Pilwalkot Depok: Supian-Candra Menang di Hitung Cepat Dua Lembaga Survei, PKS Beda Sendiri

Hegemoni PKS di Kota Depok selama hampir dua dekade terakhir berpotensi besar roboh.

Antara/Feru Lantara
Pasangan calon Wali kota dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq menggelar soft launching deklarasi di Situ Rawa Kalong, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (7/8/2024).
Rep: Rizky Suryarandika Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dominasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kota Depok berpotensi tumbang dalam ajang Pilkada 2024. Hal ini menyusul kekalahan paslon incumbent atau pejawat Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq versi hitung cepat atau quick count dua lembaga survei.

Baca Juga


Dari hasil hitung cepat lembaga Indikator Politik Indonesia mendapati pasangan calon nomor urut 2 Supian Suri-Chandra Rahmansyah unggul atas Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq. Berdasarkan perhitungan hitung cepat Indikator pada Rabu pukul 18.00 WIB dengan data yang masuk 83,50 persen menyebutkan pasangan Supian-Chandra unggul dengan dengan memperoleh sebesar 52,91 persen. Sedangkan pasangan Imam-Ririn sebesar 47,09 persen.

Kemudian Voxpol Center juga mengungkap pasangan Imam-Ririn yang diusung PKS meraih 46,81 persen suara. Sedangkan Supian Suri-Chandra Rahmanysah, memperoleh 53,19 persen suara. Hasil quick count ini diumumkan seusai data masuk mencapai 100 persen pada pukul 20.32 WIB pada Rabu (27/11/2024).

Namun, hasil hitung cepat lembaga survei Voxpol Center dan Indikator Politik ini di-counter oleh tim Imam-Ririn. DPD PKS mengeklaim pasangan nomor urut 1 Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq menang dalam Pilkada Depok 2024. Klaim itu berdasarkan data sementara yang dihimpun internal PKS.

“Hasil perhitungan dari tim rekapitulasi internal kami dan juga quick count-nya, posisi saat ini alhamdulillah Imam-Ririn 51,5 persen,” kata Ketua Tim Pemenangan dan Sekretaris Umum PKS Depok Bobby Hermanto dalam konferensi pers yang diadakan secara daring lewat Youtube PKSTV Depok, Rabu (27/11/2024).

Sementara itu, pasangan nomor urut 02 Supian Suri-Chandra Rahmansyah memperoleh suara 48,5 persen berdasarkan data sementara internal PKS Depok. “Ini memang pilkada yang ketat suaranya, enggak berbeda jauh, tetapi keunggulan ini harus kita jaga,” tutur Bobby.

Namun, data tersebut baru meliputi 80 persen suara yang masuk. Bobby menuturkan bahwa pihaknya sebenarnya hendak menunggu data penuh 100 persen, untuk kemudian dirilis kepada publik. Namun, terjadi kendala penundaan pengambilan suara di beberapa tempat pemungutan suara (TPS) karena kondisi cuaca hujan yang menyebabkan banjir serta tenda TPS roboh.

“Sehingga sampai sore ini baru 80 persen suara yang masuk. Ini masih ada kendala di lapangan dengan kondisi hujan, mudah-mudahan surat suaranya aman ya karena ada yang tendanya roboh. Semoga keunggulan ini (Imam-Ririn) terus berjalan,” kata dia.

Diketahui, Pilkada Depok diikuti oleh dua pasangan calon, yaitu Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq diusung oleh PKS dan Golkar, Partai Bulan Bintang, PKN, dan Partai Masyumi dengan nomor urut 1.

Sedangkan Supian Suri dan Chandra Rahmansyah dengan nomor urut 2 diusung oleh 12 partai politik (Parpol) yang tergabung dalam Koalisi Perubahan Depok Maju. Ke-12 partai yaitu Gerindra, PDIP, Demokrat, PKB, PAN, PPP, NasDem, Perindo, Gelora, Partai Umat Partai Buruh, dan PSI.

Tercatat, total Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kota Depok untuk Pilkada 2024 sebanyak 1.427.674 jiwa. Rinciannya pemilih laki-laki berjumlah 700.215 orang, sedangkan pemilih perempuan sebanyak 727.459 orang.

Perjalanan kekuasaan PKS di Depok

Calon dari PKS sebelumnya belum pernah kalah di Kota Depok sejak pilkada langsung diterapkan. Pada 2005 calon yang didukung PKS Nur Mahmudi Ismail-Yuyun Wirasaputra memeroleh 43,9 persen. Pada Pilkada 2010 Nur Mahmudi Ismail yang berpasangan dengan Mohammad Idris kembali menang dengan perolehan suara 61,87 persen.

Pada pilkada 2015, calon PKS Mohammad Idris yang merupakan wakil wali kota pejawat berhasil memenangkan pemilihan umum bersama dengan Pradi Supriatna dari Partai Gerindra. Pada 2020, Mohammad Idris yang menggandeng Imam Budi Hartono kembali terpilih.

Tak hanya di pemilihan kota, calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor urut 03 Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie yang diusung PKS juga keok di wilayah Kota Depok dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat menurut hasil hitung cepat atau quick count Survei Indikator. Syaikhu yang juga merupakan Presiden PKS kalah dari Paslon cagub-cawagub nomor urut 04 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.

Data hasil quick count Indikator hingga pukul 17.22 WIB dengan jumlah data masuk 72,54 persen menunjukkan pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie hanya memperoleh suara 27,07 persen di Depok dalam Pilgub Jabar. Posisi pertama diraih Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan dengan perolehan suara sebanyak 53,18 persen.

Kemudian pada posisi ketiga adalah pasangan nomor urut 01 Acep Adang-Gitalis Dwi Natarina dengan perolehan suara 11,46 persen. Disusul posisi terakhir yakni pasangan nomor urut 02 Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja dengan jumlah suara 8,28 persen.

Secara umum, hasil hitung cepat atau quick count Lembaga Survei Indikator menunjukkan pasangan nomor urut 04 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan berada pada posisi tertinggi dalam pemungutan suara Pilkada Jawa Barat. Hingga pukul 17.22 WIB dengan data masuk 72,54 persen, pasangan Dedi-Erwan unggul dengan perolehan suara hingga 61,10 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler