Si Bungsu yang Dituntut Selalu Berhasil
Si Bungsu adalah seorang perempuan yang tumbuh dalam tekanan untuk menjadi sukses, meski sering kali terabaikan emosinya.
Dia anak bungsu perempuan yang dipaksa dewasa oleh keadaan, anak yang tidak pernah sekalipun berkata apa apa terhadap keluarganya, meskipun mentalnya sedang tidak baik baik saja. Anak perempuan yang selalu menorehkan senyum lebarnya yang entah kapan pernah ditanya tentang keadaannya apakah dia baik baik saja atau tidak. Dengan lebih memilih untuk memendam lukanya sendiri hanya karena tak ingin memberi beban terhadap orang lain.
Sedewasa apapun si bungsu tetap menjadi anak kecil dan adik di mata keluarganya. Menjadi anak terakhir yang mengetahui Lika liku proses yang dialami kakak kakaknya. Banyak pandangan bahwa anak bungsu berbeda dari saudara yang lainnya karena ia sangat dimanjakan dipenuhi apapun kemauannya. Melengkapi bongkahan yang belum terpenuhi oleh kakak kakaknya dan senantiasa dituntut harus lebih berhasil. Segala perjalan yang telah dialami kakak kakak menjadikannya tidak begitu tergoyahkan akan adanya guncangan yang sama. Dari situlah ia belajar akan kegagalan yang dialami kakak kakaknya dan mulai memperbaikinya menjadi keberhasilan yang sesungguhnya.
Anak bungsu yang paling tahu tentang keadaan rumah dimana tempat semua keluh kesah ditumpahkan padanya. Namun jikalau semua bersandar terhadap sibungsu, maka sibungsu harus bersandar pada siapa? Sedangkan ia juga harus memikul beban terberat sebagai harapan terakhir sebuah keluarga, yang tak boleh gagal dan harus berlomba lomba dengan usia orang tua. Menjadi peran di ujung akhir harapan orang tua yang belum terpenuhi oleh saudara yang lebih tua. Usia ibu yang terus berjalan di sepanjang proses dan masih banyak timbal balik yang masih belum diberikan padanya.
Juga tak mudah menjadi si bungsu yang berjuang tanpa adanya dukungan seorang ayah. Dulu ayah selalu memberikan apa yang si bungsu minta. Sekarang si bungsu sudah dewasa ayah. Bagaimana pun lelahnya perjalannya engkau pasti tau itu. Terimakasih kau sudah merancang rakitanmu menjadi sekuat itu. Simanja itu kini menjadi dewasa ketika sudah dihadapkan pada kehidupan yang sebenarnya.
Sekarang ia masih berproses dan berusaha menjadikan tuntutan yang diberikan keluarga itu terwujud. Doakan sibungsu itu ayah, akan ia lewati arusnya dan membawa ibu ke perahu yang ia rakit sedemikian rupa. Dengan kepercayaan dan restu yang ia dapat dan tuhan yang selalu menyertai di setiap jalannya.