Sepatu Lokal Aerostreet Terjual 20 Ribu Pasang dalam 10 Menit
Menurut Wamen Ekonomi Kreatif, potensi jenama lokal Indonesia sangat luar biasa.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenama lokal Aerostreet mendapat apresiasi dari Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar. Aerostreet meraih rekor MURI karena berhasil menjual 20 ribu pasang sepatu dalam waktu 10 menit melalui penjualan daring.
Prestasi ini dinilai menunjukkan besarnya potensi pasar dalam negeri terhadap produk lokal berkualitas. Pencapaian tersebut sekaligus membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.
"Jika permintaan pasar besar, artinya ada kepercayaan terhadap produk lokal. Dalam 10 menit saja, perputaran ekonominya mencapai Rp 4 miliar. Ini menunjukkan bahwa potensi jenama lokal Indonesia sangat luar biasa," ujar Irene Umar dalam keterangan pers pada akhir pekan lalu.
Aerostreet, berkolaborasi dengan Wonderful Indonesia mencatatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk penjualan 20 ribu pasang sepatu dalam waktu 10 menit melalui platform belanja daring. Pencapaian ini menjadi bukti bahwa ekonomi kreatif semakin menunjukkan perannya sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru (new engine of growth).
"Terima kasih kepada MURI atas pengakuan ini. Ini adalah bukti nyata bahwa jenama lokal Indonesia mampu bersaing secara global. Jika kita bersatu mendukung jenama lokal, kita pasti bisa mendunia," ujar Irene.
Katalog "Nusantara" hasil kolaborasi Aerostreet dan Wonderful Indonesia merilis 20 ribu pasang sepatu melalui platform daring dan 1.000 pasang sepatu secara langsung setelah penyerahan piagam MURI. Perputaran ekonomi dari kegiatan ini diproyeksikan mencapai lebih dari Rp 4 miliar.
Irene berharap pencapaian ini dapat menjadi pengungkit daya saing ekonomi masyarakat sekaligus memperkuat branding jenama lokal melalui kolaborasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan terkait. "Pemerintah bertugas menjembatani dan memastikan segala sesuatu dapat terealisasi. Bisnis harus berpikir secara rasional bagaimana sesuatu itu menciptakan nilai ekonomi. Saya berharap ini bukan menjadi kolaborasi terakhir dan bisa diikuti oleh katalog dari pulau-pulau lainnya sesuai kebutuhan pasar," kata Irene.
Aerostreet, yang berdiri sejak 2014, telah bekerja sama dengan Kemenparekraf melalui Deputi Bidang Pemasaran untuk pengembangan komunikasi pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif. Produk sepatu kolaborasi terbaru bertajuk "Nusantara" yang dijual dalam pencatatan rekor ini memiliki konsep desain yang merepresentasikan kekhasan enam pulau di Indonesia yakni Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Enam desain dalam katalog "Nusantara" yang mencatatkan rekor MURI ini memiliki filosofi mendalam dari setiap daerahnya, yakni Sumatra: batik gorga yang melambangkan sukacita, solidaritas, dan gotong royong; Jawa: batik tujuh rupa dari Pekalongan yang mencerminkan kefasihan dan kelembutan; dan Bali: motif pepatran yang bermakna perlindungan dari rasa takut, panas, dan haus.
Sementara itu Kalimantan: motif Dayak yang mencerminkan hubungan dunia manusia dengan alam; Sulawesi: ukiran dekoratif Toraja yang melambangkan doa, harapan, dan keluarga; dan Papua: batik motif Asmat yang lekat dengan semangat keberanian dan harmoni. "Semua ini berawal dari kita sendiri, bagaimana kita mulai mencintai produk lokal yang berkualitas dan inovatif. Banggalah dengan produk lokal kita," kata Wakil Presiden Aerostreet Rizal Maulana.
Melalui pemecahan rekor MURI ini, jenama lokal juga mendapatkan wahana promosi untuk menunjukkan potensinya sebagai produk kreatif yang mampu bersaing secara global, mendukung ekonomi kreatif sebagai "new engine of growth". "Ekonomi kreatif tidak bisa berjalan secara instan, melainkan bertahap. Proses yang sehat secara ekonomi akan menjadikannya 'new engine of growth'," kata Irene Umar.
Hadir dalam acara tersebut, Direktur Brand Partnership Shopee Daniel Minardi; Wakil Direktur Utama MURI Osmar Semesta Susilo; dan Direktur Operation Group II PT Summarecon Agung Tbk Tommy Laurici.