Menhan Sjafrie dan Menhan Jepang Bahas Sengketa Laut China Selatan
Delegasi Indonesia dan Jepang merujuk UNCLOS atasi konflik Laut China Selatan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin bertemu Menhan Jepang Nakatani Gen bersama rombongan di kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (7/12/2025). Salah satu yang dibahas terkait stabilitas keamanan di kawasan Asia Pasifik, khususnya Laut China Selatan.
Kepala Biro Infohan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigjen Frega Wenas Inkirawang mengakui, masalah Laut China Selatan sempat dibahas dalam pertemuan antara Menhan RI dan Jepang. Menurut dia, kedua negara sepakat menyelesaikan sengketa Laut China Selatan merujuk hukum internasional.
"Tadi memang sempat disinggung tentang update kawasan, khususnya Indo Pasifik, tapi pada prinsipnya kedua delegasi menhan Jepang dan Indonesia menyampaikan bahwa pendekatan multilateral dan bilateral akan terus digunakan oleh Indonesia dan Jepang untuk upaya-upaya konstruktif membangun perdamaian dan stabilitas di Indo Pasifik," ujar Frega di Kemenhan, Selasa siang WIB.
Menurut Frega, baik Menhan RI dan Jepang sama-sama bisa memahami ada ketegangan dan dinamika di Laut China Selatan yang memang tidak bisa dihindari. Mesk begitu, kedua belah pihak ingin penyelesaian sengketa merujuk aturan internasional yang disepakati Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Pada prinsipnya semuanya mengacu pada upaya-upaya menyelesaikannya secara internasional UNCLOS, dan yang paling penting tadi Indonesia mengadopsi bebas aktif sehingga kita pun tetap menjaga tidak berpihak dan membuka peluang bekerja sama dengan siapa pun," kata Frega.
Selain itu, menurut Frega, Jepang juga menawarkan pengembangan alutsista kepada Indonesia. Menurut dia, Jepang yang memiliki kekuatan modern dan teknologi maju mempromosikan alutsista yang dimiliki kepada Indonesia. Pun kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan jumlah pertukaran pendidikan perwira militer.