4 Cara yang Diajarkan Rasulullah SAW untuk Hilangkan Kesedihan yang Akut

Rasulullah SAW memberikan obat hadapi kesedihan

EPA-EFE
Ilustrasi sedih. Rasulullah SAW memberikan obat hadapi kesedihan
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Orang-orang yang ditimpa kesedihan harus bersabar atas apa yang Allah SWT ujikan kepada mereka, merenungkan akibat-akibat kesabaran, dan membiarkan kelupaan menghapus lembaran-lembaran kesedihan dan kemurungan dari jiwanya, serta mengembalikan ketenangan dan kebahagiaan dalam hatinya, dan sarana-sarana untuk hal itu sangat banyak.

Berikut ini adalah sebagian dari sebab-sebab yang dapat menolong menghadapi kesedihan dan mengurangi kekuatannya terhadap hati nurani dan perasaannya.

Pertama, menerim ketetapan Allah SWT

Ini adalah salah satu sebab pengusiran kekhawatiran dan kesedihan, sedangkan kebalikannya adalah penyebab kesedihan, karena jika seseorang tidak menyerahkan hatinya kepada pengaturan Allah SWT, dia sejatinya akan membuka pintu-pintu kekhawatiran dan kesedihan bagi dirinya sendiri.

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم«المؤمن القوي، خير وأحب إلى الله من المؤمن الضعيف، وفي كل خير احرص على ما ينفعك، واستعن بالله ولا تعجز، وإن أصابك شيء، فلا تقل لو أني فعلت كان كذا وكذا، ولكن قل قدر الله وما شاء فعل، فإن لو تفتح عمل الشيطان

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda,

Baca Juga


"Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada seorang mukmin yang lemah, dan pada segala sesuatu ada kebaikan. Carilah apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu berputus asa, dan jika sesuatu menimpamu, janganlah kamu berkata, 'Seandainya saja aku berbuat begini dan begitu,' tetapi katakanlah, 'Ini adalah takdir Allah dan apa yang Dia kehendaki,' karena jika kamu melakukan itu, kamu membuka pekerjaan setan."

Ibnul Qayyim dalam kitab I’lam al-Muwaqqiin berkata, "Dia melarang seseorang setelah dia ditimpa musibah, lalu dia mengatakan apa yang ditakdirkan baginya, "Seandainya aku berbuat begini dan begitu, niscaya akan begini dan begitu."

Ini adalah dalih bagi pekerjaan setan, karena hal ini hanya akan menimbulkan kesedihan, penyesalan, kesempitan, ketidakpuasan terhadap takdir, dan keyakinan bahwa ia dapat mencegah takdir seandainya ia berbuat begini dan begitu, sehingga hal ini akan melemahkan rasa ridha, kepasrahan, kepasrahan, dan keyakinannya kepada takdir."

Kedua, Nabi SAW selalu berlindung kepada Allah SWT dari kesedihan dan segala sesuatu yang menyertainya, seperti kekhawatiran dan hal-hal lain yang dapat memutus hubungan hati dengan Allah SWT.

Hal ini karena kesedihan yang membawa kepada kepanikan, jika tidak segera ditanggulangi oleh pemiliknya, maka ia akan menguasainya hingga menjadi penyakit yang menghalangi seseorang untuk bekerja dan mencari nafkah.

Kelompok orang-orang yang doanya segera dikabulkan Allah - (Republika)

 

Sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari dari Anas bin Malik RA. Rasulullah SAW kerap berlindung dari kesedihan dengan berdoa:

اللهم إني أعوذ بك من الهمِّ والحزن، والعجز والكسل، والجبن والبخل، وضلع الدَّين، وغلبة الرِّجال

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa khawatir dan kesedihan, ketidakberdayaan dan kemalasan, kepengecutan dan kekikiran, hutang, dan penindasan manusia."

Diriwayatkan juga dalam Sahih Ibn Habban dari Ibnu Mas'ud, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Tidaklah seorang hamba berdoa, jika ia merasa susah atau sedih:

اللهم إني عبدك ابن عبدك ابن أمتك، ناصيتي بيدك، ماض في حكمك، عدل في قضاؤك، أسألك بكل اسم هو لك، سميت به نفسك، أو أنزلته في كتابك، أو علمته أحدا من خلقك، أو استأثرت به في علم الغيب عندك، أن تجعل القرآن ربيع قلبي، ونور بصري، وجلاء حزني، وذهاب همي، إلا أذهب الله همه وأبدله مكان حزنه فرحا»، قالوا: يا رسول الله , ينبغي لنا أن نتعلم هذه الكلمات؟، قال: «أجل، ينبغي لمن سمعهن أن يتعلمهن».

“Ya Allah, aku adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, anak dari umat-Mu, kehendakku ada di tangan-Mu, aku adil dalam keputusan-Mu, aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang ada pada-Mu, yang Engkau sebutkan pada-Mu sendiri, yang Engkau turunkan di dalam kitab-Mu, yang Engkau ajarkan pada salah satu makhluk-Mu, atau yang Engkau wahyukan padaku dengan ilmu-Mu yang ghaib, agar Engkau jadikan Alquran sebagai sumber mata air hatiku, cahaya pandanganku, solusi kesedihanku, dan penghilang kegelisahanku, kecuali Allah menghilangkan kegelisahannya dan menggantinya dengan kegembiraan."

Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, apakah kami harus mempelajari kalimat-kalimat tersebut?" Beliau bersabda, "Ya, bagi siapa saja yang mendengarnya, hendaklah ia mempelajarinya." (HR Bukhari dan Muslim).

Ibnul Qayyim berkata di dalam Zadul Mu'ad: "Doa ini bagaikan obat yang dapat menghilangkan penyakit, mengembalikan tubuh kepada kesehatan dan kesegarannya, dan menjadikan kesedihannya seperti pembersih yang dapat membersihkan lukisan, kulit kerang, dan sebagainya.

Ketiga, salah satu obat yang dapat membantu meringankan kesedihan orang yang berduka dengan menyiapkan talbinah. Imam Nawawi berkata dalam Syarah Muslim, "Talbina adalah sup yang terbuat dari tepung atau dedak, mungkin dengan madu di dalamnya, dan disebut talbina karena menyerupai susu karena putihnya dan kelezatannya.”

Infografis Lima Bahasa Cinta dari Manusia untuk Allah. Ilustrasi muslim. Ilustrasi berdoa. Ilustrasi ibadah - (Republika.co.id)

 

Dalam dua kitab Shahihain dari hadis Aisyah, dia berkata bahwa ketika ada seorang mayat dari keluarganya yang meninggal dunia, dan para wanita berkumpul untuk itu, lalu berpencar ke keluarga mereka, dia memerintahkan untuk memasak satu gentong talbina, dan membuatnya menjadi bubur, kemudian menuangkan talbina ke atasnya, lalu berkata, "Makanlah. "Makanlah, karena aku mendengar Rasulullah SAWbersabda "Talbina adalah obat mujarab bagi hati orang yang sakit dan menghilangkan sebagian kesedihan.

Ibnul Qayyim telah menyebutkan beberapa penjelasan medis mengapa talbinah bermanfaat bagi orang yang sedang berduka, di antaranya Kesedihan dan kesedihan itu mendinginkan tabiat dan melemahkan panasnya naluri, karena jiwa yang membawanya cenderung kepada hati yang merupakan sumbernya, dan sup ini memperkuat naluri tersebut dengan memperbanyak substansinya sehingga menghilangkan sebagian besar kesedihan dan kesedihan, atau bisa dikatakan , yang lebih dekat, Sup ini memperkuat panas naluriah dengan meningkatkan substansinya, sehingga menghilangkan sebagian besar kesedihan dan kesedihan.

Keempat, salah satu obat terbaik untuk melawan gejala-gejala kesedihan dan mengurangi kekuatannya adalah kesabaran.

Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Battal dalam komentarnya terhadap Sahih al-Bukhari:

"Orang yang benar-benar sabar adalah orang yang bersabar terhadap dirinya sendiri, menahan diri dari keinginannya, dan menahan diri dari kesedihan, kepanikan, dan tangisan, yang merupakan penghibur bagi jiwa dan memadamkan api kesedihan.

Jika dia menghadapi kesedihan dan serangannya dengan kesabaran yang indah, dan mengambil dirinya sendiri saat hal itu terjadi, dan membuat dirinya merasa bahwa Allah adalah raja, dan tidak ada jalan keluar dari penghakiman-Nya, dan kepada-Nya ia kembali setelah kematian dan bertemu dengan kesedihannya dengan demikian, jiwanya tertekan, dan ini adalah hal yang benar untuk dilakukan, dan dia pantas mendapatkan pahala yang besar."

Seorang Muslim hendaknya menyadari tidak ada manfaatnya terus menerus sedih. Hal ini karena kesedihan itu melemahkan hati, melemahkan tekad, dan merusak kehendak, dan tidak ada yang lebih dicintai oleh setan daripada kesedihan seorang mukmin, sebagaimana firman Allah SWT

إِنَّمَا النَّجْوَىٰ مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَيْسَ بِضَارِّهِمْ شَيْئًا إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

“Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal. (QS Al-Mujadalah: 10).

Oleh karena itu, belasungkawa disyariatkan untuk orang yang berduka cita dengan pahala yang besar, juga untuk menghibur, memperbaiki dan menghilangkan kekhawatiran, semua itu untuk menghilangkan dampak psikologis dari kesedihan, serta untuk memperbaharui hati nurani dan perasaan agar manusia mampu menghadapi kesulitan, mengatasi krisis, dan melanjutkan perjalanannya dan berderma.

Infografis Tanda Orang Sabar dan Taubat - (Republika.co.id)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler