Alasan Warga Jakarta Pemilih Dharma-Kun, Ada yang Kecewa Anies 'Dikerjain' Partai

Pasangan Dharma-Kun mendapatkan 10 persen suara di Pilkada DKI Jakarta.

Republika/Prayogi
Pasalon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun dan Kun Wardana menyapa pendukung saat mengikuti debat ketiga pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/11/2024). Debat terakhir tersebut mengangkat tema Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim yang dibagi atas enam subtema, yakni penanganan banjir, penataan pemukiman, penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan, pengelolaan sampah, ketersediaan air bersih, kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.
Rep: Bayu Adji P Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, berhasil mendapatkan suara yang cukup signifikan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Pasangan calon (paslon) yang maju lewat jalur independen itu berhasil mendapatkan suara sekitar 10 persen berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei.

Baca Juga


Republika.co.id mencoba mewawacari sejumlah warga yang mencoblos Dharma-Kun di Pilgub Jakarta 2024. Sejumlah warga itu mengaku sengaja memilih Dharma-Kun karena tidak percaya lagi dengan partai politik. Apalagi, jagoan mereka tidak diusung oleh partai politik untuk maju di Pilgub Jakarta.

Adam Jaya (38 tahun) mengaku mencoblos Dharma-Kun karena paslon itu berasal dari jalur independen. Kekecewaan terhadap partai politik yang tak mengusung Anies Baswedan membuat warga Tanah Abang, Jakarta Pusat, itu melabuhkan pilihannya kepada Dharma-Kun.

"Kami sudah kecewa sama partai," kata lelaki yang mengaku sebagai pendukung Anies itu, Jumat (29/11/2024). 

Ia awalnya menginginkan Anies agar bisa maju di Pilgub Jakarta. Namun, akhirnya Anies tidak bisa maju karena tak ada satu pun partai politik yang mengusungnya di Pilgub Jakarta. 

Karena alasan itu, Adam mengaku kecewa dengan partai politik. Pasalnya, hanya karena Anies tidak mau menjadi kader, partai politik tak mau mengusung mantan Gubernur Jakarta itu.

"Saya tadinya dukung Anies. (Tahun) 2017 Anies, Pilpres Anies, makanya saya kecewa juga karena Pak Anies enggak maju. Dia dikerjain (partai)," kata dia.

Selain kecewa dengan partai, Adam juga mengaku sangat cocok dengan program Dharma-Kun. Salah satunya dengan program Dharma-Kun yang ingin menghapus batasan usia untuk pelamar kerja.

Meski akhirnya, Dharma-Kun tak bisa menang di Pilgub Jakarta, Adam mengaku tetap puas. Ia pun bangga menjadi bagian dari 10 persen warga Jakarta yang memilih Dharma-Kun di Pilgub Jakarta.

"Saya puas. Meski kalah, saya tetap bangga," ujar dia.

 

Sementara itu, salah seorang pemilih Dharma-Kun lainnya, Sandi (36), mengaku sengaja memilih paslon nomor urut 2 itu karena berasal dari jalur independen. Ia mengaku tidak percaya dengan paslon lainnya kareka diusung oleh partai politik, yang disebut sama saja dengan petugas partai. 

"Kalau Pak Dharma kan bebas dari partai," kata warga asal Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan, itu.

Ia mengungkapkan, pilihannya untuk mencoblos Dharma-Kun tidak didasari pada program yang digagas paslon tersebut. Alasan utamanya untuk memilih Dharma-Kun adalah karena paslon itu bebas dari partai politik.

"Saya tak terlalu lihat program. Itu bukan poin utama, yang utama karena independen," kata mantan pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilgub Jakarta 2017 itu. 

Diketahui, berdasarkan hasil quick count Lembaha Survei Indonesia dan Indikator Politik Indonesia, perolehan suara Dharma-Kun sama-sama mencapai 10,61 persen. Angka itu mengalami peningkatan dua kali lipat dibandingkan hasil survei terkahir. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler