Nasihat dan Doa untuk Mencegah Keinginan Bunuh Diri

Peristiwa bunuh diri masih kerap terjadi belakangan ini.

Dok. Freepik
Nasihat dan Doa untuk Mencegah Keinginan Bunuh Diri. Foto: Doa (ilustrasi).
Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Peristiwa bunuh diri masih kerap terjadi belakangan ini. Ada anak muda, mahasiswa? hingga orang tua, nekat mengakhiri hidup dengan berbagai alasan yang melatarbelakangi kehidupan mereka.

Baca Juga


Fenomena ini tentu saja menjadi perhatian serius, termasuk dari Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrurrozi. Pria yang akrab disapa Gus Fahrur ini sangat menyayangkan kejadian-kejadian tersebut. Di mana dalam sudut pandangnya, perilaku (bunuh diri) hanya muncul ketika keimanan seseorang tidak cukup kuat dan tidak menjadikan Allah sebagai tempat bersandar.

“Ketakutan yang tidak perlu dan tidak ada sandaran hati kepada Allah SWT, sesulit apapun hidup akan ada solusinya, ada kekuatan menghadapi semua masalah jika manusia punya iman,” kata Gus Fahrur, beberapa waktu lalu.

Padahal sebagai seorang Muslim, lanjut dia, seharusnya sudah paham bahwa Islam melarang perbuatan yang demikian. Perbuatan bunuh diri adalah dosa dan merupakan suatu penyimpangan sosial. 

“Karena dalam pandangan norma agama, manusia harus beriman, sabar dan tawakal  menjalani  kehidupan dalam takdir baik atau buruk yang harus diterima. Taat menjalani perintah dan menjauhi larangan-larangan yang bersumber dari ajaran agamanya,” tuturnya.

Jika memang hidup terasa amat berat, masalah yang tak berkesudahan, dan ketakutan-ketakutan lain yang terus menggerogoti, Gus Fahrur mengingatkan, agar kita jangan pernah lepas dari selalu berdzikir dan berdoa kepada Allah dengan mengucapkan:

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ

Hasbunallah wa nikmal wakil.

Cukuplah Allah (sebagai penolong) bagiku, dan Dia sebaik-baiknya pelindung

Doa ini merupakan bentuk kepasrahan kita kepada Allah sekaligus menjadikan Allah sebagai satu-satunya tempat bersandar.

Menurut Gus Fahrur, doa ini adalah doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim as ketika hendak dibakar hidup-hidup oleh Raja Namrud. Nabi Ibrahim menyerahkan jiwa dan raganya kepada Allah swt, dan doa tersebut menjadikan api itu seketika dingin hingga tidak sedikitpun membakar kulit Nabi Ibrahim.

“Jadi, takdir Allah pasti yang terbaik, setelah gelap pasti ada terang, percaya kekuatan Allah SWT yang Maha Pengasih dengan banyak memohon, banyak istighfar dan sholawat. Baca doa Nabi Ibrahim ketika dibakar hidup-hidup oleh raja Namrud, yaitu dzikir:  Hasbunallah wa nikmal wakil, kemudian perbanyak kawan pergaulan yang positif, aktif ikut kegiatan kerja bakti sosial dan keagamaan agar terhibur,” ujar Gus Fahrur.

 

Bagaimana hukum bunuh diri dalam Islam?

 “Nyawa manusia bahkan seluruh jiwa raganya adalah milik Allah SWT yang diamanatkan kepada masing-masing manusia. Kita tidak dapat menjualnya karena bukan milik kita. Nyawa pun tak boleh dipisahkan dari badan kecuali atas izin-Nya," dikutip dari buku karya Prof. Quraish Shihab yang berjudul, Mistik, Seks, dan Ibadah, Senin (11/3/2024).

Sebagai seorang muslim yang beriman, hendaknya paham bahwa kehidupan di dunia hanya berisi tentang ujian dan cobaan yang sementara. Bahkan, Allah SWT terkadang memberikan ujian yang keras bagi seseorang untuk mengetahui sejauh mana batas kesabaran dan keimanannya kepada Allah SWT.

Seorang muslim diajarkan untuk bersabar dan memperbanyak ibadah jika dihadapi masalah dan juga cobaan, bukan memilih jalan untuk mengakhiri hidupnya. Dalam surat An Nisa ayat 29 menjelaskan tentang melarang manusia untuk membunuh diri sendiri.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”

Nabi Muhammad SAW melalui sabdanya juga menengaskan balasan apa yang akan diterima bagi pelaku bunuh diri dan siksaan seperti apa yang akan didapat mereka saat mereka masuk neraka.

Salah satu hadits dari Imam Bukhari juga disebutkan oleh Quraish Shihab dalam bukunya yang berbunyi,

عَن جُنْدُبِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كَانَ فِيمَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ رَجُلٌ بِهِ جُرْحٌ، فَجَزِعَ، فَأَخَذَ سِكِّينًا فَحَزَّ بِهَا يَدَهُ، فَمَارَقَأَ الدَّمُ حَتَّى مَاتَ، قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: بَادَرَنِي عَبْدِي بِنَفْسِهِ، حَرَّمْتُ عَلَيْهِ الجَنَّةَ

Artinya: Dari Jundub bin Abdullah, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, Dahulu ada seorang laki-laki sebelum kamu yang mengalami luka, lalu dia berkeluh kesah, kemudian dia mengambil pisau, lalu dia memotong tangannya. Kemudian darah tidak berhenti mengalir sampai dia mati. Allâh Azza wa Jalla berfirman, "Hamba-Ku mendahului-Ku terhadap dirinya, Aku haramkan surga baginya." 

 

Bunuh diri merupakan salah satu dosa besar dalam Islam. Namun tak jarang, orang-orang melakukan bunuh diri karena mengidap gangguan kesehatan mental seperti depresi. Bila seseorang bunuh diri karena depresi yang tak terkendali, bagaimana hukumnya dalam Islam?

Secara umum, bunuh diri merupakan tindakan yang diharamkan dan tergolong sebagai dosa besar di dalam Islam. Orang-orang yang melakukan bunuh diri akan diganjar dengan hukuman di neraka jahanam.

Di neraka, orang tersebut akan disiksa dengan alat atau cara yang dia gunakan untuk bunuh diri. "Barang siapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, maka dia akan disiksa dengan benda tersebut di neraka jahanam," seperti dikutip dari Hadits Riwayat Al Bukhari (6105) dan Muslim (110).

Syekh Abdul Rahim Reasat mengungkapkan, beberapa orang menafsirkan bahwa orang yang bunuh diri akan mendapatkan hukuman di neraka selamanya. Hal ini didasarkan pada kata "khalidan" dalam hadits riwayat Abu Hurairah yang menyatakan bahwa orang yang bunuh diri akan mendapatkan siksaan di neraka jahanam selamanya.

"Akan tetapi, kata khalidan ini, bila berdiri sendiri, hanya berarti waktu yang panjang dan bukan permanen. Jadi, bukan berarti bahwa orang yang melakukan bunuh diri akan kekal di neraka selamanya," kata Syekh Reasat, seperti dilansir SeekersGuidance.

sumber : Dok Republika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler