Imam Ahmad Disiksa untuk Akui Alquran Makhuk, Ini Isi Mimpi Imam Syafi'i Bertemu Nabi SAW
Imam Ahmad menolak meyakini Alquran adalah makhluk
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kekacauan tentang keyakinan Alquran makhluk muncul pada era al-Ma'mun dan al-Mu'tashim, dua dari khalifah Dinasti Abbasiyah.
Gambaran pemaksaan pendapat sangat keras pada waktu itu. Orang-orang dipaksa untuk percaya pada keyakinan ini, dan para pembangkang dipukuli dan disiksa.
Ibnu Hanbal adalah seorang imam besar umat Islam, yang dimintai pendapatnya tentang bidah ini. Imam Ahmad mengingkari hal tersebut.
Al-Mu'tasim memukuli, mengurung, dan menyiksanya ketika dia bersikeras, dan dia tetap bersikeras hingga ia meninggal. Imam Ahmad tetap meyakini bahwa Alquran tidak diciptakan pada masa Nabi, tetapi abadi.
Siapa Ahmad bin Hanbal? Mengutip Hurriyat al-Fikr wa Abthaluha fi at-Tarikh, Salamah Musa, menjelaskan Imam Ahmad lahir pada 781 M dan wafat pada 856 M. Dia adalah imam para ulama, dia menyusun kitab Al-Musnad, dan mengumpulkan lebih banyak hadits daripada orang lain.
Imam Ahmad adalah salah satu sahabat dan orang dekat Imam Syafi'i dan tetap menjadi temannya sampai Syafi'i melakukan perjalanan ke Mesir. Hal ini sebagaimana disampaikan Imam Syafii sendiri dengan kata-katanya, “Aku meninggalkan Baghdad dan aku tidak meninggalkan seorang pun yang lebih saleh dan lebih berilmu daripada Ibnu Hanbal...”
Dia adalah seorang pengikut Sunnah yang ketat, dan banyak imam yang mengambil darinya, dan Imam Ahmad berkelana di banyak negara dan memasuki Makkah, Madinah, Syam, Yaman, Kufah, Bashrah, dan Jazirah, dan kuburannya di Baghdad sangat terkenal.
BACA JUGA: Amerika Serikat Ancam Mundur dari Perantara Mediasi Israel dan Lebanon, Ada Apa?
Al-Damiri berkata: “Keyakinan tentang Alquran makhluk muncul pada masa al-Rasyid, dan orang-orang berada di antara masa itu, mengambil dan meninggalkannya hingga masa al-Ma’mun, yang memaksa orang-orang untuk mengatakan penciptaan Alquran, dan barangsiapa yang tidak mengatakan Alquran makhluk akan dihukum dengan hukuman yang paling berat, dan Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Ahlus Sunnah, termasuk salah seorang yang menahan diri untuk tidak mengatakan Alquran makhluk maka dia dibawa ke al-Ma’mun dengan dirantai, namun al-Ma’mun telah meninggal terlebih dahulu sebelum Imam Ahmad sampai.”
Setelah al-Ma'mun, Ibnu Hanbal dipenjara, dan al-Ma’mun mempercayakan kekhalifahan kepada saudaranya, al-Mu’tashim, dan menganjurkan agar dia memaksa orang-orang untuk mengatakan bahwa Alquran itu makhluk.
Imam Ahmad tetap berada di penjara hingga al-Mu’tashim dinobatkan sebagai khalifah, lalu dia dibawa ke Baghdad dan al-Mu’tashim mengadakan majelis perdebatan untuknya.
Mereka mendebatnya selama tiga hari, dan dia masih berdebat dengan mereka hingga hari keempat, maka dia memerintahkannya untuk dipukuli, lalu dia dicambuk, dan dia tidak meninggalkan pendiriannya hingga dia pingsan, tubuhnya penuh dengan sayatan pedang, tusukan anak panah, menginjak-injaknya, kemudian dia sempat dibawa ke rumahnya untuk beberapa waktu lalu menghabiskan masa tinggalnya di penjara selama dua puluh delapan bulan.
Setelah itu, ia terus menghadiri shalat Jumat dan jamaah, memberikan fatwa dan berbicara hingga al-Mu'tasim meninggal dan al-Watsiq menggantikannya, lalu dia menunjukkan apa yang ditunjukkan al-Ma'mun dan al-Mu'tasim tentang fitnah tersebut, dan berkata kepada Imam Ahmad, “Kami tidak akan mengumpulkan seorang pun kepadamu, dan kamu tidak boleh tinggal di negeri tempat aku berada.”
Maka Imam Ahmad bersembunyi, tidak keluar untuk shalat dan tidak keluar untuk melakukan hal lainnya hingga al-Watsiq meninggal dan al-Mutawakil menggantikannya, lalu ia mengangkat fitnah tersebut, dan memerintahkan untuk mendatangkan Imam Ahmad, memuliakannya, serta mengeluarkan harta yang sangat banyak kepadanya.
BACA JUGA: Serangan Hizbullah Paling Besar Paksa Jutaan Warga Israel Sembunyi, Ini Kata Pakar Militer
Namun dia tidak mau menerimanya. Kemudian dia membagi-bagikannya kepada orang-orang fakir dan miskin.
حكي أن الإمام الشافعي — رضي الله عنه — لما كان بمصر رأى سيد المرسلين ﷺ وهو يقول: بَشِّرْ أحمد بن حنبل بالجنة على بلوى تصيبه، بأنه يدعى إلى القول بخلق القرآن فلا يجيب إلى ذلك، بل يقول: هو منزَّل غير مخلوق.
Diriwayatkan bahwa ketika Imam Syafi'i, raḍiyallāhu 'anhu, berada di Mesir, beliau mimpi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW Nabi, ṣallallāhu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Sampaikan kabar gembira Ahmad bin Hanbal akan mendapatkan surga karena musibah yang menimpanya. Dia diajak untuk mengatakan bahwa Alquran itu makhluk, tetapi ia tidak menjawab, tetapi dia akan berkata, Alquran itu diturunkan dan tidak diciptakan Alquran itu diturunkan dan bukan makhluk."