Ini Analisis Pengamat Mengapa Raihan Suara Dharma-Kun di Pilkada Jakarta Mengejutkan

Berdasarkan hitung cepat, Dharma-Kun meraih 10 persen suara di Pilkada DKI Jakarta.

Republika/Thoudy Badai
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma pongrekun dan Kun Wardana saat mengikuti sesi debat kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol, Jakarta Utara, Ahad (26/10/2024). Debat kedua ini mengusung tema ekonomi kesejahteraan sosial dengan enam sub tema yang meliputi infrastruktur integrasi dan pelayanan dasar prima, pendidikan dan kesehatan, penanganan ketimpangan sosial, pembangunan ekonomi digital dan UMKM, pariwisata dan ekonomi kreatif serta inflasi bahan pangan.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Bayu Adji P, Antara

Baca Juga


Perolehan suara Dharma Pongrekun-Kun Wardana di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 cukup mengejutkan. Pasalnya, pasangan calon (paslon) yang maju dari jalur perseorangan atau independen itu berhasil meraih suara mencapai sekitar 10 persen berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga, atau dua kali lipat dari elektabilitas mereka sebelum pemungutan suara. 

Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Yoes C Kenawas menjelaskan, terdapat beberapa faktor yang membuat perolehan suara Dharma-Kun melesat di Pilgub Jakarta. Salah satunya adalah karena warga Jakarta merasa calon gubernur (cagub) yang mereka inginkan tidak ada dalam kontestasi. 

"Untuk menjelaskan kenapa Dharma Pongrekun bisa tinggi, memang penjelasan utamanya adalah itu kayaknya bentuk protest vote ya," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (29/11/2024).

Yoes menilai, protes itu dilakukan warga Jakarta karena mereka merasa tidak punya pilihan lain di Pilgub Jakarta 2024. Para warga itu memilih Dharma-Kun karena merasa paslon lainnya, Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno, tidak mewakili mereka.

Ia menjelaskan, tingginya suara yang diraih Dharma-Kun juga berkaitan dengan rendahnya tingkat partisipasi pemilih di Pilgub Jakarta 2024, yang hanya sekitar 57 persen. Artinya, banyak warga Jakarta yang tidak menggunakan hak pilihnya di Pilgub Jakarta.

"Ini orang-orang yang mungkin merasa belum ada yang mewakili mereka gitu, untuk Jakarta, dan akhirnya mengalihkan dukungannya ke Dharma Pongraekun," kata Yoes.

Yoes menambahkan, tingginya suara Dharma-Kun juga bisa diartikan sebagai bentuk protes warga Jakarta kepada partai politik. Pasalnya, partai politik yang ada tidak mengusung calon yang diinginkan warga.

 

 

Yoes mengungkapkan, sebelum Pilgub Jakarta dilakukan, tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi adalah Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Namun, dua tokoh itu nyatanya tak diusung untuk maju di Pilgub Jakarta oleh partai politik. 

"Bagi mereka yang katakanlah tidak memiliki pilihan, pilihannya antara dua, orang yang tidak datang ke TPS itu kira-kira 40-an persen lah, atau datang ke TPS tapi menggunakan suaranya untuk mendukung pasangan Dharma Pongrekun," kata dia. 

Yoes menilai, pilihan kepada Dharma-Kun pada dasarnya tidak didasari oleh gagasan dari paslon independen itu. Pasalnya, dalam beberapa kesempatan debat kandidat, penampilan Dharma-Kun juga tidak lebih baik dari kandidat lainnya. 

"Ya lebih kepada protes saja. Untuk program sendiri kan sebenarnya dari ketiga calon juga ya nggak beda-beda jauh kan. Jawaban-jawaban Dharma kan enggak nyambung saat debat, seperti soal konspirasi Covid dan lain-lain. Ya mungkin ini kebanyakan orang yang protes karena enggak mau dihadapkan pada dua pilihan yang udah established," kata dia.

Sementara, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengatakan, tingginya suara Dharma-Kun kemungkinan besar disebabkan banyak warga Jakarta yang belum menentukan pilihan (undecided voter) hingga menjelang pemungutan suara. Menurut dia, banyak undecided voter yang akhirnya memilih Dharma-Kun.

"Jadi itu yang bisa menjelaskan kenapa Dharma-Kun mendapatkan suara signifikan. Dapat dari undecided voter," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (28/11/2024). 

Ia menambahkan, alasan lain tingginya suara Dharma-Kun adalah banyak pemilih Jakarta banyak juga yang tidak terlampau setuju atau tidak terlampau memilih calon yang diusung partai politik. Menurut dia, hal itu menjadi satu-satunya faktor yang bisa menjelaskan alasan warga memilih Dharma-Kun.

"Karena memang dia muncul dari calon perseorangan. Itu artinya calon perseorangan disukai karena tidak didikte atau diintervensi oleh kepentingan partai politik manapun," kata dia.

Diketahui, berdasarkan hasil hitung cepat LSI, persentase perolehan suara Ridwan Kamil-Suswono sebesar 39,29 persen, Dharma-Kun 10,61 persen, dan Pramono-Rano 50,1 persen. Namun, karena perolehan suara terbanyak saat ini masih dalam margin of error ke angka 50 persen, sehingga quick count LSI tidak dapat menarik kesimpulan apakah Pilgub Jakarta akan berlangsung satu atau dua putaran.

 

Jadwal Pilkada Serentak 2024 - (Infografis Republika)

Dharma Pongrekun menganggap kekalahan telaknya di hasil hitung cepat sementara sebagai 'kemenangan'. Pernyataan tersebut menanggapi hasil survei beberapa lembaga survei selama ini, elektabilitas Dharma-Kun hanya berkisar pada tiga sampai dengan lima persen dan ternyata pada hasil hitung cepat terbaru melejit hingga 10 persen lebih.

"Kami anggap ini adalah suatu 'kemenangan' bagi kami. Karena selama ini kami ditekan di angka tiga persen sampai paling tinggi lima persen dan kenaikan yang cukup signifikan (menjadi 10 persen) dengan kemampuan yang sangat minim," kata Dharma kepada wartawan di posko pemenangan Bale Gotong Royong, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2024).

Menurut Dharma, hasil sementara berdasarkan hitung cepat termasuk luar biasa mengingat dirinya dan wakilnya, Kun Wardhana tidak memiliki latar belakang politik ataupun basis partai. "Ini adalah berkat luar biasa, karena kami berdua bukanlah orang yang berlatar belakang politik dan tidak mempunyai basis partai. Ini adalah skenario Tuhan," ungkap Dharma.

Meskipun belum mengakui kekalahannya, mengingat hasil 10 persen pemilihnya adalah hasil hitung hasil, Dharma optimis bahwa 10 persen tersebut dapat menjadi penentu kemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut 1 dan paslon nomor urut 3.

"Otomatis dengan angka tersebut, Paslon Dharma-Kun menjadi penentu suaranya untuk memenangkan salah satu paslon, baik satu maupun tiga nantinya," kata Dharma.

Namun demikian, pihak Dharma belum sama sekali berpikiran tentang kepada paslon mana dukungannya akan diarahkan jika terjadi putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Lebih lanjut, mengenai kekalahannya dan kekalahan Kun di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS) tempat coblos, Dharma menyebut hasil itu tidak menggambarkan integritas, elektabilitas dan etika paslon nomor dua.

"Seperti saya bilang lagi kekuatan kami terbatas, kemenangan ini bukan berarti menentukan kualitas seseorang baik integritas, elektabilitas maupun etika," ungkap Dharma.

Juru bicara harma Pongrekun-Kun Wardana, Ikhsan Tualeka mengucapkan selamat atas capaian pasangan Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 yang meraih suara terbaik dalam hitung cepat.

"Jika melihat hitungan cepat, pasangan Pramono-Rano saat ini unggul, karenanya kami mengucapkan selamat atas terpilihnya menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta,” kata Ikhsan di Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Ikhsan mengatakan dalam hitung cepat, paslon nomor urut 3 memenangi Pilgub DKI Jakarta 2024 dengan perolehan rata-rata di atas 50 persen suara. Pasangan Pramono Anung-Rano Karno memperoleh suara paling tinggi dalam (pilgub) DKI Jakarta 2024 tapi pihaknya masih menunggu putusan resmi dari KPU terkait pemenang Pilkada DKI Jakarta 2024.

“Tapi kalau kita lihat hitung cepat, atau real count saat ini, pasangan Pramono-Rano yang terbaik," kata dia.

Komik Si Calus : Pilpres - (Republika/Daan Yahya)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler