Tren Liburan Akhir Tahun: Staycation Makin Diminati

Staycation dianggap sebagai cara menikmati liburan yang hemat waktu dan biaya.

Dok. Freepik
Staycation (ilustrasi). Tren staycation pada liburan Natal dan Tahun Baru 2025 diprediksi meningkat.
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 semakin dekat. Di tengah prediksi peningkatan mobilisasi, Cove, perusahaan teknologi properti (Proptech) yang mengusung konsep flexible co-living melihat adanya fenomena menarik di tahun ini yaitu masyarakat memiliki dua cara yang berbeda dalam menikmati libur Nataru mereka, yaitu dengan berlibur ke destinasi wisata atau menghabiskannya di dalam kota.

Baca Juga


Country Director of Growth and Regional VP of Online Marketing Cove Dian Paskalis mengatakan meski pemerintah mengantisipasi peningkatan perjalanan selama Nataru, Cove melihat bahwa masyarakat juga tetap mempertimbangkan opsi liburan di dalam kota seperti staycation. "Dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, data internal Cove memproyeksikan bahwa pemesanan kamar harian kami akan meningkat sebesar 80 persen di Jakarta dan wilayah lainnya untuk periode Nataru kali ini, menggarisbawahi preferensi masyarakat yang semakin beragam dan fleksibel,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id pada Kamis (12/12/2024).

Baik menjelajahi destinasi wisata maupun menikmati suasana kota yang dihiasi pohon natal serta perayaan dengan kembang api, akomodasi seperti hotel atau tempat menginap lainnya menjadi elemen penting dari rencana liburan Nataru. Cove mengestimasikan bahwa daya beli masyarakat khususnya untuk akomodasi selama Nataru akan meningkat hingga 25-40 persen, dengan preferensi menginap selama satu malam.

Namun, tren peningkatan juga terlihat dalam durasi menginap yang lebih panjang seperti 10 persen untuk durasi 2-3 malam dan 5 persen untuk durasi 4-7 malam. Bali menjadi salah satu destinasi liburan favorit untuk Nataru. Menteri Perhubungan telah memprediksi bahwa 110,67 juta orang akan melakukan mobilisasi pada periode libur Nataru, dengan puncak arus mudik pada 24 Desember 2024.

Salah satu destinasi wisata di Indonesia yang menjadi favorit wisatawan, baik domestik maupun internasional, adalah Bali. Pada periode Nataru kali ini, lebih dari 80 ribu orang diperkirakan akan mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, meningkat dari tahun sebelumnya. Cove juga melihat tren yang sama di Pulau Dewata. Dibandingkan tahun lalu, Cove memproyeksikan peningkatan pemesanan kamar harian di Bali hingga lebih dari 100 persen pada periode Nataru, di mana mayoritas merupakan wisatawan domestik.

Staycation dianggap sebagai cara menikmati liburan yang hemat waktu dan biaya. Meski banyak yang merencanakan liburan, tidak berarti bahwa perayaan di luar destinasi wisata tidak menjadi menarik bagi masyarakat.

Disparekraf Jakarta telah mengumumkan bahwa serangkaian acara spesial akan diadakan untuk merayakan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, ditambah dengan sejumlah program spesial Nataru dari berbagai hotel dan restoran yang secara kompak menghadirkan alternatif berlibur bagi mereka yang memilih untuk tidak bepergian jauh. Cove memperkirakan bahwa pemesanan kamar harian di Jabodetabek untuk Nataru ini akan meningkat hingga hampir 2 kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Staycation di dalam kota menjadi menarik bagi mereka yang ingin menghemat biaya di tengah kenaikan harga produk wisata serta menghindari arus mudik, terlihat dengan bagaimana pemesanan akan didominasi oleh pelanggan domestik. Menurut Cove, Jakarta Selatan akan menjadi area favorit untuk staycation saat Nataru, mengingat dekatnya akses ke berbagai tempat hiburan dan acara perayaan Nataru. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler