Seperti Inilah Gambaran Cerdasnya Imam Bukhari yang Hafal Ribuan Hadits
Imam Bukhari terkenal dengan kecerdasan dak kekuatan ingatan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Kitab-kitab warisan Islam penuh dengan hikmah dan pelajaran, termasuk apa yang terjadi pada salah satu tokoh terkemuka umat, penulis kitab “Al-Jami' al-Shahih”, salah satu kitab terbesar, paling terkenal, dan paling penting dalam pelestarian hadits Rasulullah SAW yang ditulis oleh Imam al-Bukhari, rahimahullah.
Imam al-Bukhari rahimahullah memiliki ingatan yang baik dan kecerdasan yang tajam. Imam al-Bukhari mulai mencari ilmu dan hadits Nabi Muhammad SAW di usia muda.
Buku-buku biografi, termasuk Fath al-Bari karangan Imam Ibnu Hajar dan Tarikh Baghdad karya Al-Khatib Al-Baghdadi, bahwa Imam menulis kitabnya “Al-Jami‘ al-Shahih” yang dikenal sebagai “Shahih al-Bukhari” setelah sebuah pertemuan dengan Ishaq bin Rahawaih.
Kisah ini disebutkan oleh Imam al-Bukhari sendiri, di mana ida berkata yang kutipannya sebagai berikut:
كنا عند إسحاق بن راهويه فقال لو جمعتم كتابًا مختصرًا لصحيح سنة رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم، قال: فوقع ذلك في قلبي، فأخذتُ في جمع الجامع الصحيح".
وعن محمد بن سليمان بن فارس قال: "سمعت البخاري يقول: رأيت النبي صلى الله عليه وآله وسلم وكأنني واقف بين يديه وبيدي مروحة أذُبُّ بها عنه، فسألت بعض المعبِّرين فقال لي: أنت تذب عنه الكذب؛ فهو الذي حملني على إخراج الجامع الصحيح"
“Kami bersama Ishaq bin Rahawaih, lalu fia berkata, ’Jika Anda menyusun sebuah kitab singkat tentang Sunnah Rasulullah yang benar, semoga Allah meridhoi, dia berkata, ‘Hal itu jatuh di hatiku, maka saya mulai menyusun al-Jami’ as-Shahih.”
BACA JUGA: Keajaiban Tulang Ekor Manusia yang Disebutkan Rasulullah SAW dalam Haditsnya
Sementara itu, dinukilkan dari Muhammad bin Sulaiman bin Faris berkata, “Aku mendengar Bukhari berkata, “Aku bermimpi Nabi SAW berdiri di antara kedua tangannya dengan kipas di tanganku, dan aku bertanya kepada beberapa pakar penafsiran mimpi dan mereka berkata kepadaku, 'Engkau membelanya dari kebohongan.’ Itulah yang mendorongmu menyusun al-Jami’ as-Shahih.”
Imam al-Bukhari memiliki sebuah kisah terkenal yang membuktikan kekuatan hafalannya dan kecerdasannya yang tajam.
Sejumlah orang dari Baghdad menantangnya, dan mereka menyerahkan sejumlah hadits dan sanadnya dan bertanya kepadanya tentang hadits-hadits itu, ada seratus hadits.
Mereka membuat sanad ini untuk sanad yang lain, dan sanad ini untuk sanad yang lainnya lagi. Mereka membayar sepuluh orang, satu orang untuk setiap orang menyebutkan sepuluh hadits. Mereka memerintahkan orang-orang tersebut jika datang ke majelis agar membacakannya kepada Bukhari, dan mereka mengambil tanggal untuk majelis tersebut.
Tibalah waktu pelaksanaan tes. Majelis dihadiri oleh sekelompok ahli hadits, termasuk orang-pramg asing dari Khurasan dan tempat-tempat lain dan orang-orang Baghdad, dan ketika majelis itu selesai, seseorang dari sepuluh orang itu bertanya kepadanya tentang salah satu dari hadits-hadits itu.
Apa yang terjadi, Imam Bukhari dengan cermat mengoreksi hadits-hadits yang telah dicampuradukkan sanad dan matannya tersebut. Bukhari berkata, “Aku tidak mengenalnya.” Mereka terus bertanya satu demi satu sampai dia menyelesaikan sepuluh haditsnya dan Bukhari berkata, “Aku tidak mengenalnya.”
Kemudian seorang laki-laki lain ditugaskan untuk menjadi anggota dewan dan berkata, “Aku tidak mengenalinya,” lalu ia bertanya kepada laki-laki lain, dan ia berkata, “Aku tidak mengenalinya,” dan Bukhari berkata, “Aku tidak mengenalinya.
Kemudian seorang laki-laki lain dari sepuluh orang itu dipanggil dan bertanya kepadanya tentang salah satu hadis yang terbalik, dan al-Bukhari berkata, “Aku tidak mengetahuinya.” Dia bertanya kepadanya tentang yang lain dan berkata, “Aku tidak mengetahuinya,” dan dia bertanya kepadanya tentang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak mengetahuinya.” Dia terus melemparkan satu demi satu hadis kepadanya sampai dia menghabiskan sepuluh hadisnya, dan al-Bukhari berkata, “Aku tidak mengetahuiny. Saya tidak mengenalnya.
Kemudian yang ketiga dan keempat diberikan kepadanya hingga semuanya selesai dengan hadis-hadis yang terbalik, dan al-Bukhari berkata: “Aku tidak mengenalnya. Aku tidak mengenalnya.
BACA JUGA: Kehancuran Proyek Zionisme Israel Mulai Terlihat Jelas?
Ketika al-Bukhari menyadari bahwa mereka telah selesai, dia menoleh kepada yang pertama dan berkata, “Adapun hadits pertama kalian adalah ini, hadits kedua kalian adalah ini, hadits ketiga dan keempat kalian adalah itu, dan hadits ketiga dan keempat pada baris yang sama hingga mencapai sepuluh hadits, dan dia mengembalikan setiap hadits kepada sanadnya, dan setiap sanad kepada haditsnya, dan melakukan hal yang sama pada yang lain, dan mengembalikan semua hadits kepada sanadnya dan sanad kepada hadisnya, dan orang-orang mengakui hafalannya, dan orang-orang mengakui hafalannya.
Sumber: masrawy