Sekolah Tinggi ini menjadi Kampus Berbasis Masjid

Sekolah tinggi berbasis masjid akan memakmurkan masjid dengan kegiatan mahasiswa.

ANTARA FOTO/MOCH ASIM
Suasana Masjid Al Akbar Surabaya Jawa Timur.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Koordinator Kopertais Wilayah IV Jatim Prof Dr H Ahmad Muzakki mengapresiasi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Akbar sebagai kampus yang berbasis masjid, yakni Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS).

Baca Juga


"Di barat, kampus hebat itu milik negara atau gereja, jadi kalau bukan kampus negeri pasti kampus hebat di barat itu kampus milik gereja," katanya dalam Rapat Senat Terbuka Wisuda STAI Al-Akbar Surabaya yang dihadiri Ketua BPP MAS DR KHM Sudjak MAg di Aula MAS, Sabtu.

Dalam acara wisuda untuk 128 mahasiswa dari tiga program studi (prodi) itu, Prof Muzakki yang juga Rektor UINSA itu mengharapkan STAI Al-Akbar bisa membuktikan kehebatan kampus berbasis masjid/keagamaan seperti kampus berbasis gereja di barat.

"Kenapa nggak bisa, STAI Al-Akbar harus bisa membuktikan itu, saya siap membantu untuk memperkuat STAI Al-Akbar melalui Kopertais -Kopertais Wilayah IV/Jatim), atau lewat cara lain," katanya dalam acara yang juga dihadiri Imam Besar MAS KH Abdul Hamid MSi.

Dalam acara wisuda yang dipimpin Ketua STAI Dr HM Zainul Arifin MHi MPdI dan Ketua Senat STAI Al-Akbar Dr KH M Shohib Lc itu, Prof Muzakki mengatakan status sarjana memang akan memperluas peluang kerja dibandingkan dengan lulusan SMA/SMK/MA.

"Tapi, menjadi sarjana itu harus berbeda dengan SMA, karena itu bekerjalah dengan karakter khas dan kelebihan yang berbeda dari yang lain. Belajarlah kepada Sal Priadi dengan lagu Gala Bunga Matahari dan Mahalini dengan lagu Sampai Menutup Mata," katanya.

Lagu yang dirilis Sal Priadi ditonton 50 juta orang dalam tiga bulan, meski banyak penyanyi di luar yang lebih hebat. Juga lagu "Sampai Menutup Mata" oleh Mahalini yang ditonton 19 juta orang, padahal lagu lama ciptaan Melly Goeslaw yang dipopulerkan oleh aktris dan penyanyi Acha Septriasa pada 2006.

 

"Sal Priadi memberi pelajaran kepada kita agar jangan pernah gelisah, datanglah dengan karakter khas, agar banyak diminati. Atau, seperti Mahalini yang memberi pelajaran kepada kita bahwa kekuatan lama yang diberi ciri khas yang beda dari yang sebelumnya itu tetap menarik. Jangan gelisah prodi bukan baru, tapi perkuat karakter," ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan Ketua STAI Dr HM Zainul Arifin MHi MPdI. "Kunci sukses itu bukan kuliah yang selesai, tapi karakter yang kuat, kejujuran, dan kepercayaan, menjadi generasi berkarakter di dunia baru dengan teknologi digital," katanya.

Sementara itu, Ketua BPP MAS DR KHM Sudjak MAg mengharapkan STAI Al-Akbar juga bisa membuka studi lanjut S2, karena masjid yang mempunyai perguruan tinggi itu masih jarang.

"Kalau perguruan tinggi punya masjid itu banyak, tapi masjid punya perguruan tinggi itu tidak banyak dan salah satunya adalah STAI Al-Akbar," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler