Ke Mana Langkah Jokowi Setelah Dipecat PDIP, Pengamat: Susah Ditebak

Jokowi dinilai punya kapasitas untuk mendirikan partai politik baru.

Antara/Adeng Bustomi
Joko Widodo
Rep: Rizky Suryarandika Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno memandang langkah Presiden ke-7 RI Joko Widodo di kancah politik nasional sulit ditebak. Adi merasa sulit memprediksi apa yang dilakukan Jokowi setelah tak lagi menjabat Presiden, apakah akan membentuk parpol baru atau bergabung dengan partai lain. 

Baca Juga


"Susah nebak. Dari dulu Jokowi dikaitkan dengan kemungkinan gabung Golkar tapi sampai hari ini Jokowi tak kunjung ke Golkar," kata Adi kepada Republika, Senin (23/12/2024).

Adi memandang Jokowi punya kapasitas untuk mendirikan parpol baru. Jokowi dinilai punya massa pendukung yang loyal beserta keluarganya yang punya jabatan di pemerintahan.

"Karenanya opsi lain memang Jokowi bikin partai baru. Jokowi punya segalanya bikin partai baru. Mantan presiden yang approval ratingnya tinggi, punya relawan yang katanya solid, punya basis massa, punya wapres, punya gubernur sumur," ujar Adi.

Adi juga meyakini Jokowi punya modal mencukupi guna menghimpun kekuatan mendirikan parpol. "Modal sosial (Jokowi) yang mantab untuk bikin partai baru," ujar Adi.

Walau demikian, Adi mengamati Jokowi merupakan tipe politikus yang berpikir cermat dan panjang. Sehingga Jokowi tak juga mengumumkan langkah selanjutnya guna menunggu momentum.

"Jokowi sepertinya menimbang plus minusnya. Apapun jokowi ini kan politisi yang matang. Nunggu waktu yang pas untuk tentukan sikap politiknya," ujar Adi.

DPP PDIP diketahui sudah resmi memecat Jokowi, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, dan Muhammad Bobby Afif Nasution sebagai kader partai terhitung sejak Sabtu (14/12/2024).

 

Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun membacakan tiga surat pemecatan yang masing-masing bernomor 1649, 1650, dan 1651, secara berurutan kepada Jokowi, Gibran dan Bobby dalam siaran video resmi yang disiarkan oleh PDIP di Jakarta, Senin (16/12/2024).

Jokowi, Gibran, dan Bobby dipecat bersama 24 anggota PDIP lainnya, tetapi Komarudin tak menyebut secara rinci nama-nama mereka.

Dalam tiga surat yang dibacakan oleh Komarudin, PDIP menyatakan pemecatan terhadap Jokowi, Gibran, dan Bobby merupakan sanksi yang diberikan oleh partai kepada mereka.

Ketiganya, sebagaimana ditetapkan dalam surat, juga dilarang untuk melakukan kegiatan, dan menduduki jabatan apapun yang mengatasnamakan PDIP.

PDIP akan mempertanggungjawabkan surat keputusan pemecatan itu dalam Kongres Partai yang akan datang. Tiga surat keputusan pemecatan terhadap Jokowi, Gibran, dan Bobby itu diteken oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Joko Widodo bergabung menjadi kader PDIP pada 2014, sementara Gibran pada 2019, dan Bobby pada 2020. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler