Kata Dubes RI di Suriah tentang Kondisi Suriah Saat ini

Dubes RI untuk Suriah terus memantau segala situasi di sana.

AP
Kendaraan meninggalkan Damaskus setelah jatuhnya pemerintah Suriah di pinggiran Damaskus, Suriah, Minggu, 8 Desember 2024.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Republik Indonesia untuk Suriah Wajid Fauzi menilai situasi di Suriah hanya sebagai sebuah pergantian kekuasaan dan berharap hubungan persahabatan kedua negara tetap terjaga.

Baca Juga


"Apa yang sedang kita saksikan ini sesungguhnya adalah sebuah pergantian kekuasaan dari sebuah negara," kata Dubes Wajid dalam sebuah acara diskusi daring yang digelar pada Rabu (11/12).

Pernyataan itu ia sampaikan untuk menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan intervensi asing di balik runtuhnya kekuasaan rezim Bashar al-Assad di Suriah.

Dubes Wajid menegaskan bahwa situasi yang tengah terjadi di Suriah adalah sebuah pergantian kekuasaan dari sebuah negara dan hal itu bisa terjadi di mana-mana.

"Jadi, kita sebagai Bangsa Indonesia melihat ini sebagai satu pergantian kekuasaan di sebuah negara. Negaranya adalah Suriah dan Suriah itu sekarang dari dahulu adalah sahabat Indonesia," kata dia.

Dia menegaskan kembali bahwa sikap Indonesia terhadap situasi di Suriah saat ini adalah akan terus mengikuti secara dekat situasi yang terjadi dan Presiden Indonesia menilai persoalan di Suriah hanya dapat diselesaikan melalui proses transisi yang inklusif, demokratik, damai, serta mengedepankan kepentingan dan keselamatan rakyat.


 

"Tentu, itu semua dengan tetap menjaga kedaulatan dan kemerdekaan serta keutuhan wilayah Suriah. Ini penting untuk kita jadikan pedoman bersama bahwa inilah yang akan dilakukan kita semua sebagai bangsa Indonesia dalam melihat perubahan ini," tambah dia.

Dalam kesempatan tersebut, Dubes Wajid juga menyoroti bahwa persahabatan Indonesia dan Suriah sudah terbangun sejak masa-masa awal kemerdekaan Indonesia, pada sekitar 1947.

Suriah, kata dia, melalui wakilnya di PBB memajukan isu Indonesia, atau Indonesian Matters, untuk diajukan di Sidang Dewan Keamanan PBB, dan Suriah mendukung kemerdekaan Indonesia.

Sejarah tersebut, menurut Dubes, merupakan nilai yang sangat berharga dalam hubungan bilateral kedua negara.

Oleh karena itu, di masa pergantian kekuasaan baru di Suriah, Dubes Wajid berharap persahabatan Indonesia dan Suriah tetap terjaga, terus menjadi dua negara yang saling bersahabat, dan hubungan keduanya dapat terus ditingkatkan di kemudian hari.


 

Dia juga menyampaikan bahwa situasi jalanan di Kota Damaskus saat ini sudah normal.

"Saya berkeliling kota, melihat jalanan di Kota Damaskus. Saya bisa katakan bahwa 98 persen kehidupan masyarakat sudah normal. Toko-toko sudah buka, transportasi umum sudah mulai berjalan dan masyarakat sudah keluar bebas, tidak ada hambatan apa-apa," demikian kata Dubes RI untuk Suriah tersebut.

Dia juga memastikan bahwa sampai saat ini WNI di Suriah juga dalam keadaan aman tanpa ada laporan dampak apapun dari peristiwa politik yang terjadi saat ini.


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler