Kementan Kolaborasi dengan Kemen PU dan TNI, Penguatan Irigasi Pada Lahan 2,3 Juta Hektare
Pengaturan air yang optimal juga untuk lahan oplah dan sawah baru yang dicetak.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) memperkuat infrastruktur irigasi pada lahan intensifikasi dan ekstensifikasi. Menteri Pertanian (Mentan) menerangkan penguatan irigasi tersebut untuk total lahan sekitar 2,3 juta hektare.
Amran merincikan 2,3 juta hektare itu dimulai dari optimalisasi lahan (oplah) seluas 851 ribu hektar, cetak sawah 500 ribu hektare, dan lahan eksisting 1 juta hektare. Pemerintah, lanjut Mentan, sudah memetakan hal ini sampai level bawah. Sehingga sampai pada keputusan tersebut.
"Yang dikatakan oplah adalah daerah rawah yang dulu tanam satu kali, kini menjadi tiga kali. Ini yang kita kejar, karena ini bisa menghasilkan cepat. Kedua adalah ada cetak sawah. Kemudian berikutnya adalah normalisasi irigasi itu di daerah eksisting, yaitu di dominasi Pulau Jawa," kata tokoh asal Sulawesi Selatan ini dalam konferensi pers di kantornya, di Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Amran menjelaskan di lahan-lahan eksisting di Jawa, pernah mengalami periode tiga kali tanam dalam setahun. Namun karena salurannya tersumbat, terjadi penurunan. Sehingga perlu dinormalkan lagi.
Itu membutuhkan irigasi yang baik. Pengaturan air yang optimal juga untuk lahan oplah dan sawah baru yang dicetak. Faktor penentu peningkatan produksi, jelas Amran, selain benih dan pupuk, adalah ketersediaan air.
"Strategi kita adalah bekerja bersama untuk membangun ataupun rehabilitasi infrastruktur irigasi mendukung pertanaman," ujar Mentan.
Penguatan irigasi ditargetkan berlangsung pada 2025. Menurut Mentan, dari sekarang sudah dimulai. Kolaborasi di sektor Kementerian/Lembaga (K/L) menjadi keharusan.
Ini semua demi target besar. Apalagi kalau bukan Swasembada Pangan. Kementan mengambil peran dalam penyediaan sarana produksi, seperti pupuk, benih, alat dan mesin pertanian (alsintan), serta menggerakkan petani milenial/Brigade Pangan.
Kementerian PU memastikan ketersediaan air melalui penguatan infrastruktur, seperti pintu air, sumur dangkal, sumur dalam, pipanisasi, parit, embung, dan lainnya. TNI berperan dalam pelaksanaan program dan mengawal agar akselerasi swasembasa dapat tercapai. Dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi IV DPR RI, Kementan mengusulkan alokasi anggaran tahun 2025 sebesar Rp23,61 triliun diprioritaskan untuk mendukung program tersebut.