Conceicao Targetkan Bawa Milan Finis di Empat Besar

Sergio Conceicao menggantikan posisi Paulo Fonseca.

EPA-EFE/MANUEL FERNANDO ARAUJO
Pelatih baru AC Milan Sergio Conceicao.
Rep: isr Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sergio Conceicao menargetkan membawa AC Milan lolos ke Liga Champions musim depan alias finis di empat besar. Target ini dicanangkan pelatih baru Milan itu setelah awal musim yang mengecewakan, yang membuat mereka berada di urutan kedelapan Serie A Liga Italia.

Pelatih asal Portugal ini ditunjuk sebagai pelatih Milan pada Senin (30/12/2024) setelah rekan senegaranya, Paulo Fonseca, dipecat setelah enam bulan bertugas karena performa tim yang tidak konsisten.

Conceicao akan berangkat bersama para pemainnya ke Arab Saudi. Pertandingan pertamanya sebagai pelatih adalah saat Milan menghadapi Juventus di semifinal Piala Super Italia di Riyadh pada Jumat (3/12/2024). Inter Milan akan menghadapi Atalanta di semifinal lainnya sehari sebelumnya.

Namun target utama mereka adalah empat besar dan satu tempat kualifikasi di kompetisi klub elite Eropa, yang telah mereka menangkan tujuh kali. Mereka berada di urutan ke-12 klasemen Liga Champions yang berisikan 32 tim musim ini, di antara tim-tim yang diunggulkan untuk lolos ke babak playoff.

“Kami semua menginginkan satu hal: agar Milan kembali ke Liga Champions. Kami adalah Milan,” kata Conceicao pada konferensi pers pertamanya di Milan pada Selasa (31/12/2024).

“Jika saya berada di sini, itu bukan pertanda baik - itu berarti ada sesuatu yang tidak berjalan dengan baik. Tidak ada banyak waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi laga melawan Juventus. Kami tidak mengeluh dan tidak mencari-cari alasan.”

Milan memiliki 27 poin dari 17 pertandingan, terpaut delapan poin dari empat besar dan lima poin di belakang Juve yang berada di posisi keenam, yang saat ini menempati tempat terakhir kualifikasi Eropa.

Conceicao merefleksikan tantangan yang ada di depan mata dan mengatakan bahwa ia berharap para pemain memberikan segalanya untuk perjuangan.

“Akan selalu ada 11 pemain yang senang dan yang lainnya kurang senang. Namun mereka semua harus memberikan yang terbaik, itulah standarnya,” ujarnya. “Tekanan adalah bagian dari sepak bola, terutama di klub besar seperti Milan.”

Pelatih berusia 50 tahun ini menolak untuk membahas bursa transfer Januari. Ia lebih memilih untuk lebih mengenal skuadnya.

“Saya ingin mengenal para pemain, dari yang senior hingga yang muda. Tidak adil untuk membicarakan bursa sebelum itu,” katanya.

 

Ibrahimovic minta maaf

Baca Juga


Penasihat senior Milan Zlatan Ibrahimovic, yang pernah bermain untuk klub, berbicara di hadapan wartawan sebelum Conceicao untuk merefleksikan masa jabatan Fonseca yang singkat.

“Sebelum kita mulai dengan Conceicao, saya ingin berterima kasih kepada Fonseca atas apa yang telah ia lakukan dan untuk profesionalitasnya,” kata mantan striker Swedia ini.

“Namun ia tidak mampu meraih konsistensi dalam hal hasil dan ketika Anda berada di Milan, hasil sangat menentukan.”

Ibrahimovic mengakui bahwa Fonseca seharusnya tidak perlu menghadapi media setelah hasil imbang 1-1 di kandang AS Roma pada 29 Desember, ketika pelatih asal Portugal itu mengatakan bahwa dia belum mendengar tentang pemecatannya.

“Kami memutuskan untuk memberhentikannya setelah pertandingan dan kami melakukan kesalahan dengan mengundangnya ke konferensi pers. Saya meminta maaf kepada Paulo dan para fans,” kata Ibrahimovic.

Pemain asal Swedia ini menambahkan bahwa ia memahami kekecewaan para pendukung terhadap hasil-hasil yang diraih belakangan ini dan kepemimpinan klub secara keseluruhan.

“Kami tidak akan puas sampai kami mencapai tujuan kami dan Supercoppa adalah salah satu target tersebut. Tanggung jawab bukan hanya milik pelatih, kami semua harus ikut bertanggung jawab.”

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler