Houthi Klaim Serangan Mereka yang Jatuhkan Jet Tempur AS

Militer Amerika Serikat sebelumnya menyatakan F-18 jatuh ditembak sendiri.

AP
Pendukung Houthi menghadiri unjuk rasa menentang perang Israel di Jalur Gaza dan pemboman pimpinan AS di Yaman di Sanaa pada Jumat, 7 Juni 2024.
Red: Fitriyan Zamzami

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA – Angkatan bersenjata kelompok Houthi mengeklaim bahwa serangan mereka yang menjatuhkan jet tempur F-18 milik Amerika Serikat di Laut Merah pada Ahad pagi. Kalim itu menyangkal keterangan pihak AS yang menyatakan jet itu jatuh ditembak pasukan AS sendiri.

Baca Juga


Menurut pernyataan militer Yaman yang dilansir Almayadeen, operasi yang menjatuhkan jet tempur AS itu dilakukan dengan delapan rudal jelajah dan 17 drone. Operasi ini membuahkan beberapa hasil penting.

Pertama, pasukan Houthi berhasil menembak jatuh sebuah pesawat F-18, sementara kapal perusak musuh berusaha untuk menghadapi drone dan rudal Yaman yang diluncurkan terhadap kapal induk bersamaan dengan agresi AS-Inggris terhadap negara tersebut.

Kedua, pernyataan itu mencatat, sebagian besar pesawat musuh mundur dari wilayah udara Yaman ke perairan internasional di Laut Merah dalam upaya mempertahankan kapal induk USS Harry Truman yang menjadi sasaran. Ketiga, serangan yang dilancarkan oleh koalisi di wilayah Yaman gagal, dan Angkatan Bersenjata Yaman menandai kekalahan krusial bagi para agresor.

Keempat, USS Harry S. Truman, setelah berulang kali mengalami serangan dari kekuatan rudal, angkatan laut, dan angkatan udara, mundur dari lokasi sebelumnya di Laut Merah menuju perairan utara.

Kelompok Houthi, meskipun menegaskan keberhasilan mereka dalam menggagalkan agresi Amerika-Inggris, juga menegaskan kembali kesiapan mereka untuk menghadapi provokasi Amerika-Inggris-Israel lebih lanjut di masa depan.

Peta Laut Merah - (AP Photo)

Pernyataan tersebut diakhiri dengan peringatan keras yang ditujukan kepada pasukan Israel dan Amerika. “Angkatan Bersenjata Yaman memperingatkan musuh Israel dan Amerika terhadap agresi terhadap Yaman dan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman akan menggunakan hak penuh mereka untuk membela Yaman dan terus mendukung Palestina. rakyat sampai agresi terhadap Gaza berhenti dan pengepungan dicabut.”

Perlu dicatat bahwa sebelumnya, Angkatan Bersenjata AS telah mengklaim bahwa jet tempur F/A-18 Angkatan Laut AS ditembak jatuh oleh tembakan sendiri di Laut Merah.

Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan kedua pilot ditemukan dalam keadaan hidup setelah melontarkan diri dari pesawat mereka, yang diserang pada Ahad pagi, dengan satu orang menderita luka ringan. 

Insiden ini “bukan akibat tembakan musuh, dan penyelidikan penuh sedang dilakukan”, kata CENTCOM, seraya menambahkan bahwa pesawat tersebut baru saja terbang dari dek Truman. Meski begitu, CENTCOM mengakui bahwa kapal perang dan pesawat AS mengeluarkan tembakan saat itu untuk menghalau beberapa drone Houthi dan sebuah rudal jelajah antikapal yang diluncurkan oleh kelompok itu.

Ledakan di Sanaa...

 

Sementara, sebuah ledakan dahsyat mengguncang ibu kota Yaman, Sanaa, pada Sabtu malam, dengan laporan aktivitas jet tempur intensif di langit. Menurut koresponden Almayadeen, dua serangan udara menargetkan Gunung Attan, yang terletak di selatan kota.

Kantor berita negara Yaman, SABA, melaporkan bahwa pesawat tempur Amerika-Inggris melakukan agresi yang menargetkan wilayah Attan di Sanaa. Sebaliknya, media Israel dengan cepat menyangkal keterlibatan mereka, dan hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara “Israel” dan Yaman.

Ketegangan ini semakin dipicu oleh meningkatnya ancaman “Israel” terhadap Sanaa, terutama mengingat dukungannya yang terus menerus terhadap Palestina, rakyatnya, dan Perlawanannya.

CENTCOM menerbitkan pernyataan di X yang mengumumkan agresi terhadap Yaman. Dalam pernyataannya, CENTCOM mengklaim telah menargetkan “fasilitas penyimpanan rudal dan fasilitas komando dan kendali” Houthi.

Pernyataan itu juga mengklaim bahwa serangan itu bertujuan “untuk mengganggu dan melemahkan operasi Houthi, seperti serangan terhadap kapal perang Angkatan Laut AS dan kapal dagang di Laut Merah Selatan, Bab al-Mandeb, dan Teluk Aden.”


Selain itu, dinyatakan bahwa “Pasukan CENTCOM juga menembak jatuh beberapa kendaraan udara tak berawak (UAV OWA) dan rudal jelajah anti-kapal (ASCM) Houthi di atas Laut Merah,” seraya menambahkan bahwa agresi tersebut “melibatkan Angkatan Udara AS dan AS. Aset Angkatan Laut, termasuk F/A-18."

Sementara itu, Menteri Penerangan Sanaa Hashem Sharaf al-Din mengomentari agresi tersebut dengan mengatakan bahwa Washington jelas telah “belajar dari kesalahan [di masa lalu],” dan menambahkan bahwa AS akan terus “dipermalukan” oleh warga Yaman. 

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Sanaa Jamal Ahmad Amer mengatakan bahwa negara mana pun yang membantu agresi Israel di Yaman akan dianggap sebagai mitra agresi tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler