Ada Pendapat Lelaki Akhir Zaman akan Menikahi 50 Perempuan, Ini Penjelasan UAH

UAH menjelaskan, jumlah perempuan yang boleh dinikahi dibatasi empat orang.

dok muhammadiyah
Ustaz Adi Hidayat
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Quran Sunnah Solution Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, tentang adanya pendapat jika lelaki akhir zaman  akan beristri 50 orang.

Baca Juga


Menurut UAH, kebolehan menikah antara lelaki dengan perempuan sudah ada ketentuannya dalam Alquran. UAH menjelaskan, jumlah perempuan yang boleh dinikahi dibatasi empat orang. Para ulama pun mengatur ketentuan yang sangat detail dengan kondisi bersyarat bagi mereka yang ingin menikahi lebih dari satu istri. 

وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ، فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلَّا تَعُولُوا 

Artinya, “Bila kalian khawatir tidak dapat berlaku adil terhadap anak-anak yatim perempuan, maka nikahilah dari perempuan-perempuan yang kalian sukai, dua, tiga atau empat. Lalu bila kalian khawatir tidak adil (dalam memberi nafkah dan membagi hari di antara mereka), maka nikahilah satu orang perempuan saja atau nikahilah budak perempuan yang kalian miliki. Yang demikian itu lebih dekat pada tidak berbuat aniaya.”(QS An-Nisa ayat 3).

Secara khusus, UAH pun menjelaskan tentang isu yang tengah menjadi perbincangan di masyarakat mengenai lelaki akhir zaman beristri 50 orang. Menurut UAH, hadis tersebut ada pada kitabul ilmi Shahih Imam Bukhari nomor hadis 81 yang bersumber dari Anas bin Malik.

إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَكْثُرَ الْجَهْلُ وَيَكْثُرَ الزِّنَا وَيَكْثُرَ شُرْبُ الْخَمْرِ وَيَقِلَّ الرِّجَالُ وَيَكْثُرَ النِّسَاءُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ

Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam bersabda: "Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat adalah sedikitnya ilmu dan merebaknya kebodohan, perzinahan secara terang-terangan, jumlah perempuan yang lebih banyak dan sedikitnya laki-laki, sampai-sampai (perbandingannya) lima puluh perempuan sama dengan hanya satu orang laki-laki.” 

Menurut UAH, dalam hadis ini dijelaskan jika perempuan nanti akan semakin banyak sementara jumlah kaum lelaki semakin sedikit. Sampai-sampai, ujar UAH, perbandingan antara lelaki dan perempuan itu 1:50. Dia pun menjelaskan, kunci pemahaman redaksi hadis tersebut ada pada kata alqayyim.

“Jadi pemaknaannya apa nih alqayyim ini. Apa satu menanggung 50, satu menikahi 50 atau yang satu ini memperhatikan 50 orang? ini yang akan kita turunkan,”kata UAH dalam akun YouTube Adi Hidayat Official.

 

Menurut UAH, pemahaman mengenai kata al-Qayyim dijawab oleh kitab Imam Muslim yang notabene merupakan murid dari Imam Bukhari. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, UAH menjelaskan, masa-masa menjelang kiamat akan terjadi berbagai macam peristiwa seperti ilmu yang diangkat dan kebodohan mulai marak.

Kekacauan pun terjadi sehingga peperangan timbul dimana-mana. Karena yang berperang adalah kaum lelaki, UAH menjelaskan, komposisi antara lelaki dan perempuan pun menjadi 1:50. Bilangan angka disini, jelas UAH, boleh jadi sekadar menggambarkan banyak, bukan jumlah pastinya.

Menurut UAH, redaksinya pun menjadi qayyim bukan qawwam. Itulah mengapa, ujar UAH, redaksi tentang ayat Arrijalu qawwamu alannisa di dalam Alquran menggunakan kata qawwam bukan qayyim.

“Jadi kalau di Alquran dalam konteks kehidupan berumah tangga itu disampaikan qawwam.  Kalau mau menjadi suami maka berikan yang terbaik. Puncak tertinggi dari apa yang kita lakukan dalam konteks keluarga. Karena itu diberikan kekuatan untuk memimpin,”ujar dia.

Sementara itu, UAH menegaskan, kata qayyim memiliki makna yang lebih umum. "Kalau kita ambil konteks yang umum untuk memberikan support itu qayyim namanya. Qayyim itu ada kelebihan kita mau tanggung orang biasanya dari sisi harta,"ujar dia. 

Infografis Jaminan Allah Bagi Orang yang Menikah - (Republika.co.id)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler