Ini Hasil Survei Terbaru Indikator Politik tentang Pilkada Jakarta, Selisihnya Tipis
Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono masih bersaing ketat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024, Jumat (22/11/2024). Hasilnya, elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil (RK)-Suswono masih bersaing ketat.
Founder sekaligus peneliti utama Indikator Politik Indonesia Buhanuddin Muhtadi mengatakan, pihaknya melakukan survei secara tatap muka dan telepon. Berdasarkan dua hasil survei itu, elektabilitas Pramono-Rano cenderung lebih tinggi dibandingkan RK-Suswono. Namun, selisihnya tak sampai melebihi margin of error.
"Dalam survei tatap muka, selisih antara Pramono-Rano dan RK-Suswono, masih dalam margin of error," kata dia saat merilis hasil survei, Jumat (22/11/2024).
Diketahui, elektabilitas Pramono-Rano dalam survei tatap muka yang dilakukan Indikator adalah 42,9 persen. Sementara itu, RK-Suswono memiliki elektabilitas 39,2 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana memiliki elektabilitas 5,1 persen. Sedangkan responden yang belum tidak tahu atau tidak jawab 12,8 persen.
Adapun penarikan sampel dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan sampel sebanyak 1.600 orang. Survei itu memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ± 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Diketahui survei itu dilakukan pada 30 Oktober hingga 8 November 2024.
Menurut Burhanuddin, selisih antara Pramono-Rano dan RK-Suswono masih belum signifikan. Ia menilai, selisih baru bisa dianggap signifikan apabila angkanya dua kali margin of error. "Jadi kami tidak menemukan bukti meyakinkan Pramono-Rano menang. Dalam realitasnya, bisa jadi terjadi sebaliknya," kata dia.
Sementara itu, berdasarkan data survei telepon yang dilakukan pada 15-21 November, secara statistik hasilnya tak jauh berbeda dengan hasil survei tatap muka. Dalam survei telepon, elektabilitas Pramono-Rano adalah 42,1 persen, RK-Suswono 40,5 persen, Dharma-Kun 4,8 persen, dan tidak tahu atau tidak jawab 12,6 persen.
"Selisih keduanya lagi-lagi dalam margin of error. Survei telepon margin of error-nya 2,9 persen. Jadi kalau mau aman, harusnya 5,8 persen, ini selisihnya hanya 1,6 persen," kata dia.
Diketahui, sampel untuk survei telepon adalah sebanyak 1.229 responden dipilih melalui metode Double Sampling. Double Sampling adalah pengambilan sample secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.
"Kami memang menemukan indikasi selisih antara Pramono-Rano dengan RK-Suswono lebih menipis dibanding tatap muka, tapi secara statistik selisihnya sama-sama tidak signifikan," kata dia.
Mantan gubernur Jakarta Anies Baswedan ikut serta dalam kegiatan kampanye yang dilakukan calon gubernur (cagub) Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung, Jumat (22/11/2024). Mereka berdua tampak akrab ketika blusukan bersama ke kawasan Kapuk, Jakarta Utara.
Anies Baswedan menyatakan bahwa pilihannya untuk mendukung Pramono Anung sebagai gubernur Jakarta bukan coba-coba. Ia mendukung Pramono karena kenal dengan sosok pria asal Kediri itu dan telah bekerja bersama selama 30 tahun.
"Kita paham Jakarta membutuhkan gubernur yang tegas tapi stabil, tenang. Dan itu kombinasi yang dibutuhkan. Gubernur yang ungkapannya mempersatukan. Bisa berkomunikasi dengan semua, seluruh kalangan sehingga dia mengayomi semua. Nah itulah yang saya lihat ada di Mas Pram," kata Anies, Jumat (22/11/2024).
Anies juga bersyukur karena dalam program 100 hari pertamanya, Pramono akan menyelesaikan permasalahan-permasalahan mendasar yang dialami warga Jakarta. Dengan begitu masyarakat kelas bawah Jakarta akan kembali lagi merasakan menjadi perhatian dan prioritas utama.
"Saya senang Mas Pram sudah mengindentifikasi hal-hal yang urgent, hal-hal yang penting yang harus diprioritaskan dan itu yang membuat saya bersyukur," tutur Anies.
Dikatakan oleh Anies bahwa untuk membangun Jakarta dibutuhkan kolaborasi dengan sejumlah pihak. Ia pun menyambut baik komitmen Pramono Anung untuk berkolaborasi dengan Jakarta Plus.
"Jakarta kota kolaborasi dan Jakarta Plus kembali dikembalikan insya Allah itu menjadi simbol bahwa ini kota yang modern, yang maju," kata dia.
Ia pun berharap, Pramono dapat terpilih sebagai gubernur Jakarta pada 27 November nanti. "Mudah-mudahan tanggal 27 nanti kita akan melihat hasil Mas Pram menjadi gubernur terpilih. Insya Allah," ujar dia.