Cak Imin: Muhammadiyah tak Ada Matinya
Muhammadiyah dinilai sebagai guru besar yang selalu konsisten dalam perjuangan.
Antara/Bagus Ahmad Rizaldi
Rep: Rizky Suryarandika Red: Teguh Firmansyah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar memuji kehadiran Muhammadiyah bagi Indonesia. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengakui peran Muhammadiyah yang melahirkan solusi bagi bangsa.
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan Cak Imin saat menghadiri acara pembukaan Akademi Politik yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta pada Kamis (5/12/2024).
"Guru terbesar (dalam perjuangan) yang tidak ada matinya itu adalah Muhammadiyah, selalu hadir, selalu konsisten, dan selalu menjadi solusi dan harapan," kata Cak Imin dalam keterangan pers pada Kamis (5/11/2024).
Cak Imin menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam memperkuat sistem demokrasi Indonesia. Sehingga Cak Imin mendukung Akademi Politik oleh IMM.
"Gerakan perjuangan Muhammadiyah, juga organisasi keagamaan lainnya, mau politik mau ekonomi mau pendidikan itu memang dahsyat dan luar biasa. (Dan) guru terbesar (dalam perjuangan) yang tidak ada matinya itu adalah Muhammadiyah, selalu hadir, selalu konsisten, dan selalu menjadi solusi dan harapan," ujar Cak Imin.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mengapresiasi upaya IMM dalam mengembangkan pemahaman politik yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila dan semangat kebangsaan. Cak Imin berharap peserta Akademi Politik dapat menggali pengetahuan politik yang tidak hanya teoritis, tetapi juga aplikatif untuk menjawab tantangan zaman.
"Saya dulu juga sama seperti teman-teman, mengawali karir dari aktivis di PMII. Zaman itu sulit sekali mengadakan kumpul-kumpul seperti ini, pasti dibubarkan. Dan sekarang sudah berubah, semua bebas menggelar kegiatan, jadi ruang pembelajaran semakin terbuka lebar," ujar Cak Imin.
Selain itu, Cak Imin menyampaikan komitmen pemerintah untuk terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan politik bagi masyarakat, terutama kalangan muda. Tujuannya agar mereka lebih siap dalam menghadapi dinamika politik global dan lokal.
"Melalui program-program seperti ini, kita berharap dapat mencetak pemimpin yang tidak hanya berkompeten, tetapi juga memiliki integritas tinggi dalam menjalankan tugasnya," ujar Cak Imin.
Di lokasi yang sama, Wakil Rektor IV UHAMKA Dwi Fajri menyambut baik kedatangan Cak Imin. Menurutnya Cak Imin adalah contoh politisi yang punya banyak 'nyawa'.
"Saya sejak kuliah dulu di UIN Ciputat sudah kerap mendengar nama Cak Imin. Beliau waktu usia 32 tahun sudah jadi pimpinan di DPR. Nah, teman-teman semua harus belajar betul langkah politik Cak Imin, beliau sangat berpengalaman dengan dinamika politik apapun. Kalau boleh saya istilahkan, Cak Imin ini politisi yang punya banyak nyawa," ucap Fajri.
Sementara itu, Ketua Bidang Hikmah, Politik dan Kebijakan Publik DPP IMM Ari Aprian Harahap mengaku senang bisa belajar politik langsung kepada Cak Imin.
"Tentu ini kesempatan baik bagi saya, para Immawati dan Immawan bagaimana belajar politik, karena politik juga salah satu jalan dakwah," ungkap Ari.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler