Rezim Assad Tumbang, Khamenei Sebut Israel dan AS Dalang, Turki Ikut Disindir?

Khamenei menyiratkan ada keterlibatan Ankara dalam jatuhnya Assad.

EPA-EFE/IRAN'S SUPREME LEADER OFFICE
Ayatollah Ali Khamenei
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin tertinggi Iran menyalahkan AS, Israel, dan Turki atas jatuhnya rezim Assad di Suriah. Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan bahwa AS dan Israel berada di balik jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah.

Baca Juga


Meski tak sebut menyalahkan Turki, namun Khamenei menyiratkan ada keterlibatan Ankara. 

Dilaporkan kantor berita Iran Tasnim, Khamenei mengatakan, tidak ada keraguan bahwa apa yang terjadi di Suriah adalah hasil dari rencana bersama Amerika dan Zionis.

"Ya, pemerintah tetangga Suriah berperan, telah berperan, dan sedang berperan dalam hal ini - semua orang melihat ini - tetapi konspirator, dalang, dan pusat komando utama ada di Amerika dan rezim Zionis," ujar Khamenei. 

"Kami punya bukti. Bukti ini tidak menyisakan ruang untuk keraguan."

Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh mengatakan kepada wartawan bahwa Amerika Serikat tidak berencana memperluas kehadiran militernya di Suriah. Bahkan dalam sementara waktu, di tengah perubahan kekuasaan di negara itu.

"Postur pasukan tetap sama. Seperti yang Anda ketahui, pasukan kami tetap berada pada level yang lebih tinggi, tetapi tidak ada perubahan yang terjadi atau perubahan yang telah dibuat," kata Singh dalam sebuah pengarahan tertutup, menjawab pertanyaan yang relevan.

 

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington tidak meramalkan kemungkinan jatuhnya pemerintahan Bashar Assad. Namun kelompok oposisi bersenjata Suriah berhasil merebut Damaskus pada Ahad.

Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan, ia bersama 18 menteri lain memutuskan untuk tetap berada di ibu kota. Jalali juga mengatakan telah menghubungi para pemimpin kelompok militan yang telah memasuki kota.

Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan Presiden Suriah Bashar Assad telah mengundurkan diri dari jabatannya dan meninggalkan negara itu, setelah melakukan perundingan bersama beberapa dari mereka yang terlibat dalam konflik.

Seorang sumber di Kremlin pada Ahad mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Assad dan anggota keluarganya telah tiba di Moskow, dan Rusia telah memberi mereka suaka atas dasar kemanusiaan.

Sumber tersebut juga mencatat bahwa pejabat Rusia sedang berhubungan dengan perwakilan oposisi bersenjata Suriah, yang para pemimpinnya telah menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan fasilitas diplomatik di Suriah.

Aktor-Aktor Perlawanan di Suriah - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler