Barito Gugat Kemenangan PSM yang Turunkan 12 Pemain, Ini Penjelasan Coach Rahmad Darmawan
Coach RD mengaku pihak Barito sudah mengingatkan wasit soal pemain PSM yang lebih.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Barito Putera menggugat kekalahan mereka dari PSM Makassar dalam lanjutan kompetisi BRI Liga 1. Barito takluk 2-3 dari PSM dalam laga di Stadion Batakan, Balikpapan, Ahad (22/12/2024) petang.
Pihak Barito mempersoalkan kejadian pada pengujung laga saat PSM bermain dengan 12 orang di lapangan. Pada menit ketujuh injury time, pelatih PSM Bernardo Tavares membuat tiga pergantian dengan memasukkan Daffa Salman, Achmat Fahrul Aditia, dan Muhammad Arham Darmawan.
Mereka menggantikan Latyr Fall, Akbar Tanjung, dan Syahrul Lasinari. Namun, nama terakhir ternyata masih berada di lapangan dan terus melanjutkan pertandingan.
Alhasil, ada 12 pemain PSM di lapangan saat laga kembali dimulai. Padahal Barito sempat mendapatkan peluang lewat tendangan bebas dan tendangan sudut. Sepak pojok Barito dengan mudah diamankan Juku Eja. Laga kemudian berakhir 3-2 untuk kemenangan PSM. Namun sempat ada kericuhan kecil karena pemain Barito melancarkan protes terhadap wasit Pipin Indra Purnama.
Atas hasil tersebut, Barito menyampaikan ke publik soal protes mereka melalui Instagram resminya. Cuplikan pemain PSM yang berjumlah 12 orang dalam situasi sepak pojok itu ditampilkan dalam unggahannya dilengkapi dengan caption yang mengutip Pasal 56 dan Pasal 28 Kode Disiplin PSSI.
"Dear, PSSI dan Liga 1. Kami bermain melawan 12 pemain. Terlihat pemain PSM Makassar berjumlah 12 pemain yang berada di dalam lapangan," tulis pernyataan resmi Barito di Instagram.
"Berdasarkan kode Disiplin PSSI, Pasal 56, 'Apabila seorang pemain yang tidak sah sebagaimana dalam ayat 1 bermain di pertandingan resmi, maka timnya akan dijatuhi sanksi dinyatakan kalah dengan pemotongan poin (forfeit) pada pertandingan tersebut sesuai dengan Pasal 28 Kode Disiplin PSSI ini dan denda minimal Rp 90.000.000."
"Apabila pemain yang tidak sah itu terlibat dalam pertandingan persahabatan, maka timnya dijatuhi sanksi dinyatakan kalah 0-3 dengan pengurangan poin (apabila berlaku) sesuai dengan Pasal 28 Kode Disiplin ini dan denda minimal sebesar Rp 40.000.000'," sambung pernyataa resmi Barito.
Pelatih Barito Rahmad Darmawan saat dihubungi Republika.co.id pada Senin (23/12/2024) pagi mengonfirmasi kejadian yang merugikan timnya tersebut di lapangan.
"Mereka mengganti tiga pemain. Satu sudah keluar digotong karena cedera. Satu keluar dari sisi jauh yang terdekat dengan dia. Sementara satu lagi masih di lapangan," kata RD, sapaannya, bercerita.
Menurut RD, ia dan seluruh bench Barito berteriak mengingatkan ofisial keempat di pinggir lapangan dan juga wasit utama. Namun, kata RD, pihak Barito dianggap melancarkan protes berlebihan dan diminta tenang. Alhasil, PSM bermain dengan 12 orang sampai selesai.
Selepas laga, RD sempat mengeluhkan kelebihan pemain PMS ini saat bersalaman dengan Daisuke Sakai. "Saya bilang, 'kenapa kalian bermain dengan 12 pemain?'. Kemudian Lasinari mendatangi saya dan bilang bahwa dia sudah mengingatkan wasit, tapi wasit bilang play on," ungkap RD menjelaskan percakapannya dengan dua pemain PSM tersebut.
RD melihat tensi pertandingan sebelum pergantian tersebut tinggi, karena Barito terus melancarkan serangan ke gawang PSM untuk menyamakan skor. Ia menduga para pemain PSM ingin pemainnya cepat masuk karena dalam situasi diserang.
"Kami teriak '12, 12' tapi pertandingan tetap ditiup wasit," ujar pensiunan mayor TNI Angkatan Laut ini.
RD berharap kejadian serupa tak terulang. Ia meminta semua pihak tak tergesa-gesa dalam situasi pergantian pemain. Sebab, waktu pertandingan ada di tangan wasit, yang bisa menambahkan andai ada upaya mengulur waktu.
RD juga berharap aturan pemain keluar dari sisi terdekatnya bisa ditinjau. Sebab, ini berpotensi alpanya ofisial mengecek pemain yang sudah keluar andai terjadi pergantian dalam jumlah banyak.
Selain itu, harap dia, wasit juga tak perlu terburu-buru melanjutkan pertandingan sebelum memastikan pemain yang keluar sudah benar-benar meninggalkan lapangan. Sebab, wasitlah penentu kapan pertandingan dimulai dan berakhir.
"Kalau memang ada indikasi tim mengulur waktu dengan pergantian pemain, wasit kan bisa menambah waktunya. Nggak perlu terburu-buru untuk menghindari misalnya pemain atau tim memanfaatkan situasi chaos. Tim juga nggak usah terburu-buru. Saya juga sering mengingatkan pemain saya, jangan mendorong pemain lawan yang mau diganti agar cepat keluar lapangan karena takut kehabisan waktu atau takut kehilangan momentum. Sebab ada wasit yang bisa menambah waktu jika memang ada yang mengulur-ulur waktu," kata RD menjelaskan.
Terkait hasil laga PSM vs Barito, RD menyerahkan semuanya ke manajemen Barito. Ia hanya ingin fokus ke masalah teknis. Namun RD berharap aturan ditegakkan. Ia siap dengan segala opsi keputusan. Termasuk misalnya ada pilihan tanding ulang.
"Harapan saya cuma agar aturan ditegakkan dan semua pihak lebih sabar serta berhati-hati agar tidak ada kejadian seperti ini lagi ke depannya," kata RD mengakhiri.