Kunjungi UIP2B Gandul, Wamen BUMN Cek Pasokan Listrik dan Bahas RUPTL PLN

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2024-2034 akan segera dibahas

PLN
Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo menerima penghargaan sebagai Peringkat Pertama _National Champion_ kategori Customer/Buyer Kelas Usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo pada Apresiasi Mitra BUMN Champion 2024 yang digelar di Jakarta (10/10).
Rep: Nur Syamsyi Red: Intan Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo melakukan kunjungan kerja ke PT PLN (Persero) Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIP2B) Jawa, Madura, Bali (Jamali) yang berlokasi di Gandul, Kecamatan Cinere, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (27/12/2024). Dalam kunjungannya, pria yang akrab disapa Tiko itu meninjau langsung sistem kontrol dispatching listrik di Pulau Jawa dan Bali untuk memastikan kesiapan pasokan listrik jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).


"UIP2B Gandul ini sebenarnya adalah pusat untuk mengontrol dispatching listrik di Jawa dan Bali. Jadi, kami tadi melihat kontrol sistemnya memastikan bahwa ketersediaan pasokan listrik untuk Nataru baik," ujar Tiko.

Tiko menjelaskan bahwa kebutuhan listrik cenderung menurun saat Nataru karena banyak masyarakat yang sedang menikmati liburan. Namun, PLN tetap memastikan pasokan listrik berjalan optimal.

"Kita tetap meyakinkan ketersediaan listrik untuk memenuhi kapasitas listrik tetap terjaga dengan baik," tambahnya.

Lebih lanjut, Tiko menyampaikan bahwa pembahasan dalam kunjungan tersebut juga mencakup isu keuangan PLN dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2024-2034. RUPTL ini mencakup rencana besar untuk pembangunan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang saat ini tengah dalam tahap persetujuan.

"Menteri BUMN rencananya akan rapat final dengan Menteri ESDM dan Menteri Keuangan, mungkin di Januari, untuk memutuskan. Tentunya ini adalah komitmen PLN mulai 2025 untuk secara masif membangun Energi Baru Terbarukan (EBT)," ucapnya.

Dalam RUPTL 2024-2034, direncanakan pembangunan kapasitas baru sebesar 71 gigawatt, di mana mayoritasnya berasal dari EBT. Salah satu fokus utama adalah pembangunan smart grid dan interkoneksi listrik antar pulau, seperti antara Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.

"Sehingga kapasitas EBT yang di Sumatera, di Kalimantan bisa ditarik ke Jawa," lanjut Tiko.

Tiko menambahkan bahwa rencana jangka panjang ini akan mengedepankan prinsip keseimbangan antara ketahanan energi, keterjangkauan bagi masyarakat, dan keberlanjutan. Selain itu, ia menekankan pentingnya kondisi keuangan PLN yang sehat untuk mendukung pengembangan kapasitas EBT secara masif serta penyediaan listrik yang berkelanjutan bagi masyarakat.

"Kami memastikan kondisi PLN sehat. Dengan kemampuan keuangan yang baik, PLN tentu bisa membangun kapasitas EBT baru dan mendistribusikan listrik secara berkelanjutan kepada masyarakat," tutupnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler