Viral Tren Airpods Berdarah, Ini Batas Aman Volume Dengar Musik Menurut Medis
Banyak pengguna medsos mengunggah trmplate foto airpods berlumuran darah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tren TWS Darah atau (True Wireless Stereo berdarah) belakangan viral di media sosial. Tren ini merupakan template di Instagram Story yang digunakan warganet untuk membagikan judul lagu favorit yang selalu didengarkan, sampai telinga berdarah.
Template tersebut berisi foto dengan satu airpods putih yang tertimpa darah dengan caption: “Lagu apa yang rela lu puter puter terus sampe gendang telinga lu begini”. Salah satu warganet misalnya, membagikan bahwa lagu yang sering dia putar adalah “Gemintang Hatiku” karya Tiara Andini.
Meski banyak yang mengikuti tren tersebut, ada juga yang merasa "ngilu" ketika melihatnya. "Jujur gua lihat trend ini ngilu ampe tu darah nempel di airpod, jadi ngebayangin," kata akun @eun*** di Tiktok dikutip pada Kamis (21/11/2024).
"Gua yang udah muak liat Story lG kebanyakan tren airpods berdarah," kata akun @Grha***.
Mendengarkan musik dengan volume terlalu kencang hingga gendang telinga berdarah berdampak buruk bagi kesehatan telinga. Telinga merupakan salah satu organ yang sangat sensitif dan memiliki fungsi penting dalam pendengaran serta keseimbangan tubuh. Bagian dalam telinga memiliki ribuan sel dengan jutaan struktur mirip rambut kecil yang dapat rusak oleh suara bising dan keras.
Penggunaan earphone dan sejenisnya dengan volume keras dan jangka waktu lama dapat menyebabkan berbagai masalah pada telinga termasuk infeksi yang menyebabkan pendarahan, demikian seperti dilansir Earlab, Kamis (21/11/2024).
Penggunaan TWS di kalangan anak muda memang memprihatinkan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mencatat, 5 dari 10 anak muda mendengarkan musik atau audio lainnya terlalu keras. Selain itu, 4 dari 10 anak muda sering berada di sekitar suara bising yang berbahaya selama acara seperti konser dan pertandingan olahraga.
Lantas berapa volume yang sehat untuk telinga? Menurut Earlab, suara diukur menggunakan skala desibel (dB), dengan setiap 10 dB mewakili peningkatan sepuluh kali lipat dalam kebisingan. Telinga manusia dapat dengan aman mendengarkan 70 dB tanpa mengalami kerusakan.
Berikut adalah beberapa perbandingan sederhana terhadap berbagai tingkat kebisingan:
- Bisikan pelan: Sekitar 30 dB
- Percakapan normal: Sekitar 60 dB
- Restoran yang sibuk: Sekitar 80 dB
- Mesin sepeda motor: Sekitar 95 dB
- Konser: mencapai 110 dB atau bahkan lebih tinggi
Volume 80 dB mungkin terlihat aman, namun waktu mendengarkan yang aman hanya sekitar 8 jam per pekan tanpa menyebabkan kerusakan. Setiap kenaikan 3 dB akan mengurangi waktu aman tersebut menjadi setengahnya.
CDC juga menegaskan bahwa mendengarkan musik dengan earphone pada volume tertinggi 96 hingga 110 dB dapat membuat penggunanya kehilangan sebagian pendengaran hanya dalam beberapa menit. “Kebanyakan orang tidak merasakan tanda peringatan apapun, seperti nyeri atau telinga berdenging, hingga pendengaran mereka sudah rusak. Jika Anda berpikir telinga bisa terbiasa dengan kebisingan, itu tidak benar. Dan jika suara bising tidak lagi mengganggu Anda seperti dulu, itu berarti Anda sudah kehilangan sebagian pendengaran,” kata CDC.