NFA Pastikan Ketersediaan Pangan Aman Menuju Momen Nataru

Pemerintah meyakini stok pangan pokok telah dalam kondisi yang aman dan cukup.

Dokumen
Pemerintah memastikan ketersediaan pangan pokok strategis menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) bagi masyarakat. (ilustrasi)
Rep: Frederikus Dominggus Bata  Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan ketersediaan  pangan pokok strategis menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) bagi masyarakat, memadai dengan harga yang dinilai wajar. Hal tersebut ditegaskan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi.

Baca Juga


"Jelang Nataru nanti, stok pangan pokok strategis kita pastikan mencukupi. Terkait harga, pemerintah tentunya selalu menjaga tingkat harga agar tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Kita tidak ingin petani menderita kalau harga terlalu rendah. Di sisi lain, masyarakat juga perlu bisa memperoleh harga pangan yang wajar," ujar Arief dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Kamis (12/12/2024).

Mengenai perkembangan harga yang kerap terjadi menjelang Nataru, Arief berkomitmen akan terus dijaga kestabilannya agar kalangan petani tidak mengalami keterpurukan. Keseimbangan harga bagi produsen dan konsumen ini yang menjadi fokus NFA. 

Menurutnya kondisi Indonesia berbeda dengan negara lain yang tidak memiliki petani dan peternak. Sehingga kewajaran harga harus senantiasa diwujudkan. Untuk itu perlu ada keseimbangan harga antarlini.

"Jadi stok tidak perlu dikhawatirkan. Justru malah kita harus jaga beberapa komoditas supaya harganya tidak jatuh di tingkat petani. Itu challenge kita di Indonesia yang berbeda dengan negara lain yang tidak memiliki petani dan peternak," tutur Arief.

Pedagang melayani pembeli di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta. Pemerintah memastikan kebutuhan pokok tersedia jelang Nataru. - (Republika/Thoudy Badai)

Ia menegaskan, pihaknya mengikuti perintah Presiden Prabowo Subianto. Petani, peternak, juga nelayan, jangan sampai menderita, karena produknya tidak terserap. Kemudian harga di tingkat konsumen juga harus dijaga. Semua di tahapan wajar, sehingga ada keseimbangan antara harga di tingkat petani sampai ke masyarakat.

Untuk itu, visi swasembada pangan sebagaimana yang digagas Presiden Prabowo, menjadi urgen untuk segera diwujudkan. "Saya tegaskan lagi kita harus swasembada pangan, kita harus punya lumbung pangan nasional, lumbung pangan provinsi, lumbung pangan kabupaten, lumbung pangan desa," kata Prabowo ketika memberikan arahan terkait dengan penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Transfer ke Daerah (TKD) APBN 2025, Selasa (10/12/2024).

Pemerintah meyakini stok pangan pokok telah dalam kondisi yang aman dan cukup, sehingga masyarakat bisa tenang di masa Nataru nanti. Misalnya saja, stok beras yang dikelola Perum Bulog mencapai 2 juta ton sampai akhir tahun ini. 

Berdasarkan Proyeksi Neraca Pangan Nasional Tahun 2024, stok beras secara nasional di akhir tahun diestimasikan masih berada di angka 8,398 juta ton. Ini termasuk stok di Bulog yang diperkirakan masih ada 2 juta ton. Untuk stok jagung akhir tahun 2024 juga diproyeksikan masih cukup besar di 3,665 juta ton.

Sementara stok gula konsumsi di akhir 2024 dihitung masih ada di angka 1,478 juta ton. Untuk daging ayam ras sampai akhir 2024 diestimasikan masih ada hingga 283 ribu ton. Lalu telur ayam ras stok akhir 2024 masih ada 177 ribu ton. Daging sapi dan kerbau hingga akhir tahun ini diperkirakan masih terdapat 68 ribu ton. 

Estimasi stok hingga akhir 2024 untuk cabai besar dan cabai rawit masing-masing masih terdapat stok 53 ribu ton dan 26 ribu ton. Untuk bawang merah 22,9 ribu ton dan bawang putih 22,4 ribu ton. Sementara minyak goreng di 336 ribu liter dan kedelai 372 ribu ton.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler