Menteri Kebudayaan Sebut Film Indonesia Bisa Contoh Korea Sebagai Penetrasi Budaya
Korsel dinilai berhasil menjadikan film sebagai alat penetrasi budaya ke negara lain.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Film dinilai memiliki kekuatan sebagai alat promosi budaya dan diplomasi kebudayaan. Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut film sebagai media paling efektif untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat internasional.
"Film ini kan sangat penting sebagai juga promosi kebudayaan, sebagai alat diplomasi kebudayaan," ujarnya seusai bertemu dengan delegasi pembuat film Women From Rote Island di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Fadli mengatakan Korea Selatan sebagai contoh negara yang berhasil menggunakan karya-karya film sebagai alat penetrasi budaya ke berbagai belahan dunia. Menurut dia, Indonesia bisa menjalankan langkah serupa, menampilkan tema budaya dalam karya-karya film untuk memajukan kebudayaan nasional dan mempromosikannya ke negara lain.
Fadli menyampaikan Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk mendukung pembuatan film-film bertema budaya guna mempromosikan keunikan budaya Indonesia kepada masyarakat internasional. "Dengan film, kita tidak hanya memperkenalkan budaya, tapi juga menunjukkan identitas bangsa yang kuat di tengah dunia," kata Fadli.
Menurut dia, kementerian akan menyiapkan dukungan yang mencakup peningkatan kapasitas sineas lokal serta fasilitasi untuk memperluas distribusi film berbasis budaya ke pasar global. Film Women From Rote Island garapan sutradara Jeremias Nyangoen dinilai sebagai salah satu film Indonesia berlatar budaya lokal yang bisa menjadi alat promosi budaya.
Film ini mendapatkan empat penghargaan dalam Festival Film Indonesia Tahun 2023, yakni penghargaan kategori film cerita panjang terbaik, sutradara terbaik (Jeremias Nyangoen), penulis skenario asli terbaik (Jeremias Nyangoen), dan pengarah sinematografi terbaik (Josep Christoforus Fofid). Komite Seleksi Oscar Indonesia telah menetapkan film Women From Rote Island sebagai karya yang akan diusulkan untuk disertakan dalam persaingan memperoleh penghargaan Film Fitur Internasional Terbaik dalam ajang Academy Awards ke-97 tahun 2025.