BNI, Satu-Satunya Bank Indonesia dengan Lisensi Penuh di Hong Kong
BNI Hong Kong berhasil meningkatkan aset hingga 130 persen dibanding tahun lalu.
REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Sejak didirikan pada April 1963, Bank Negara Indonesia (BNI) cabang Hong Kong telah beroperasi sebagai satu-satunya Bank Indonesia yang memiliki lisensi penuh di Hong Kong. BNI Hong Kong melayani berbagai segmentasi nasabah mulai dari perusahaan Hong Kong yang berbisnis di Indonesia, pengusaha Indonesia yang memulai bisnis di Hong Kong, hingga para Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Dengan layanan lisensi penuh miliknya, BNI Hong Kong bisa memberikan semua layanan perbankan yang dibutuhkan masyarakat atau diaspora Indonesia di Hong Kong. Bahkan tak hanya diaspora Indonesia, BNI Hong Kong juga memiliki nasabah warga lokal Hong Kong.
Bukan cuma dari segi bisnis, BNI cabang Hong Kong juga mendedikasikan dirinya untuk menjadi “rumah kedua’’ bagi diaspora Indonesia di Hong Kong. Mulai dari memberikan pelatihan keterampilan bagi PMI, memberi bantuan Diaspora Loan bagi diaspora, hingga menyediakan tempat berupa aula untuk diaspora berkegiatan apapun, asal positif.
Awal Desember 2024, Jurnalis Republika Gita Amanda bersama tim, Yudha Manggala dan Surya Dinata berkesempatan berbincang-bincang dengan General Manager BNI cabang Hong Kong Farid Faraidtody, di kantornya di kawasan Admiralty, Hong Kong. Berikut wawancaranya.
BNI dinobatkan sebagai Best Indonesian Bank in Hong Kong for Serving Indonesia Diaspora oleh KJRI Hong Kong. Bisa diceritakan bagaimana BNI bisa meraih penghargaan tersebut?
Saya rasa Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) melihat BNI khususnya BNI Hong Kong, bisa memberikan layanan yang baik khususnya kepada diaspora Indonesia.
Selain layanan perbankan tentunya, BNI Hong Kong juga menyediakan satu ruangan di kantor kami, yang bisa digunakan oleh seluruh komunitas Indonesia yang ada di Hong Kong. Biasanya aula ini digunakan untuk kelas-kelas keterampilan untuk meningkatkan skill para nasabah diaspora PMI. Jadi mereka bisa pakai itu gratis, syaratnya cuma satu, jadi nasabah BNI. Mereka nanti ada kelas make up, content creator dan banyak lagi lainnya.
Mungkin itu juga yang dilihat KJRI dalam menilai kami sebagai bank terbaik melayani diaspora. Ini penghargaan pertama BNI dari KJRI Hong Kong dan jadi pemicu BNI Hong Kong untuk terus memberikan layanan terbaik untuk diaspora Indonesia maupun KJRI di Hong Kong.
BNI merupakan bank Indonesia dengan full license di Hong Kong. Apa saja yang bisa dilakukan nasabah BNI di sini?
Boleh dikatakan BNI merupakan satu-satunya bank Indonesia di Hong Kong yang mempunyai lisensi penuh. Dengan lisensi penuh ini kami bisa melakukan bisnis ritel, kami bisa langsung deposit banking atau menerima simpanan pihak ketiga dari masyarakat, dan juga berbisnis korporasi. Jadi baik ritel maupun wholesale kami bisa melayani. Itu sebabnya di kantor BNI Hong Kong kami juga punya banking hall. Nasabah juga bisa langsung membuka rekening Hong Kong Dolar.
Pokoknya layanan yang bisa diakses nasabah BNI di Indonesia, bisa juga dilakukan di BNI Hong Kong. Kami bahkan mempunyai fasilitas Safe Deposit Box (SDB). BNI jadi satu-satunya bank Indonesia yang memiliki SDB. Tak hanya nasabah diaspora Indonesia, nasabah lokal di Hong Kong juga banyak yang menggunakan SDB BNI.
Ada berapa nasabah BNI Hong Kong selain diaspora Indonesia, apa ada nasabah lokal?
Di BNI Hong Kong kami punya sekitar 500 nasabah mayoritas dari perusahaan. Jadi perusahaan-perusahan yang ada di Hong Kong maupun China bisa buka rekening di BNI Hong Kong. Kebanyakan mereka memiliki bisnis di Indonesia makanya mereka memilih bank Indonesia di Hong Kong, ya BNI ini. Coverage layanan BNI memang tak hanya Hong Kong Island tapi juga hingga Maindland.
Banyak nasabah yang mempunyai investasi di Indonesia seperti bangun pabrik, hingga bangun smelter. Nah, mereka buat rekeningnya di BNI Hong Kong karena di Indonesia mereka dibiayai oleh BNI untuk kredit investasinya. Jadi kami jembatani kerja sama ekonomi perusahaan-perusahaan Indonesia dengan Hong Kong maupun China.
Baru-baru ini BNI menghadirkan aplikasi wondr by BNI, bagaimana aplikasi tersebut diterapkan di sini? Sejauh mana membantu para nasabah?
Di Juli, BNI memang merilis super app Wondr. Di sini nasabah BNI banyak juga yang sudah lama menggunakan mobile banking dan sedang paralel dengan penggunaan Wondr. Tapi sementara ini memang baru untuk transaksi rekening BNI yang berbasis di Indonesia. Aplikasi Wondr ini sangat user friendly hingga pastinya akan memudahkan.
Pada dasarnya penggunaan mobile banking BNI sendiri cukup besar. Teman-teman diaspora di sini juga sudah melek teknologi. Sekarang sudah banyak aktivitas perbankan dilakukan diaspora dengan mobile banking.
Karena dengan digital bisa dapat banyak kemudahan. sekali mereka menerima gaji biasanya cash disetorkan ke BNI, nanti setelahnya tinggal pakai ponsel saja mau transfer, mau belanja di e-commerce Indonesia lalu kirim ke Hong Kong. Untuk transfer juga nggak perlu antre lama lagi.
Bagaimana BNI menjembatani pelaku UMKM di Indonesia untuk lebih bisa memasarkan produknya secara go global?
Salah satu event yang rutin kami ikuti adalah Hong Kong Food Expo. Di situ kami biasanya mengajak nasabah kami dari Indonesia pelaku usaha dan punya produk yang bisa menarik market Hong Kong. Nanti mereka ini kami ikut sertakan di Food Expo dan biasanya akan bertemu potential buyer.
Acaranya digelar sekitar Juli-Agustus, dibantu dengan Tim BNI Xpora untuk memilih nantinya produk yang layak akan kami bawa ke Food Expo. Contohnya tahun lalu kami bawa nasabah dengan produknya tempe, dan ketemu buyer saat expo, dari situ langsung transaksi pembelian tempe sebesar satu ton.
Itu dilakukan dalam satu kali transaksi. Artinya memang produk Indonesia cukup menarik buyer di Hong Kong. Paling banyak paling diminati dari produk Indonesia mayoritas makanan.
Sejauh ini bagaimana performa BNI Hong Kong dan apa target ke depannya?
Tahun ini kami bisa dibilang sudah on track. Target dari kantor pusat bisa kami jawab. Kami bisa meningkatkan aset dari tahun lalu di angka Rp 1 miliar, di tahun ini 55 persen growth.
Harapannya ada penambahan aset, sebab dengan penambahan aset, profitability pasti akan ikut naik. Alhamdulillah 2024 akan bisa kami tutup dengan baik. Aset meningkat dari tahun lalu. Tapi kami juga harus bersiap sebab tantangan di 2025 pasti akan lebih besar. Namun dengan fondasi tahun ini yang cukup baik, kami optimistis.
Kami juga berupaya mengembangkan digital transaction baik untuk personal maupun perusahaan. Bekerja sama dengan kantor pusat, rencananya tahun depan kami ingin membuat aplikasi Wondr dengan basis rekeningnya Hong Kong dolar (HKD) bukan rupiah.
Ini akan menarik, karena nantinya kalau sudah jadi nasabah BNI di Hong Kong bisa menggunakan aplikasi ini untuk memenuhi berbagai kebutuhan di Hong Kong. Jadi kalau sekarang kan Wondr dengan rekening berbasis rupiah dan hanya bisa digunakan untuk bertransaksi dengan rupiah, nantinya Wondr akan bisa digunakan dengan rekening dolar Hong Kong. Rencananya nasabah jadi bisa bertransaksi secara digital di Hong Kong dengan rekening dolar Hong Kong mereka. Kami akan jadi pilot project, doakan ya!