,2%
PDIP
Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim: 0,9%
Khofifah Indar Prawansa-Emil Dardak: 45,5%
Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta: 40,9%
Tidak tahu/tidak jawab: 12,7%
Golkar
Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim: 1,7%
Khofifah Indar Prawansa-Emil Dardak: 69,5%
Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta: 22%
Tidak tahu/tidak jawab: 6,8%
NasDem
Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim: 3,8%
Khofifah Indar Prawansa-Emil Dardak: 61,5%
Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta: 19,2%
Tidak tahu/tidak jawab: 15,5%
PKS
Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim: 6,3%
Khofifah Indar Prawansa-Emil Dardak: 43,8%
Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta: 37,5%
Tidak tahu/tidak jawab: 12,4%
PAN
Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim: 0%
Khofifah Indar Prawansa-Emil Dardak: 42,1%
Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta: 26,3%
Tidak tahu/tidak jawab: 31,6%
Demokrat
Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim: 0%
Khofifah Indar Prawansa-Emil Dardak: 66,7%
Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta: 9,1%
Tidak tahu/tidak jawab: 24,2%