Misteri Hidayah Allah dan Kisah Polisi yang Tergugah Hatinya untuk Log In Jadi Mualaf
Hidayah Allah membuat seorang polisi menjadi mualaf.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa yang mengetahui orang-orang yang akan diberi hidayah oleh Allah? sepertinya tidak ada. Sungguh hanya Allah yang maha memberikan hidayah kepada siapapun yang dikehendaki, yang itu, hanya diketahui oleh Allah sendiri.
Dalam al Qashash ayat 56, Allah berfirman begini,
إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
Innaka lā tahdī man aḥbabta wa lākinnallāha yahdī may yasyā`, wa huwa a'lamu bil-muhtadīn
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.
Kita tidak tahu, apakah orang yang tidak berkeyakinan sama dengan kita akan selalu seperti dirinya saat ini. Atau jangan-jangan, suatu saat nanti orang itu mendadak berubah, memeluk keyakinan yang sama dengan kita. Semua itu misteri, karena sekali lagi, Allah memberikan hidayah kepada siapa saja yang dia kehendaki.
Contoh orang yang mendapatkan hidayah Allah adalah berikut ini, kisah seorang polisi bersyahadat.
Terkenal Tolak Suap Ratusan Juta, Polisi Ini Jadi Mualaf
Seorang polisi di Nigeria, Asisten Komisaris Polisi (ACP) Daniel Amah dikenal karena pernah menolak uang suap sebesar 200 ribu dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 324 juta. Kini, perwira polisi tersebut diketahui telah memeluk Islam dalam sebuah upacara yang diadakan di istana Emir Muhammadu Sanusi II di Kano, Nigeria, pada tanggal 6 Januari 2025, Senin (6/1/2025) lalu.
Sebagaimana diberitakan Aboutislam pada Jumat (10/1/2025), Amah dikenal secara internasional atas integritas dan dedikasinya terhadap keadilan. Pada 2022, ia menolak suap sebesar 200 ribu Dolar AS saat menyelidiki kasus yang melibatkan perampok bersenjata yang menargetkan operator keuangan.
Dengan kejujuran yang luar biasa ini membuatnya memperoleh Penghargaan Inspektur Jenderal Polisi (IGP) untuk Integritas dan mendapatkan promosi jabatan sebagai Asisten Komisaris Polisi.
Bekas asisten media mantan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari, Bashir Ahmad mengumumkan kabar gembira ini melalui akun X (Twitter). Ahmad, yang telah mengenal petugas tersebut sejak 2018, menggambarkannya sebagai "salah satu petugas polisi yang paling teladan dan jujur" di Nigeria.
“Pada tahun 2022, Daniel menerima Penghargaan IGP atas integritasnya setelah menolak suap sebesar 200.000 dolar AS dari perampok bersenjata," tulis Ahmad merenungkan integritas Amah.
Komitmen teguh Amah terhadap kejujuran telah menjadikannya simbol integritas nasional di negara yang sering bergulat dengan kasus korupsi.
Perpindahan agama Amah ke Islam juga telah menarik perhatian luas, memicu diskusi tentang perjalanan iman pribadinya dan makna yang lebih luas dari keputusan tersebut.
Di media sosial, banyak nitizen luar negeri memuji keputusannya, melihatnya sebagai cerminan ketulusan dan moralnya yang kuat. Seorang komentator mencatat, "Semakin banyak orang melihat keindahan Islam, semakin mereka memeluknya."
Namun, yang lain menyuarakan kekhawatiran tentang publikasi perpindahan agama, dengan menekankan bahwa spiritualitas harus tetap menjadi pilihan pribadi. Seperti yang ditunjukkan oleh seorang kritikus, "Keimanan adalah masalah yang sangat pribadi dan tidak boleh melibatkan simbol-simbol negara."
Pertobatan Amah dilakukan di salah satu situs Islam paling penting secara historis di Nigeria, Istana Emir Kano, di bawah bimbingan Emir Muhammadu Sanusi II. Istana tersebut, yang merupakan pusat ilmu pengetahuan dan kepemimpinan Islam, menyediakan tempat yang tepat untuk peristiwa penting ini.
Profil Istana Emir Kano
Emir Kano disebut juga idan Rumfa. Sebutan lainnya Gidan Sarki (rumah Emir). Terletak di Kota Kano, Negara Bagian Kano, Nigeria. Istana ini awalnya dibangun pada akhir abad ke-15, dengan transformasi dan penambahan selanjutnya dilakukan hingga abad ke-20.
Sejak masa pemerintahan Rumfa, istana ini terus menjadi kediaman otoritas tradisional di Kano dan dipertahankan oleh para jihadis Fulani yang mengambil alih otoritas tradisional di Kano pada awal abad ke-19. Saat ini luasnya 33 hektare (130.000 m2).
Gidan Rumfa awalnya dibangun pada akhir abad ke-15 di pinggiran kota Kano. Bangunan baru tersebut memperluas jangkauan kota dan juga mengarah pada pendirian pasar Kurmi.
Istana ini meliputi area seluas sekitar 33 hektar dan desain denah terbuka dikelilingi oleh tembok setinggi 15 kaki. Strukturnya berbentuk persegi panjang dan ekologi lanskapnya dapat dibagi menjadi tiga klasifikasi: ruang terbuka, taman, dan tempat tinggal/area terbangun.
Struktur di dalam tempat tinggal dan area terbangun meliputi Kofar Kudu atau gerbang Selatan, kantor, masjid, Soron ingila (aula Inggris), ruang sidang kerajaan, sekolah dasar dan menengah, serta tempat tinggal. Gerbang Kofar Kudu yang ikonik dibangun oleh Emir Abdullahi Maje Karofi pada paruh kedua abad ke-19.