Murid Diusulkan Belajar Saham oleh Menkeu Sri Mulyani, FSGI: Ajarkan Bertahap Sejak SD

Menkeu Sri Mulyani usulkan murid sekolah belajar saham.

Republika/Putra M. Akbar
Pengurus Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) - Heru Purnomo
Rep: Rizky Suryarandika Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) merespon positif usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mendorong pendidikan pasar modal bisa diterapkan mulai dari jenjang usia dini, atau Sekolah Dasar (SD).

Baca Juga


Ketua Dewan Kehormatan FSGI, Heru Purnomo menilai pembelajaran soal saham bisa diterapkan secara berjenjang. Murid SD, menurut Heru bisa mulai diajarkan mengenai konsep pasar.

Kemudian pelajaran soal perusahaan, perdagangan dan kepemilikan saham dapat ditingkatkan di jenjang SMP hingga SMA. Apalagi bagi siswa yang mengambil peminatan ekonomi atau bisnis dapat porsi lebih besar.

"Secara bertahap tumbuhkan keterampilan pengetahuan tentang saham dalam perdagangan global," kata Heru kepada Republika, Jumat (3/1/2025).

Heru menilai pelajaran soal saham jangan hanya menjadi selingan di sekolah. Heru berpesan supaya pelajaran itu dikupas secara komprehensif sesuai jenjangnya.

"Bukan disisipkan ya, itu sifatnya sedikit tidak detail. Oleh karena itu, dimasukkan dalam materi pembelajaran IPS supaya dikupas," ujar Heru.

Heru juga sepakat agar pemerintah membahas lebih lanjut mengenai usulan Sri Mulyani. Tujuannya agar pelajaran saham yang diberikan dapat menyesuaikan siswa sekaligus mendorong literasi ekonominya.

 

"Ini penting untuk literasi keekonomian bagi warga negara, jadi perlu dikaji lebih jauh," ujar Heru.

Heru meyakini pemahaman soal saham wajar dimiliki sejak dini bagi warga Indonesia. Ini mengingat perdagangan global sudah sangat terbuka. Sehingga warga Indonesia diharapkan ikut berkecimpung setelah memperoleh pemahaman saham memadai di jenjang sekolah.

"Kalau bu Sri Mulyani sampaikan begitu, nah itu sangat bagus untuk Indonesia dalam menumbuhkan perekonomian nasional," ujar Heru.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan edukasi pasar modal saat ini tidak hanya sekedar diajarkan di bangku kuliah saja, namun harus diajarkan sedari tingkat SD.

“Sekarang saham ini sudah mulai diajarkan bukan di tingkat mahasiswa lagi bahkan di tingkat sekolah dasar, sehingga mereka menjadi getting familiar dengan Bursa Efek,” ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan apabila hal tersebut dapat diterapkan, maka edukasi pasar modal bisa masuk ke dalam kurikulum pembelajaran sekolah.

“Kalau kita bersama-sama, nanti masuk ke kurikulum. Bagaimana cara penyampaiannya dan bagaimana mereka merasa terbiasa dengan transaksi, tentunya kalau masyarakat sudah mulai mendiversifikasi tabungan dan menciptakan pendalaman,” ucap Sri Mulyani. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler