Kepala BPJPH Dorong Produk Lokal Secepatnya Dapat Sertifikat Halal
BPJPH terus mendorong optimalisasi sertifikasi halal.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan mendorong agar produk-produk lokal Indonesia segera mendapat sertifikasi halal agar tidak kalah dengan barang-barang dari luar negeri seperti China, Amerika Serikat dan Singapura.
Haikal mengatakan, produk halal saat ini sudah menjadi tren dunia, bahkan di negara-negara yang penduduknya bukan muslim. Menurut Haikal, peluang ini harus dimanfaatkan oleh Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam.
"Halal sudah jadi tren dunia dan modernisasi. Jadi halal bukan hanya untuk masyarakat muslim tapi halal sudah jadi lifestyle, makanya barang-barang yang kita produksi saat ini harus segera ditetapkan halal," kata Haikal dalam Ekspor Produk Halal Indonesia yang hadir secara daring di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, saat ini ekspor produk halal Indonesia masih kalah dengan China yang bukan anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Tak hanya itu, Brasil juga telah melakukan ekspor untuk produk makanan halal yang jumlahnya mencapai 27,9 miliar dolar AS.
Peluang pasar halal ini, juga telah diambil oleh Korea Selatan. Haikal menyampaikan, perusahaan farmasi terbesar di Korea Selatan sudah memberi sertifikat halal dan semua produk makanan dan minuman, obat, serta kosmetik juga akan bersertifikat pada 2026.
"Sementara kita di sini belum masuk label halal dan tidak giat dalam mendaftarkan, akhirnya secara psikologis masyarakat memilih yang ada label halal, yang akhirnya kita akan menjadi konsumsi barang-barang asing lagi," ujar Haikal.
Bantu sertifikasi halal
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Madura, Jawa Timur membantu memfasilitasi penerbitan sertifikat halal bagi ratusan pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk meningkatkan daya saing produk-produk lokal di wilayah itu.
"Ada 100 IKM yang saat ini sudah mengantongi sertifikat halal dan ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam berupaya membantu meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Penjabat Bupati Bangkalan Arief M Edie di Bangkalan, Jawa Timur, Kamis.
Ia menjelaskan, bantuan fasilitasi penerbitan sertifikat halal ini merupakan hasil kerja sama antara Pemkab Bangkalan dengan Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) Yogyakarta.
Selain menerbitkan sertifikat halal bagi IKM, Pemkab Bangkalan juga memfasilitasi pengurusan sertifikat TKDN-IK (Tingkat Komponen Dalam Negeri Industri Kecil). "Untuk sertifikasi TKDN-IK ini ada 200 produk IKM yang telah mengantongi sertifikat," kata Arief.
Selain itu, Pemkab Bangkalan juga membantu memfasilitasi penerbitan sertifikasi Hak Kekayaan Intelektual berupa Tanda Daftar Sertifikat Merek pada 150 IKM.
"Kami berkepentingan membantu pengurusan sertifikat usaha warga Bangkalan ini, karena dampaknya pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sementara itu, berdasarkan cacatan Pemkab Bangkalan, hingga 15 Desember 2024, sebanyak 229 produk IKM di Bangkalan telah memperoleh sertifikasi halal, 150 produk mendapatkan sertifikasi TKDN-IK, dan 170 IKM sudah terdaftar dengan merek resmi.
"Jumlah IKM yang terdaftar di Kabupaten Bangkalan sebanyak 1.513 IKM, dengan rincian 894 IKM sektor agro dan 619 IKM non-agro. Karena itu, kami terus mendorong agar IKM di Bangkalan lebih maju, terutama dari segi legalitas produk yang dapat meningkatkan nilai jual dan kepercayaan konsumen," kata Penjabat Bupati Bangkalan Arief M Edie.
Program ini tidak hanya memberikan kepastian legalitas, tetapi juga menjadi strategi penting dalam meningkatkan daya saing produk IKM lokal di pasar domestik maupun internasional," ujar Pj. Bupati.
Selain itu, ia menekankan pentingnya peran IKM dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan perkembangan sektor IKM, peluang lapangan pekerjaan akan terbuka, sehingga dapat membantu menekan angka pengangguran di Bangkalan.
"IKM memiliki potensi besar untuk memperkenalkan produk unggulan Bangkalan. Inovasi, pemanfaatan teknologi digital, serta pendampingan dari berbagai pihak akan menjadi kunci keberhasilan," katanya.