Puncak Pergerakan Penumpang Pesawat Tembus 301 Ribu Orang pada 22 Desember

Posko Nataru berlangsung sejak 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Sejumlah penumpang antre melakukan lapor diri di konter chek in Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (16/12/2024). Sepekan menjelang perayaan hari Natal dan juga libur akhir tahun, sejumlah warga sudah melakukan perjalan mudik dan liburan dengan pesawat terbang lebih awal untuk menghindari padatnya penumpang sehingga sulit mendapatkan kursi pesawat.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puncak pergerakan penumpang pesawat domestik dan internasional terjadi pada 22 Desember 2024 yaitu sebanyak 301.488 penumpang. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Budi Rahardjo mengatakan angka tersebut naik 3,92 persen dibandingkan puncak pergerakan pesawat 2023 yang berjumlah 290.102 penumpang. 

Baca Juga


"Untuk jumlah akumulatif pergerakan penumpang pesawat dalam negeri, mulai 18-25 Desember 2024 terhitung sebanyak 1.839.552 orang," ujar Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (27/12/2024).

Budi menyampaikan angka tersebut naik 2,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023 dan masih bersifat dinamis hingga masa angkutan Nataru 2024/2025 selesai pada 5 Januari 2025. Menurut Budi, kenaikan jumlah pergerakan penumpang pesawat tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk menurunkan harga tiket sebesar 10 persen selama 16 hari pada masa angkutan Nataru 2024/2025. 

"Pemerintah menurunkan harga tiket pesawat untuk mengurangi beban masyarakat. Efeknya dapat terlihat dari data pergerakan penumpang," ucap Budi. 

Sementara itu, berdasarkan data yang terkumpul pada Posko Pusat Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Budi menyampaikan terjadi kecenderungan penurunan pada moda lain yaitu angkutan jalan dengan akumulatif jumlah penumpang sebesar 89.363 orang. Angka tersebut turun 30 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

"Hal yang sama terjadi pula pada angkutan penyeberangan. Hingga 26 Desember 2024 pukul 06.00 WIB, tercatat akumulatif jumlah penumpang sebesar 1.036.943 orang. Angka tersebut turun 32 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya," ucap Budi. 

Pada moda kereta api, lanjut Budi, akumulatif jumlah penumpang terhitung sebesar 2.681.063 orang. Angka tersebut turun 0,02 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

 

Budi menyampaikan penurunan juga terjadi pada moda transportasi laut. Terhitung, akumulatif jumlah penumpangnya sebesar 711.441 orang atau turun 8,6 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

"Hingga Hari Raya Natal, jumlah akumulatif tiap moda menunjukkan penurunan, kecuali pada angkutan udara yang mengalami kenaikan. Namun angka tersebut masih terus berjalan," kata Budi.

Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Perhubungan, diprediksi masih terdapat kemungkinan terjadinya puncak arus keberangkatan jelang tahun baru pada 1 Januari 2025. Untuk itu, seluruh jajaran yang terlibat pada penyelenggaraan angkutan Nataru 2024/2025 masih terus mewaspadai perkembangan yang terjadi di lapangan. Terlebih menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terdapat potensi cuaca buruk selama masa penyelenggaraan Nataru 2024/2025.

Posko Pusat Angkutan Nataru 2024/2025 berlangsung selama 19 hari terhitung sejak 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Selain Kemenhub, lanjut Budi, posko ini melibatkan sejumlah instansi seperti Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Pariwisata, Korlantas Polri, Basarnas, BMKG, KNKT, PT Jasa Marga (Persero), Astra Infra Toll Nusantara, PT Jasa Raharja (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT KCIC, PT PELNI (Persero), PT Angkasa Pura Indonesia, Perum LPPNPI/AirNav, Senkom Mitra Polri, RAPI dan ORARI. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler