Ini Sosok al-Hamada, Aktivis Suriah yang Jasadnya Ditemukan Mengenaskan di Penjara Sedyana
Al-Hamada pernah menceritakan bagaimana interogator Suriah mematahkan tulang rusuknya
REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Mazen al-Hamada, aktivis yang jasadnya ditemukan di Penjara Sednaya, merupakan tokoh penting dalam protes antipemerintah Suriah yang dimulai pada 2011.
Pada tahun 2012, ia ditangkap oleh pasukan keamanan pemerintah karena mencoba menyelundupkan susu formula bayi ke daerah pinggiran Damaskus yang dikepung.
“Ia ditahan dua kali dan disiksa secara brutal selama hampir dua tahun di fasilitas penyiksaan paling terkenal di Suriah […] karena pekerjaannya sebagai pengkritik rezim yang vokal,” kata Satuan Tugas Darurat Suriah yang berbasis di AS.
Setelah dibebaskan pada 2014, al-Hamada sempat kembali ke kampung halamannya di Deir Az Zor, tetapi melarikan diri dari Suriah setelah menjadi target ISIL (ISIS). Ia kemudian diberikan suaka oleh Belanda.
Dalam sebuah wawancara pada 2017, al-Hamada mengatakan bahwa interogator Suriah mematahkan tulang rusuk, menggantungnya dengan tangan yang diborgol, dan melakukan kekerasan seksual terhadapnya.
“Saya tidak akan beristirahat sampai saya membawa mereka ke pengadilan dan mendapatkan keadilan… Keadilan untuk saya dan teman-teman saya yang mereka bunuh,” katanya, air mata mengalir di wajahnya.
“Bahkan jika itu mengorbankan nyawa saya, saya akan mengejar mereka,” aktivis itu menambahkan.
Al-Hamada kembali ke Suriah pada Februari 2020 dan ditangkap oleh pasukan keamanan Suriah di Bandara Internasional Damaskus. Sejak saat itu, ia tidak pernah terlihat atau terdengar kabarnya hingga jasadnya ditemukan setelah al-Assad tumbang.
Kelompok oposisi membebaskan para tahanan yang sebelumnya berada di penjara Bashar al-Assad.